Minggu, 18 Januari 2009

Amal Yang Paling Dicintai Allah
Senin, 5 Januari 2009


قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ..؟،
قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا
قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ
قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّه
(صحيح البخاري
)

Nabi saw ditanya : “Amal apa yang paling dicintai Allah?, sabda Rasulullah saw : Shalat pada waktunya. Lalu apa?, sabda beliau saw : Bakti pada ayah bunda. Lalu apa?, sabda beliau saw Jihad di Jalan Allah” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ImageLimpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Luhur dan Maha Abadi, Maha Menjadikan setiap hal – hal yang tidak disukai oleh muslimin – muslimat sebagai penghapusan dosa dan pengangkatan derajat. Demikian indahnya Allah, demikian mulianya Allah yang menjadikan musibah yang datang kepada muslimin adalah pengampunan dosa tanpa istighfar. Orang lain butuh istighfar dan taubat untuk meminta pengampunan dosa tetapi Allah melihat hamba-Nya dikenai musibah, dimaafkan kesalahannya. Allah membayar kesedihan di hati muslimin – muslimat dengan pengampunan dosa dan dihindarkan dari api neraka. Inilah indahnya Arrahman Arrahim.

Bismillahirrahmanirrahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi yang bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula seluruh kehidupan dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya diawali oleh Allah, Annuur ( Maha Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh makhluknya, fasiq, dhalim, shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah. Arrahim adalah Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau kita menyebut “Bismillahirrahmanirrahim”, ingat kalimat itu mengingatkan satu Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah menunjukkan pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman untuk memperkenalkan Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa Dia (Allah) Maha Bersabar dan Memaafkan mereka – mereka yang belum beriman agar mereka jangan berputus asa dari Kasih Sayang-Nya dan kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun tentunya Kasih Sayang itu bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang Abadi untuk mukminin dan mukminat.

“Bismillahirrahmanirrahim”, itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh Kenikmatan dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua turun kepada semua makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap kenikmatan berpadu dalam kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” mencatat seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat Arrahman Arrahim.

Alhamdulillahi rabbil a’lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin. Kenapa? Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua makhluk-Nya. Tidak ada satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak mempunyai hutang jasa kepada Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa membayar daripada hutang – hutang kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu mereka yang memahami ini akan bercahaya hatinya dengan pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya memuji Allah.

Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung dan tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim diulang lagi dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha Melimpahkan Kasih Sayang pada yang mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya pada yang bukan mukmin ini hanya sementara dengan kenikmatan dunia saja. Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia tetapi di akhirat diberi lagi. Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak beriman.

Hadirin – hadirat, demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan inilah seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada kita. Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari kenikmatan yang datang kepada kita yang kita inginkan atau yang belum kita ketahui.

Ihdinashshirathalmustaqim, ayat sebelumnya iyyakana’budu waiyyakanasta’in (hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn pertolongan). Ihdinashshirathalmustaqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Mau apa? Kita sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus dibaca setiap shalat, itu – itu lagi doanya diulang. Inikan sudah jalan yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta lagi diminta lagi doa ini. Hadirin, jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak – balik. Maka mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat tentunya.

Ihdinashshirathalmustaqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah bimbing lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa, Allah palingkan agar ia tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau barangkali ia terjebak dalam dosa – dosa besar, Allah tundukkan hatinya untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin, kalimat “Ihdinashshirathalmustaqim” menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, kau tidak akan bermaksiat sampai waktu shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita tanya “apakah Allah memberi?” Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim (dalam hadits Qudsiy) “orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu dijawab oleh Allah Swt”. “Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi, hammadaniy abdi, sampai ke ucapan Ihdinashshirathalmustaqim (hamba Ku memuliakanku), lalu Allah jawab lagi “hadza li abdi wa lil abdi masa’al”, ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.

Hadirin, Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan “ihdini” (beri petunjuk padaku) namun “ihdina” (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita hadirkan khusyu’ dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan Ihdinashshirathalmustaqim dalam 1X ucapan doamu, akan banyak orang – orang yang diberi petunjuk ke jalan kebenaran oleh Allah, karena doa kita. Ihdinashshirathalmustaqim, Allah sudah katakan “hadza li abdi wa lil abdi masa’al”, ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Sekali kau mengucapkan “Ihdinashshirathalmustaqim” barangkali ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena kita berkata “ihdina”, “beri kami petunjuk”, siapa kami disini ini? Seluruh umat Nabi Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia sudah mendoakan seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas pahala semua amal baik umat Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia mendoakan mereka, (dan Rasul saw bersabda Barangsiapa yg mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin dan untukmu pula sebagaimana doamu pd saudaramu).

Dahsyatnya kalimat ini jika kau dalami maknanya “Ihdinashshirathalmustaqim” (tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus). Maksudnya, jalan Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua orang yang berjalan di jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah. Lalu Allah tahu kita ini mau jalan yang benar tapi kita mau jalan yang hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak kesulitan, maka diperjelas lagi “Shirathalladzina an’amta a’laihim” (jalan orang - orang yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam hingga saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang dilimpahkan itu “Shirathalladzina an’amta a’laihim”, kenikmatan dalam kesehatannya, kenikmatan dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam rumah tangganya, dalam sekolah, dalam masyarakat, dalam segala kehidupan dan kematian. “Shirathalladzina an’amta a’laihim”, orang – orang yang Kau beri kenikmatan jalan mereka, muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan semua jalan orang – orang yang dilimpahi kenikmatan oleh Allah, tapi bukan jalan orang yang dimurkai Allah. “Ghairil maghdhubi a’laihim waladhdhollin”.

Ini hadirin – hadirat kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, kau akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan yang dahsyat Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita. Oleh sebab itu disabdakan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari yang tadi kita baca bersama, ditanya kepada Nabi Saw “Ayyul a’mal ahabbu ilallah?” (amal apa yang paling dicintai Allah?), Rasul saw menjawab “shalat pada waktunya”, itu hukumnya sunnah muakkadah. Shalat boleh diawal waktu, ditengah waktu, boleh diakhir waktu dan tetap sah shalatnya. Tetapi sunnahnya yang terbaik adalah diawal waktu. Ini ada syarahnya, lihat nanti kita syarahkan. Lantas apa? dikatakan lagi “tsumma ayyu?” (lalu apa?) lalu “birrul walidain” lalu apa? lalu “jihad fisabilillah”.

Kita jelaskan yang pertama dahulu, didalam shalat tepat pada waktunya itu kita harus punya pemahaman, bukan berarti mutlak setiap habis adzan harus segera shalat qabliyah, dilanjutkan shalat dan shalat, bukan mutlak begitu. Karena ada riwayat lainnya Shahih Bukhari menjelaskan bahwa “antum fi shalah maa iltum tantadhiruunaha” (kalian tetap dalam pahala shalat selama kalian menantikan untuk mendirikan shalat) dan Rasul Saw dalam beberapa riwayat (bukan dalam satu riwayat) Shahih Bukhari “mengakhirkan waktu shalat, menunda waktu shalat”. Jamaah sudah menunggu, Rasul saw ada urusan kesana, urusan kesini, Sahabat menunggu. Itu terjadi beberapa kali, ketika Rasul saw datang, Sahabat masih menunggu dalam shaf bahkan dalam salah satu riwayat adalah saat shalat Isya’, Bilal sudah adzan, Sahabat sudah rapi shafnya, Rasul Saw baru keluar ditengah malam. Sahabat ada yang tertidur sambil duduk, ada yang tetap berdzikir lantas Rasul saw berkata “kalian tetap dalam pahala shalat selama menunggu shalat”. Jadi kalau sudah waktunya adzan, sunnah yang paling bagus sunnah qabliyah, lalu amalan yang sangat dicintai Allah sebagaimana hadits ini adalah langsung shalat, jangan kemana mana dulu, ada sms taruh dulu, ada telefon taruh dulu, aku mau berjumpa dengan Rabbul Alamin, ini penting! Tidak ada yang lebih penting dari Allah, toh hanya beberapa menit.

Demikian hadirin – hadirat. Tapi jika kesibukkan itu berupa kesibukkan yang ukhrawi boleh ditunda. Misal zaman sekarang orang kalau taklim habis shalat maghrib, majelis taklimnya terus baru selesai jam 8. Apa ini mereka koq tidak mau shalat Isya’ tepat waktu? Ketahuilah Rasul saw juga mengajari kalau ditundanya itu karena hal – hal yang bersifat ukhrawi (ibadah), maka penundaannya itu mendapat pahala. Sebagaimana Rasul saw tadi bersabda “kalian tetap dalam pahala shalat selama duduk menanti shalat”. Duduk saja menunggu shalat itu sampai waktu shalat dihitung pahala shalat, jadi kalau majelis taklim misalnya, majelis taklim kita tentunya setelah shalat Isya’tapi banyak majelis – majelis taklim sekarang ini diprotes oleh sebagian kelompok orang. “ini sudah waktunya shalat, masih saja ini ustadznya terus ngajar”, bukan begitu tapi ada hukumnya. sebagaimana riwayat Shahih Bukhari yang menjelaskan bahwa Rasul saw menunda waktu shalat dan Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa kalau penundaan itu untuk hal – hal yang bersifat duniawi maka ia kehilangan pahala shalat pada waktunya tapi kalau hal – hal yang bersifat ukhrawi dan ibadah maka penundaannya itu mendapat pahala jika sudah duduk di shaf. Ini penjelasan yang utama.

Al Imam Ibn Hajar dalam mensyarahkan hadits ini, berkata : ini hadits bukan mutlak, ada hadits – hadits lain yang mengatakan sebaik – baik amal adalah jihad fisabilillah. Ada hadits lain juga riwayat – riwayat shahih yang meriwayatkan “afdholul a’mal adalah shadaqah”. (sebaik baik amal shadaqah) Maka Al Imam Ibn Hajar menjelaskan ini tergantung kondisinya, jangan tinggalkan shalat pada waktunya. Kejar shalat pada waktunya, itu pahala besar, amal yang paling dicintai Allah. Tapi ada waktunya lagi untuk “afdholul a’mal jihad fisabilillah”, (sebaik baik amal adalah Jihad di jalan Allah) ada waktunya begitu. Kampungnya sudah diserbu oleh orang – orang non muslim, masjid mau diruntuhkan tadi kita dengar penyampaian dari Hb soleh Alidrus dari Poso, semua muslimin wajib jihad itu. Bukan shalat pada waktunya yang kita dahulukan, terjun jihad. Namun maksudnya bukan meninggalkan shalatnya, shalat tetap fardhu tetapi diakhirkan waktunya atau dipertengahan waktu, tidak apa – apa. Karena apa? karena ada hal yang lebih pantas didahulukan pada kondisinya. Demikian hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah.

Diriwayatkan pula didalam Shahih Bukhari, Rasul saw selesai shalat buru – buru pergi, sahabat sedang dzikir karena memang sunnah dzikir selesai shalat adalah dzikir. Haditsnya sudah kit baca minggu yang lalu, tertulis di website, terekam di website dan ada di bulletin.
Hadirin, Rasul saw pergi meninggalkan shaf padahal sunnah dzikir setelah shalat namun Rasul pergi, Sahabat berkata “koq Rasul buru – buru pergi dan meninggalkan dzikir..?”. “Ya Rasulullah apa yang membuat engkau pergi?”, Rasul berkata “aku lupa ada barang barang untuk fuqara masih belum kusampaikan di rumah”. Itu beliau saw menunda hak fuqara sampai salam dan beliau meninggalkan dzikirnya untuk menyampaikan kepada fuqara. Kan dzikir hanya beberapa menit, beliau tidak mau menunda itu demi hak hak orang miskin. Subhanallah!! Inilah akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw.

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, hadits yang sebagaimana kita baca tadi “lalu apa?”, lalu “birrul walidain” (bakti kepada orangtua jangan dilupakan). Banyak keluhan kepada saya “ayah saya itu orang yang fasiq, dia banyak berbuat dosa maka boleh tidak kalau saya mencaci - maki dan benci padanya”, “ibu saya itu jahat, tidak mau pakai jilbab, saya juga tidak suka melihatnya” Subhanallah!! Kita bukan Allah Al Hakim (yang menghakimi dosa – dosa) ayahbunda kita. Kita ingat, Itu ayahbunda kita, saat kita lahir.

Diriwayatkan dalam satu riwayat yang tsigah ada anak datang kepada Rasul saw mengadu “Ya Rasulullah hartaku ada yang diambil oleh ayahku”, kasarnya begini, ini orang mengadukan bapaknya mencuri hartanya. Rasul panggil ayahnya “kau mencuri harta anakmu?” maka orang itu berkata “Ya Rasulullah 20 tahun yang lalu, aku kelahiran seorang bayi pria. Aku terdiam dengan airmata dan keringat dingin menanti kelahiran sang bayiku. Tidak lama kudengar jeritan kelahiran bayiku, dan aku menangis gembira, tidak ada yang lebih membuatku gembira dari mendengar tangisnya, tangis bayiku. Seandainya dipilihkan untukku untuk dikuliti dan dilemparkan ke dalam bara api demi keselamatan bayiku yang lahir itu, akan kuperbuat.
Dia lahir dengan selamat dan aku gembira, aku peluk, aku sambut dia dengan adzan, ku adzankan di telinga kanannya dan ku iqamahkan di telinga kirinya, akulah orang yang pertama kali memeluknya dengan gembira. Lapar dan hausku kutinggalkan demi bayiku, agar kesehatannya dan kemaslahatan sang bayiku ini, Aku lapar, kudahulukan makanan untuk bayiku, aku ngantuk kutinggal tidurku demi bayiku. Semua untuknya, semua hajatku kusingkirkan yang penting anakku bayiku sampai dia tumbuh dewasa. Aku mengajarinya makan, minum, berjalan, aku mengajarnya berbicara dan semuanya selama 20 tahun untuknya kukorbankan.
Dan sekarang bayi itu, bayiku yang sangat kucintai telah dewasa dan kaya raya, lalu ia berkata “aku adalah pencuri”.
Maka Rasul saw menangis seraya berkata “harta itu milik ayahmu, wahai anak”. Demikian hadirin, ini ayah. Dan ibu lebih – lebih lagi dari itu.

Sebagian muncul pertanyaan pada saya di website “Habib, ibu saya itu tidak mau memakai jilbab, apakah saya mesti berbakti padanya atau tidak?”. Tentunya pengingkarannya terhadap syari’ah mutaharrah kita nasehati dengan lemah lembut tapi ingat ibu kita itu terkejang – kejang menjerit saat kita lahir, ia teriak dengan teriakan yang dahsyat dan kepedihan yang tidak ada yang melebihinya kecuali sakaratul maut.

Bayangkan wajah ibumu yang sedang menjerit dan sedang dalam keadaan terkejang – kejang menahan kelahiran kita. Sampai sekarang kita berkata “aku tidak perlu bakti kepadanya…..??”. Rasul berkata “tsumma birrul walidain…” (lalu bakti kepada ayahbunda). Hati – hati ayahbunda kita. Hadirin- hadirat, jika mereka mengingkari syari’ah, nasehati dengan lembut kalau bisa, kalau tidak cari orang lain (teman mereka, saudara mereka) agar menasehati mereka.

Yang ketiga “jihad fisabilillah”. Jihad adalah membela agama Allah Swt. Mereka yang mampu jihad dengan pedang, dengan senjata. Jihad dengan senjata wajib kalau seandainya dikampung – kampung halamannya ada serangan non muslim, wajib jihad. Tapi kalau ditempat lain, lihat keadaannya dulu. Kalau dikampungnya masih butuh orang – orang yang menegakkan dakwah Islamiyyah, jangan ramai – ramai meninggalkan kampungnya.
Hadirin – hadirat, kita gembira saudara – saudara kita bahkan ada yang berangkat ke Palestina. Tapi jangan dilupakan tempatnya sendiri, disini kita dengar tadi Habib Sholeh di Poso juga butuh muslimin, kalau punya semangat, kesana berangkat membantu. Saya janji kepada Habib Sholeh, 2 – 3 bulan ini saya akan kunjung kesana Insya Allah.

Hadirin, juga diwilayah kita. Sebelah rumah sudah menyembah selain Allah, tetangga sana sudah tidak mau sujud lagi, yang sini muncul ikutin ajaran – ajaran akidah yang sesat. Siapa yang perduli akan ini semua? Kita memikirkan negeri yang jauh – jauh, saudara – saudara kita di Jakarta ini ratusan orang murtad setiap tahun dan dalam setahun puluhan tempat peribadatan non muslim berdiri. Ada yang perduli?

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah jangan sampai kita tertipu dengan media massa. Media massa mengabarkan sesuatu maka semua konsentrasi ke berita tsb,. Maka jangan mengarah ke berita itu semua, ada yang berangkat, ada yang ditempat. Dalam perang uhud juga begitu, kalau turun semua habis kalah muslimin nanti. Ada yang tinggal ditempatnya.

Hadirin- hadirat, kita Majelis Rasulullah Saw mendukung penuh saudara – saudara kita yang berangkat ke Palestina dan mendoakan mereka. Akan tetapi kita membagi tugas, kita membenahi wilayah kita juga. In saudara – saudara kita dari Irian Barat sudah ada 30 orang yang taklim bersama kita dan diantaranya yang kena musibah. Santri KH. Ahmad Baihaqi masih kecil – kecil, ayahanda mereka dan ibu mereka yang diatas kapal, kapalnya tenggelam (30 orang wafat). Diantaranya mereka ini, mereka sudah tidak punya ayahbunda sekarang. Entah karena sabotase atau entah karena memang kehendak Allah kepada ayahbundanya mati syahid. Saya sendiri berat mendengar kabar ini membayangkan mereka ini sudah tidak lagi punya ayahbunda tapi saya yakin mereka nanti akan kembali dan dengan diberi busyro oleh Allah.

Mana ayahbundanya yang wafat..?, saya ingin jamaah melihatnya…. Maka beberapa anak irian usia sekitar 4 dan 5 tahun berdiri sesaat..wajah wajah tanpa dosa dan kaget karena baru dapat kabar bahwa ayah bunda mereka telah tiada

Semoga Allah memberikan kesabaran kepada mereka, keluarga mereka telah wafat. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada mereka dan pertolongan kepada mereka. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram Yadzaththauli wal In’am.

Silahkan,..saudara – saudara kita nanti yang punya kepedulian, silahkan Bantu, datang ke tempat mereka taklim di Majelis Taklim Al Karimah, ditempat KH. Ahmad Baihaqi. Yang bisa menghibur, hibur. Yang bisa bantu, Bantu. Kita juga punya keluarga muslimin sebangsa kita yang sedang kena musibah.

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,
Bahasan saya yang terakhir adalah tentang zakat profesi yang sering ditanyakan oleh banyak muslimin. Zakat Profesi itu tidak diakui oleh seluruh madzhab, tidak ada mengeluarkan zakat tiap bulan. Itu muncul sekarang ramai dimana – mana diadakan mengeluarkan zakat. Zakat profesi tidak diakui oleh seluruh madzhab karena riwayat hadits yang dijelaskan tentang haul dan nishab. Orang kalau punya harta itu wajib mengeluarkan zakat kalau hartanya yang disimpan dengan 2 syarat: Yang pertama adalah nishab. Nishab batas wajib zakat, itu adalah harta yang disimpan lebih dari harga 84 gram emas murni. Saya tidak tahu pastinya harga emas murni 1 gram berapa? Tapi kalau lebih dari 84 gram emas murni harta yang kita simpan, harta berupa uang maksudnya bukan mobil, rumah namun berupa uang atau emas atau perak, yang melebih 84 gram sampai 1 tahun baru dikeluarkan zakatnya 2,5%.

(berikut penjelasan dari forum Tanya jawab di web ini ):
syarat bagi muslim untuk mengeluarkan zakat harta adalah dua,

1. Nishab : Batas jumlah / nilai yg ditentukan syariah,
2. haul : sempurna 1 tahun

jadi anda bekerja dan mendapat gaji itu tak ada zakatnya, boleh anda bersedekah saja.

perhitungan zakat harta adalah jika anda menyimpan uang, atau emas anda baru kena zakat jika menyimpan uang itu sampai setahun, dan jumlah yg anda simpan telah melebih nishab selama setahun, selain itu berupa barang, rumah, perhiasan zamrud, berlian, mobil dll tidak terkena zakat, yg terkena zakat adalah uang, emas, atau perak

zakat maal / harta dikeluarkan setahun sekali, mulai terhitung di hari sejak uang kita melebihi Nishob (batas), dan Nishob zakat maal adalah seharga emas murni 84 gram, maka bila uang simpanan kita terus meningkat, misalnya mulai 4 Oktober 2006 uang simpanan kita mulai melebihi harga emas murni 84 gram, maka sejak tanggal 4 oktober itu terhitunglah kita sebagai calon wajib zakat, namun belum wajib mengeluarkan zakat karena menunggu syarat satu lagi, yaitu haul (sempurna satu tahun)

nah.. bila uang kita terus dalam keadaan diatas Nishob sampai 3 oktober 2007 maka wajiblah kita mengeluarkan zakatnya sebesar jumlah seluruh uang kita yg ada pd tgl 3 oktober 2007 sebesar 2,5%. (bukan uang kita yg pd 4 oktober 2006, atau uang kita bertambah menjadi 100 juta misalnya, lalu naik dan turun, maka tetap perhitungan zakat adalah saat hari terakhir ketika genap 1 tahun dikeluarkan 2,5% darinya).

bila uang kita setelah melebihi batas 84 gram, lalu uang kita berkurang misalnya pd januari 2007 uang kita turun dibawah harga emas 84 gram, maka sirnalah wajib zakat kita, kita tidak wajib berzakat kecuali bila uang kita mulai melebihi nishab lagi, saat itu mulai laih terhitung calon wajib zakat dg hitungan mulai hari tsb, dan itupun bila mencapai 1 tahun penuh tidak ada pengurangan dari batas nishob, jika uang kita berputar, keluar masuk rekening misalnya, maka tak terkena zakat, yg terkena adalah jika tersimpan tak terpakai selama satu tahun).

Orang yang mengatakan bahwa hadits itu dhaif, sungguh mereka itu sedikit punya kekurangan ilmu, karena hadits ini memang dhoif dari beberapa riwayat, namun ada juga diriwayatkan oleh Imam Malik (dalam Almuwatta) dari Nafi’, dari Ibn Umar dari Rasulullah Saw, dan Imam Bukhari mengatakan sanad ini sanad yang paling shahih dari semua sanad hadits. Yaitu sanad hadits yg dari Imam Malik, dari Nafi’ dari Ibn Umar.

Ini sanad hadits yang paling shahih hingga Imam Bukhari mengatakan sanad ini disebut sanad dzahabiyah, (sanad emas). Kenapa? karena sangat shahih. Jadi kalau ada yang mengatakan hadits ini dhaif, belajar hadits dulu.

Dan seluruh madzhab yaitu Syafi’i, Hambali, Maliki dan Ahmad bin Hambal kesemuanya mengakui bahwa zakat harta adalah haul dan nishab, bukannya bulanan. Ketika ditanyakan kepada mereka yang mengatakan itu mereka berkata “karena muslimin banyak yang murtad, gara gara tidak ada yang mengeluarkan harta”. Kita menjawab : Ya..jangan dinamakan “zakat” tapi “shadaqah”, misalnya shadaqah profesi tiap bulan.., silahkan.
Tapi kalau “zakat”, zakat itu syari’ah dan hal yang fardhu, menambah hal yang fardhu adalah munkar, apapun alasannya. Kalau seandainya banyak orang orang yang keluar dari islam gara gara orang muslim kurang bershadaqah lalu diadakan fardhu zakat yang baru. Berarti kalau ada orang yang banyak maksiat, kita tambah shalat Isya’ menjadi 10 rakaat..??.
tentunya tidak seperti itu. Ini hal yang fardhu tidak boleh ditambah, beda dengan hal – hal yang bukan fardhu berupa hal yg baik. Kalau hal itu dikatakan zakat, zakat itu hukumnya fardhu, tidak dikeluarkan / dibayarkan maka orang itu halal darahnya dibunuh.

Ini hukum fardhu kenapa ditambah?. Shalat fardhu ditambah jadi 6, jadi 7 misalnya, tentunya tidak boleh... Demikian pula zakat, jangan ditambah lagi dengan “zakat profesi”, kalau disebut “shadaqah profesi” kita dukung. Tapi kalau “zakat profesi” dikeluarkan tiap bulan itu bertentangan dengan syari’ah. Demikian hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah.

Dan kita lihat hikmah Ilahiyyah, ini penyampaian saya menutup daripada perjumpaan kita di malam hari ini. Hikmah Ilahiyyah jangan sering kita buru – buru menuduh Allah dalam segala hal. Apa ini koq datang lagi musibah? Sebentar datang akidah Ahmadiyah, lalu datang lagi Lia eden, lalu datang lagi pelecehan Nabi Saw di Denmark, lalu dihantam lagi dari Palestina. Ini Allah koq diam saja dengan keadaan muslimin? Lihat justru keadaan ini menguntungkan muslimin. Semua keadaan itu, semua perbuatan musuh – musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam balik kepada mereka sendiri. Muncul diangkat di media massa. Nabi baru, mengaku Nabi baru Ahmadiyah. Semua media, orang – orang yang non muslim berharap supaya orang – orang islam masuk kesana justru sebaliknya. Justru orang yang tidak kenal majelis taklim malah buka – buka lagi sejarahnya Rasul, malah buka lagi Al Quranulkarim. Nih..mereka punya banyak Al Kitab yang baru, katanya. Kitab suci mereka sendiri. Orang Islam tidak baca itu, mereka membuka Al Quran. Justru perbuatan mereka itu membuat muslimin bangkit mengenal Nabinya.

Muncul lagi, pelecehan Nabi Muhammad Saw di Denmark. Mereka katakan Nabi itu begini, fitnahnya begini begitu. Justru muslimin bukan meninggalkan Islam, malah semakin bangkit mempelajari sejarah Nabi Muhammad Saw. Allah balikkan keadaan, panah yang mereka arahkan kepada kita balik kembali kepada mereka sendiri. Di Denmark ada perpustakaan itu gempar dibicarakan setelah keadaan itu. Orang – orang non muslim semuanya menyerbu habis buku – buku tentang pelajaran Islam, dibeli dan dihabiskan oleh orang – orang non muslim. Mereka mau tahu sebenarnya orang Islam itu seperti apa? gimana sih? Sebab apa? sebab pelecehan.. bahkan banyak dari mereka yg masuk islam

Mereka ingin membuat muslim murtad justru sebaliknya muslimin bangkit mengenal Nabi Muhammad Saw dan yg non muslim banyak yg masuk islam.

Palestina begitu juga maksudnya, ingin menghancurkan muslimin di Palestina agar Yahudi memiliki wilayahnya. Perbuatan mereka membangkitkan seluruh dunia untuk membenahi diri mereka. Bukan ramai – ramai ke Palestina saja, akhirnya kan masing – masing orang. Masjid ramai, majelis taklim ramai dan terus bangkit dan bangkit. Ini zionis ajarannya kemana – mana, bukan hanya di Palestina tapi dinegeri kita, budaya kita, sosial, ekonomi dikuasai mereka. Bangkit gara – gara perbuatan mereka. Ini Allah Swt balikkan keadaan kepada mereka sendiri.

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikianlah pertolongan dari Allah Swt dan jangan lupa mereka – mereka yang kena musibah itu didalam kemuliaan dan pengampunan Allah dan mereka yang wafat itu didalam syahid. Dan kita mendoakan semua perjuangan daripada saudara – saudara kita muslimin khususnya di wilayah kita, di Poso, di Irian dan di bumi Jakarta ini juga dan di Palestina dan di Kashmir dan lainnya. Ini semua menandakan dekatnya kebangkitan muslimin – muslimat di muka bumi. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram Ya Dzaththauli wal In’am.

Hadirin ada 1 hal yang ingin saya sampaikan, fitnah yang muncul dari satu orang saudara kita muslimin, angkat suara di mimbar mengatakan “Saya ini Munzir Ghulam Ahmad” karena tidak ikut demo menentang Ahmadiyah. Ini sudah tersebar kabarnya, saya mohon dan saya instruksikan kepada seluruh jamaah jangan mengambil tindakan anarkis. Saya sudah maafkan itu, walaupun itu sebuah fitnah yang demikian keji nama saya disejajarkan dengan pemimpin murtad di muka bumi ini dg sebutan “Munzir Ghulam Ahmad”. Tapi tentunya itu kecil bagi saya, karena Rasul saw difitnah lebih besar dari itu. Jangan ada yang mengambil tindakan anarkis dan saya sudah memaafkannya tanpa perlu meminta fulan untuk datang minta maaf, kita sudah lupakan.

Kita semua bersatu didalam Islam. Antara Majelis Rasulullah Saw dan Front Pembela Islam (FPI) bersatu dan berkeluarga dan saling dukung. Mereka dukung bergerak membenahi Islam dengan ketegasan dan kita dengan kedamaian dan kita semua satu dalam umat Sayyidina Muhammad Saw. Demikian juga dengan seluruh yang lainnya, jangan mau terprovokasi. Ada orang – orang yang terprovokasi mau memecah belah muslimin. Oleh sebab itu jangan terprovokasi.

Demikian hadirin- hadirat kita bermunajat, agar Allah Swt menjauhkan musibah dari muslimin dan menghancur leburkan musuh – musuh Islam, memecah belah daripada persatuan mereka. Rabbiy pecah belahkan persatuan musuh – musuh muslimin, gentarkan jiwa – jiwa musuh – musuh muslimin, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram Ya Dzaththauli wal In’am bangkitkan semangat muslimin muslimat di bumi Jakarta dan sekitarnya dan di seluruh wilayah di Poso, di Irian Barat, di Palestina dan di seluruh Barat dan Timur. Ya Rahman Ya Rahim tenangkan bumi kami dari segala musibah, jangan Kau jadikan musim hujan yang datang membawa musibah, jadikan musim hujan yang datang membawa Rahmat. Jangan datangkanmusim kemarau yang membawa musibah, namun datangkan musim kemarau yang membawa Rahmat. Ya Rahman Ya Rahim jadikanmatahari esok terbit dengan kebahagiaan bagi kami dan bagi seluruh muslimin muslimat, ampuni dosa kami dan dosa ayahbunda kami. Mereka yang masih hidup limpahi keberkahan dalam hidupnya, mereka yang telah wafat muliakan arwah mereka bersama muqarrabin, bersama para shiddiqin.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram kita berdoa juga untuk perjuangan Al Habib Sholeh Alaydrus di Poso, KH. Ahmad Baihaqi di Irian Jaya dan seluruh para da’i kita yang berjuang di bumi Jakarta dan seluruh wilayah muslimin. Semoga diberi pertolongan dari Allah Swt, dihindarkan dari segala fitnah. Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat, Wahai Yang Maha Menumpahkan Rahmat sepanjang waktu dan zaman, Wahai Yang Maha Menerangi jiwa dengan ketenangan, Wahai Yang Maha membangkitkan sifat luhur dan menumbangkan segala keinginan berdosa. Ya Rahman Ya Rahim kami berdoa untuk muslimin muslimat, juga saudara – sadara kami yang terjebak dalam narkotika, yang terjebak dalam perzinahan, yang terjebak dalam perjudian, yang terjebak dalam dalam akidah – akidah yang sesat. Rabbiy hujani mereka dengan hidayah, undang mereka kepada kebenaran dan sujud.

Ya Dzaljalali wal Ikram dan diantara kami diantara hadirin barangkali masih ada yang belum menajlankan shalat 5 waktu, jadikan malam ini malam taubat mereka dan tiada pernah meninggalkan shalat 5 waktu selama – lamanya hingga kami menghadap-Mu Rabbiy. Jika diantara kami ada yang masih terjebak didalam perzinahan, jadikan malam ini malam taubat mereka dan jaga mereka dari segala kemunkaran, dari perjudian, mabuk – mabukkan, dan dari segala hal – hal yang munkar. Rabbiy kami titipkan usia kami kepada gerbang Kasih Sayang-Mu.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin – hadirat, juga kita doakan para tamu – tamu kita, Bpk. Khairul Azhar dari Partai Golongan Karya, semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan, (malam selasa minggu yg lalu telah berkunjung Ust Igo dari Partai Keadilan sejahtera), juga Bpk. H. Yusuf dan seluruh tamu kita dari para Habaib semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan oleh Allah.

Dan hal yang perlu saya umumkan adalah kedatangan Guru Mulia kita Al Musnid Al Hafidh Al Habib Umar bin Hafidz yang ada penundaan yaitu kedatangan beliau adalah pada hari Sabtu, sebagaimana hari Kamis telah diumumkan. Ada penundaan kehadiran beliau ke Jakarta adalah hari Sabtu yaitu tanggal 10 Januari 2009. Jadi hari Kamis kedatangan kakak beliau sebagaimana biasa. Beliau adalah Al Habib Aththas bin Muhammad bin Salim bin Hafidh bersama rombongan 5 orang hari Kamis. Jadi acara malam Jum’at dikediaman saya sebagaimana biasa Insya Allah dihadiri oleh Habib Aththas dan juga pada malam Sabtu acara Majelis Rasulullah Saw di Masjid Al Hasanain, Dzikir Akbar sebagaimana biasa dihari oleh Habib Aththas. Dan juga pada hari Sabtu, Majelisnya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf di Tebet akan dihadiri oleh Habib Aththas dan Sabtupetang kedatangan Guru Mulia kita Al Musnid Al Hafidh Al Habib Umar bin Hafidz tiba paha hari Sabtu petang dan akan langsung ke Cidodol lalu malamnya ziarah ke Luar Batang sebagaimana biasa. Hari Minggunya Haul Al Imam Fakhrulwujud Abu Bakar bin Salim paginya lantas malam selasanya acara kita di MONAS pk. 21.00. kita berharap muslimin – muslimat lebih dari 1 juta yang hadir. Kita jadikan kota Jakarta ini, bumi yang luluh dengan dzikrullah Allah Swt. Kita dalam Dzikir Akbar bersama Guru Mulia kita Al Musnid Al Hafidh Al Habib Umar bin Hafidz malam selasa yang akan dating. Jadi bukan di Al Munawwar malam selasa depan tapi di MONAS. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah. Kemudian dilanjutkan dengan qasidah Muhammadun dan doa penutup. Bagi hadirin – hadirat yang tidak memiliki kesibukkan agar tidakmeninggalkan majelis karena Rahmat dan Keberkahan masih berlanjut sampai doa penutup. Bagi mereka yang mempunyai kesibukkan tentunya tidak mengapa meninggalkan majelis.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Minggu, 04 Januari 2009

MARI KITA KIRIMKAN DO'A UNTUK SAUDARA KITA DI PALESTINA

Assalamualaikum wr.wb
saudaraku seiman dan seagama sekarang ini kita semua tentunya dibuat sedih ketika kita Justify Fullharus mendengar berita melalui radio dan televisi bahwa saudara kita dipalestina tepatnya dijalur gaza diserang oleh kaum kafir israel,,ini merupakan suatu hal yang sangat membuat umat islam bersedih,karena banyak kaum muslim disana yang tewas,dan harus merana akibat serangan yang telah diluncurkan oleh para kafirin israel,
untuk itu sebagai sesama umat islam mari sama-sama kita memberikan bantuan kita untuk saudara kita disana, berikan bantuan kita semampu kita,baik harta ,jiwa maupun do'a,,

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita semua bagaimana kita harus mengambil sikap terhadap orang kafir,yaitu jika orang kafir tidak berbuat ulah kepada kita selaku orang muslim maka wajib buat kita untuk tidak mengganggu kaum kafir tersebut ,akan tetapi jika orang kafir itu berbuat ulah,menghina,serta berlaku kekerasan terhadap umat islam maka tak pandang bulu kita pun boleh memerangi orang kafir tersebut,kita boleh membunuh orang kafir yang telah melecehkan agama kita,kita wajib membela agama kita hingga tetes darah kita yang terakhir,itulah indahnya budi pekerti Rasulullah SAW yang telah mengajarkan kita agar menghormati orang yang telah menghormati diri kita,dan berjuang memperjuangkan agama yang kita cintai ini.

saudaraku sekalian saat ini kita semua telah mengetahui apa yang terjadi di negeri islam palestina,untuk itu mari sebagai muslimin sejati mari kita berikan bantuan untuk saudara saudara kita disana,mari kita berikan bantuan apapun yang dapat mebantu saudara kita disana,
dan yang terpenting adalah bantuan do'a karena RAsulullah SAW bersabda : ADDU'A SILAAHUL MU'MIN "do'a itu adalah senjatanya orang mu'min",mudah mudahan dengan do'a yang kita panjatkan kepada Allah,Allah mengirimkan pasukannya dan menghancurkan kaum kafir israel,,seperti zaman dahulu ketika ka'bah ingin dihancurkan oleh tentara gajah kaum kafir maka berkat Rahmat Allah ,Allah kirimkan tentara burung ababil untuk mengalahkan tentara tentara bergajah tersebut,dan mudah mudahan keajaiban keajaiban itu semua dapat terulang kembali..amiin

mari kita kirimkan alfatihah untuk saudara kita di palestina
mudah mudahan dengan barokah ,mukjizat suratul fatihan Allah berikan bantuan kepada umat islam dipalestina...'ala hadzihin niyyah wa kulli niyyatin sholihah ila hadrotin nabi alfatihah,,...


wassalamualaikum wr.wb




Akhir Shalat Malam Adalah Ganjil

Senin, 29 Desember 2008


قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

اجْعَلُوا آ خِرَصَلَا تِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah ganjil” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maharaja Yang Tunggal dan Abadi, Pencipta alam semesta dari tiada hingga alam dibentangkan hingga seluruh alam berakhir dan Maha menjadikan iman dan ketaatan hamba – hambaNya kekal dan abadi. Sebagai pembuka Kasih Sayang-Nya yang kekal didalam kemewahan yang kekal dan abadi. Betapa mulianya jiwa yang mengingat Allah dan Allah Swt menjadikan seluruh alam semesta ini sebagai seruan bagi hamba – hambaNya.

Memperkenalkan Kesempurnaan Allah, memperkenalkan Kesempurnaan Sang Pencipta sebagaimana firman Allah “tiadalah penciptaan seluruh alam semesta hingga hari kebangkitan dihadapan Allah sama saja dengan mencipta satu orang manusia saja”. (QS Luqman 28) Tiada hal yang sulit bagi Rabbul Alamin untuk menciptakan sedemikian banyak warna, sifat dan bentuk yang diatur didalam kehidupan yang sempurna dan Allah telah berfirman “penciptaan alam dari awal hingga akhir ini tiada beda dengan mencipta satu manusia saja”. Demikianlah hadirin Maha Kesempurnaan Allah.

Betapa agung jiwa yang memuliakan Allah, betapa mulia sanubari yang menghendaki keridhaan Illahi, meninggalkan hal – hal yang munkar, menjauhi hal – hal yang hina, menjelang keluhuran, terlebih lagi dengan masuknya kita di tahun baru Muharram yang mengingatkan mulai hijrahnya Para Muhajirin Radiyallahu Anhum Ajmain. Satu persatu telah mulai diijinkan oleh Sang Nabi Saw untuk berhijrah menuju Ardhul Madinah (Bumi Madinah) dan mereka berpindah ke Madinah Al Munawwarah menanti kedatangan Sang Nabi Saw. Sang Nabi Saw baru bergerak dari Makkah pada minggu pertama di bulan Rabiul Awwal. Demikian didalam Sirah Ibn Hisyam sehingga masuknya Sang Nabi Saw kepada Madinah Al Munawwarah adalah pada 12 Rabiul Awwal.

Hadirin – hadirat, 1 Muharram dijadikan awal dari penanggalan Hijriyah oleh Sayyidina Umar bin Khattab radiyallahu anhum, karena di bulan Muharram ini mulai munculnya ijin hijrah ke Madinah Al Munawwarah sehingga mereka mendapat gelar mulia yaitu Muhajirin (orang yang berhijrah kepada Madinah Al Munawwarah) untuk menjaga kelangsungan Islam dan hijrah telah terjadi berkali – kali. Hijrah yang pertama ke Habsyah lantas ke Persia dan terakhir ke Madinah Al Munawwarah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kejadian terusirnya muslimin dari Makkah Al Mukarramah yang tampaknya adalah bentuk kelemahan dan ketidak berdayaan Islam, akan tetapi justru perpindahan itu membuka cahaya hidayah ke Barat dan Timur hingga kembali 10 tahun kemudian ke Makkah Al Mukarramah dan jadilah Makkah Al Mukarramah ini kiblat bagi sujud segenap hamba Allah di muka bumi Barat dan Timur.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw selalu menyeru kita kepada keluhuran, menyeru kita kepada kebahagiaan, dan beliau sangat tahu hal – hal yang akan membawa keburukan kepada kita. Oleh sebab itu Sang Nabi saw menuntun kita kepada tuntunan yang paling sempurna. Demikianlah idolaku dan idola kalian, Sayyidina Muhammad Saw. Idola yang paling pantas dipanut dari semua panutan. Pemimpin yang paling mulia dari semua pemimpin dan menjadi panutan segenap golongan masyarakat. Hadirin – hadirat, oleh sebab itu Allah mengenalkan Sang Nabi Saw dengan firman-Nya “laqad jaa akum rasulun min anfusikum a’ziizun a’laihi maa a’nittum hariishun a’laikum bil mu’miniina raufurrahiim” QS. At Taubah : 128 (Telah datang Rasul, diutus kepada kalian dari bangsa kalian, dari bangsa manusia. Sangat berat baginya melihat apa – apa yang menimpa kalian dari kesulitan dan musibah. Sangat menjaga kalian dan terhadap orang – orang yang beriman itu berlemah lembut).
Inilah Nabiku dan Nabi kalian yang telah dikenalkan oleh Allah sebagai orang yang paling perhatian kepada seluruh umatnya.
Hadirin – hadirat, perhatian beliau kepada seluruh umat ini melebihi perhatian kekasih kita kepada kita. Tuntunan beliau selalu berusaha menyelamatkan kita dari hal – hal yang tercela di dunia dan di akhirat agar kita terjaga dari musibah, terjaga dari kecelakaan, terjaga dari kehinaan, terjaga dari permasalahn di dunia dan di akhirat. Inilah Nabiku dan Nabi kalian dan Nabi kita semua, Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Tentunya Sang Nabi saw tidak puas kalau kita hanya beramal hal yang fardhu saja dan demikian pula Rabbul Alamin mengutus pada Sang Nabi saw untuk mengenalkan hal – hal yang sunnah. Yang ketika mereka lakukan, mereka semakin dekat kepada Allah Swt. “jika hamba – hamba Ku itu mendekat kepada-Ku dengan hal – hal yang fardhu lalu mereka tidak mau berhenti pada hal yang fardhu, lantas mereka terus mendekat kepada Aku dengan hal – hal yang sunnah sampai Aku mencintainya”. (Shahih Bukhari) Dari kalimat ini telah jelas bahwa hal – hal yang fardhu diteruskan dengan hal – hal yang sunnah menuntun kita untuk dicintai Allah Swt. Inilah tuntunan Nabi kita Muhammad Saw.

Dan kita telah mengetahui bahwa shalat 5 waktu adalah shalat yang fardhu dan Sang Nabi Saw menuntun kita lebih dari itu yaitu dengan shalat – shalat yang sunnah. Diantaranya adalah hadits yang kita baca ini “Ij’aluu akhira shalaatikum billaili witraa” (jadikanlah akhir dari shalat sunnah kalian di malam hari itu dengan hitungan angka yang ganjil yaitu witir).
Hadirin – hadirat, Rasul Saw tidak pernah meninggalkan shalat witir. Di dalam safar aw hadhar (safar atau dirumah) apakah di rumahnya atau dalam perjalanan, beliau tidak pernah meninggalkan shalat witir. Dan dalam keadaan sakit atau dalam keadaan sehat, dalam keadaan mampu melakukannya berdiri atau dengan duduk, beliau tidak pernah meninggalkan shalat witir.

Oleh sebab itu hadirin - hadirat bagi kita yang sudah tentunya mengerti kemuliaan shalat fardhu, untuk menambah kemuliaan dengan shalat witir. Karena shalat witir itu adalah shalat sunnah yang paling mulia karena ia berada diantara qiyamullail. Yang mampu melakukannya di tengah malam atau di sepertiga malam terakhir setelah tidur terlebih dahulu maka labih afdhal, itu lebih baik dan lebih mulia. Tapi jika tidak mampu, lakukanlah setelah shalat Isya’ sebelum tidur dan kalau mampu setelah ba’diyah shalat Isya’ lalu lakukan shalat witir 3 rakaat dan shalat witir dibatasi hingga 11 rakaat dan setelah itu tidur. Tapi kalau seandainya mampu bangun beberapa menit sebelum subuh maka tentunya afdhal dilakukan ditengah malam atau disepertiga malam terakhir.

Hadirin – hadirat sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Allah Swt turun ke permukaan bumi yang paling dekat dengan bumi ini (di sepertiga malam yang terakhir). Bukan berarti Allah itu turun dekat kepada bumi karena Allah tidak terjebak dengan waktu dan tempat. Akan tetapi yang dimaksud Allah sangat dekat kepada hamba – hambaNya yang mau mendekat kepada-Nya di sepertiga malam terakhir. Waktu itu adalah waktu yang paling indah bagi Allah untuk menerima hamba – hambaNya yang mencintai Allah. Karena disaat – saat itu hamba – hamba yang tidak mencintai Allah masih tertidur lelap. Maka Allah membanggakan mereka kepada para malaikat lihat hamba – hambaKu mereka meninggalkan tempat tidurnya, meninggalkan istirahatnya disaat orang lain tidur terlelap, mereka ruku’ dan sujud mengagungkan Nama-Ku.

Hadirin – hadirat inilah kemuliaan dari puncak seluruh shalat sunnah, yaitu qiyamullail dan tentunya adalah diakhiri dengan shalat witir. Lalu bagaimana kalau seandainya kita sudah shalat witir setelah shalat Isya’ sebelum tidur, lalu ternyata bangun lagi dimalam hari, apakah boleh shalat tahajjud lagi atau selesai tidak boleh tahajjud lagi? Boleh tahajjud lagi tapi yang makruh adalah shalat witir 2X. Shalat tahajjud boleh berkali – kali, qiyamullail sebelum tidur, sudah shalat witir atau sudah shalat sunnah malam. Tidur, bangun lagi mau shalat malam, boleh! Walaupun sudah witir. Karena yang diinginkan dan disunnahkan oleh Sang Nabi saw adalah angkanya ganjil. Bukan berapa kali witirnya yang dilarang, 2 kali witir tidak boleh karena nanti akhirnya jadi genap angkanya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau seseorang sudah melakukan shalat witir 3 rakaat, malamnya mau shalat lagi, 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, toh totalnya tetap ganjil. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Ini bulan Muharram, tentunya saya bawakan hadits ini dengan harapan bahwa mulai malam ini kita tidak tinggalkan lagi shalat witir hingga kita wafat. Semoga kita bisa mewarisi kemuliaan sunnah Nabi Muhammad Saw. Barangkali ada diantara hadirin yang masih belum melakukan shalat 5 waktu, semoga diberi kemudahan oleh Allah untuk segera melakukan shalat 5 waktu setelah itu naik kepada shalat witir.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
“Innal malaikat tushalli ala ahadikum maa daama fi mushallaahilladzi fiihi maa lam yahduts.”,demikian didalam Shahih Bukhari sabda Rasulullah Saw “sungguh para malaikat itu mendoakan orang – orang diantara kalian yang dia itu duduk di tempat shalatnya hingga ketika ia masih belum batal wudhunya”. Selama ia duduk ditempat ia shalat, di masjid kah atau bukan di masjid, di musholla. “alladzi fiih ma lam yahduts, allahummarhamhu Allahummaghfirlahu, ”wahai Allah ampuni ia, wahai Allah sayangi ia (ini doa malaikat selama ia masih duduk di tempat shalatnya). Kalau kita masih belum batal wudhunya, entah berdzikir, entah terdiam, entah tafakkur, malaikat terus mendoakan kita. Oleh sebab itu kalau kita setelah melakukan shalat disunnahkan duduk berlama – lama seandainya tidak ada kesibukkan lain, lanjutkan dzikir – dzikir kita yang diajarkan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw. Demikian hadirin – hadirat riwayat Shahih Bukhari.

Dan juga Rasul Saw menjelaskan malaikat terus mendoakan dan beristighfar kepada kita selama kita betah ditempat kita shalat. Demikian indahnya hadirin – hadirat, Nabi kita membukakan pintu – pintu kemuliaan bagi sepanjang kehidupan kita bahkan didalam duduk pun, Allah Swt memuliakan kita selama kita berada ditempat kita shalat. Subhanallah!! Kalau seandainya kita duduk di tempat shalat sejenak saja lalu bagaimana dengan shalatnya? Kalau tempat shalatnya saja kita duduk disitu, Allah terus memuliakan sebelum kita pergi, sebelum batal wudhu lalu bagaimana shalatnya? Tentunya lebih agung dan luhur, tentunya lebih besar kemuliaan yang ditumpahkan oleh Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sehingga Nabiyyuna Muhammad Saw tidak pernah puas – puasnya untuk menolong umatnya yang berada dalam kesulitan. Sebagaimana riwayat Shahih Muslim, ketika salah seorang shahabiyah (sahabat wanita) wafat, yang biasa berkhidmah di masjid nabawiy tidak terlihat lagi. Rasul saw bertanya “mana wanita itu, biasanya khidmah di masjid? nyapu - nyapu di masjid, kok tidak terlihat lagi? Maka para sahabat berkata “sudah wafat ya Rasulullah”. Merah padam wajahnya Rasul, “kenapa kalian tidak kabarkan aku dia wafat, tidak kabarkan aku dimana dia dikuburkan”, maka para sahabat berkata “dimakamkan malam hari ya Rasulullah, kami tidak tega membangunkanmu saat dia dimakamkan”. Rasul berkata “tunjukkan aku pada kuburnya”. Rasul saw melakukan shalat ghaib diikuti oleh para sahabat. Selepas shalat Rasul saw bersabda “inna hadzihil qubur mamlu’atun dhulmatun alayhaa, Innallaha yunawwirha bisshalaati alayhim ” (pekuburan ini gelap, kata Rasul. Dengan hal – hal yang tidak baik, penuh dengan kegelapan (barangkali dengan jeritan dan tangis) tapi Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku tadi kepada mereka. Demikian syafa’at Nabi Muhammad Saw kepada umatnya tidak senang kalau umatnya dalam kesedihan.

Demikian pula diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, beliau lewat di 2 pekuburan lantas beliau berhenti dan berkata “2 pekuburan ini berada didalam keadaan sulit, yang satu adalah seorang yang lewat di muka bumi dengan banyak mengadu domba”. Hati – hati kita kalau diberi lidah oleh Allah, jangan dijadikan untuk mengadu domba. Ya barangkali diadu, lihat para da’i diadu satu sama lain, padahal ia muslim, padahal da’i. Tidak pantas hal seperti ini, diazab didalam kubur karena sering mengadu domba.
Hadirin – hadirat “yang kedua adalah orang yang tidak menutup auratnya”. Ini dua – dua kesulitan didalam kubur, kata Rasul. Maka Rasul mengambil 2 lembar daun, yang satu ditaruh di satu kubur dan yang satu di kubur lainnya. Rasul Saw berkata “semoga Allah meringankannya sebelum daun itu kering”. Demikian hadirin – hadirat, Rahmatan lil Alamin yang selalu tidak tega kepada apa yang menimpa saudara – saudaranya muslimin muslimat. Mewarisi sifat ini kepada kita. Kalau lihat saudara kita dalam kesuliatan, jangan diam.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau lihat kerabat kita, teman kita dalam kesulitan, jangan diam saja. Bantu mereka, warisi sifat Nabiyyuna Muhammad Saw yang telah bersabda riwayat Shahih Bukhari “Allah itu mencintai sifat lembut dan Allah itu memberi pada orang – orang yang berkelakuan lembut lebih daripada orang lain. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan tentunya inilah semulia – mulia makhluk, seindah – indahnya ciptaan Allah adalah Sayyidina Muhammad Saw.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Tsumamah bin Utsal radiyallahu anhu sebelum masuk Islamnya, Tsumamah ini datang, ditangkap karena ia salah seorang pimpinan kuffar, ditangkap mau dibunuh. Rasul saw bilang “jangan dibunuh, ikat saja ditiang masjid”. “diapakan?”, Rasul menjawab “diamkan saja, beri makan, beri minum tapi biarkan disitu bukan dipenjara, bukan di sel tapi didalam masjid”. Maka sore itu Rasul bertanya “wahai Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, Tsumamah berkata “kalau engkau membunuh aku maka engkau membunuh orang yang mempunyai darah”. Maksudnya kalau membunuh tsumamah nanti pengikutnya juga tidak akan diam, akan balas dendam. “Kalau kau lepaskan aku, kau temui aku ini orang yang sangat berterima kasih”, demikian jawaban dari Tsumamah. Maka Rasul saw diam, tahu beliau. Esoknya ditanya lagi “Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, “keadaanku kalau kau bebaskan aku, kau akan lihat aku orang yang sangat berterima kasih”. Mulai ciut Tsumamah, ia tidak mengatakan “aku ini orang yang mempunyai darah, bisa balas dendam”, sekarang tidak disebut lagi kalimat itu.yang disebut “aku kalau kau lepaskan maka aku adalah orang yang sangat berterima kasih”. Rasul saw pergi lagi dan hari ketiga Rasul bertanya lagi “Tsumamah bagaimana keadaanmu?”, tsumamah menjawab “tidak berubah dari yang aku katakan kemarin”.

Keras sekali Tsumamah ini, tentunya layaknya ditebas dengan pedang, dan Rasul berkata “lepaskan”, “ya Rasulullah ini kan tawanan?”, Rasul berkata “lepaskan!”. Maka Tsumamah dilepaskan, kemana ia pergi? Ia pergi kebelakang, mandi, berwudhu lalu kembali dan mengucap “Asyhadualla Illahailallah wa asyhaduanna Muhammadurrasulullah”. Tsumamah seorang satria, ia tidak mau masuk Islam dalam keadaan terikat, ia ingin masuk Islam dalam keadaan bebas. Kalau dibebaskan mau masuk Islam, kalau dipaksa tidak mau, Rasulullah tahu itu. Dan ia terharu dengan akhlak Nabi Muhammad Saw seraya berkata (riwayat ini riwayat Shahih Bukhari) “sungguh tidak ada wajah yang paling kubenci di muka bumi selain wajahmu tapi sekarang wajahmulah yang paling kucintai dari semua wajah dimuka bumi. sebelumnya agama yang paling kubenci adalah agamamu wahai Muhammad tapi sekarang yang paling kucintai adalah agamamu. Tiadalah tempat, kampung halaman yang paling kubenci adalah Madinah Al Munawwarah kampung ini tapi sekarang kampung ini yang paling kucintai Madinah Al Munawwarah dari tempat yang lainnya”

Bagaimana jiwa bisa terbalik dengan cepat, wajah yang paling dibenci adalah wajah Nabi Muhammad Saw berbalik menjadi wajah yang paling dicintai. Inilah akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw yang meruntuhkan jiwa orang – orang yang tenggelam didalam kekerasannya, didalam segala kesombongannya, ia seorang satria. Tidak mau ia masuk Islam dalam keadaan terikat, bebaskan. Mau masuk Islam tapi ia tidak mengatakan “bebaskan aku baru mau masuk Islam”, ia berkata “kalau kau bebaskan aku akan berterima kasih”, itu saja. Rasul saw membebaskannya. Demikian hadirin – hadirat, akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw yang dengan inilah ia kemudian mengucapkan Asyhadualla Illahailallah wa Asyhaduanna Muhammadar Rasulullah”.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya tuntunan Sang Nabi saw, betapa indahnya kalau seandainya budi pekerti beliau itu muncul ditengah – tengah kacaunya keadaan seperti keadaan sekarang ini. Satu sama lain saling menjatuhkan antara ayah dengan anak, antara anak dengan ayah, suami dengan istri, istri dengan suami. Semua saling berdesakan untuk menjatuhkan satu sama lain. Ini entah karena krisis ekonomi, entah karena terlalu kaya, entah karena segala hal. Karena mereka ini lemah iman, ini di dunia. Datang waktunya di akhirat, lebih saling menjatuhkan lagi satu sama lainnya. Ingat idola kita Nabiyyuna Muhammad Saw, ingat akhlak kita, ini bulan Muharram tahun baru Islam kita benahi hubungan kita dengan ayah dan bunda kita kalau sudah baik hubungan ayah bunda denganmu maka perbaiki lebih baik lagi, kalau seandainya belum, masih sering membuat marah ayah dan bunda, jadikan malam ini malam mulainya kita berbakti pada ayah dan bunda. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Dan tentunya beberapa malam lagi kita juga ucapkan selamat bagi RASfm (radio alaika salam) yang meliput acara ini secara langsung (disiarkan di radio). Semua pendengarnya semoga dilimpahi Rahmat oleh Allah Swt, semua pihak yang turut mendukung acara mulia ini dari RASfm. Hadirin – hadirat, beberapa hari lagi kita akan melewati malam 1 Januari. Kita (Majelis Rasulullah) mengadakan Tabligh Akbar di malam itu. Bukan untuk merayakan malam 1 Januari tapi untuk menandingi dengan doa dan munajat bagi saudara – saudari kita yang terjebak didalam kemaksiatan di malam itu. Di malam itu paling banyak dosa umat Nabi Muhammad Saw, paling banyak perjudian, perzinahan, semuanya dimalam itu di seluruh dunia. Demikian hadirin.

Oleh sebab itu kita memahami bahwa dosa itu cepat dibersihkan oleh Allah Swt dengan musibah. Oleh sebab itu dari tahun tahun yang lalu kita lihat mulai Desember aman – aman saja cuaca tetapi setelah selesai malam 1 Januari mulailah datang hal – hal yang sangat menyedihkan yang membuat tangis bagi kita. Kenapa? karena itu pembenahan dosa dari Allah Swt dan tentunya telah belasan hadits shahih riwayat Shahih Bukhari dan Muslim bahwa semua musibah yang ditimpa umat ini adalah penghapusan dosa baginya. Tapi kita tidak menginginkan datangnya musibah. Lalu bagaimana? Maka oleh sebab itu kita akan tetap mengadakan Dzikir Akbar di malam itu.
Saudara – saudara kita tiup terompet tahun baru, kita gemuruhkan Nama Allah Swt, Nama Yang Paling berhak untuk diagungkan dari seluruh nama. Kita berdzikir dengan kalimat Allah Allah sebanyak 1000X di malam 1 Januari itu. Tentunya bukan untuk mengagungkan malam 1 Januari tapi untuk juga menandingi dahsyatnya maksiat di malam itu. Kita berdoa agar muslimin muslimat dijaga oleh Allah dan saat ini seluruh permukaan bumi dari segala musibah yang akan datang atau dosa – dosa yang akan terjadi di malam itu. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Kenapa? Karena Allah Swt berfirman “fadzkurullah dzikran katsira” (berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang banyak) (QS Al Ahzab 41) dan juga Rasul saw bersabda riwayat Shahih Muslim “belum akan datang hari kiamat selama masih ada di muka bumi seorang muslim yang menyebut Nama Allah Allah”. Selama masih ada jiwa yang berdzikir kepada Allah, bumi belum akan kiamat.
Kenapa?
karena Allah memuliakan itu, Allah memuliakan jiwa yang beriman, berdzikir menyebut Nama Allah. Dan tentunya berdzikir itu berada didalam sirran wa jahran, sebagaimana riwayat shahih bukhari : Allah Swt berfirman didalam hadits Qudsiy “ana ma’a ‘abdi haitsu maa dzakaranii wa taharrakat bii syafataah (Aku bersama hamba-Ku ketika hamba-Ku mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku). Kedua bibir yang bergetar menyebut Nama Allah itu diperhatikan oleh Rabbul Alamin.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu kita menjadikan malam itu bukan untuk malam maksiat tetapi malam doa dan munajat. Bagi yang mampu hadir, hadirkan dirimu dan sampaikan kepada saudara dan sahabat kita. Kita akan mengadakan Dzikir Akbar di malam itu di Majelis Taklim Al Karimah pimpinan KH. Ahmad Baihaqi di Manggarai, nanti diumumkan alamatnya. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah. Dan acara akan dimulai pk. 21.30, mulai orang – orang ditengah malam sudah riuh terompet, kita riuh bergemuruh dengan Keagungan Nama Allah Swt. Mereka gembira, kita bermunajat, berdoa kepada Allah Swt, semoga Allah Swt melimpahkan hidayah bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan dosa, semoga Allah mencabut keinginan mereka untuk berbuat dosa menggantikannya dengan keinginan perbuatan yang luhur.

Ya Rahman Ya Rahim kami bermunajat kehadirat-Mu dimalam ini bersama ribuan muslimin muslimat telapak tangan kami terangkat penuh harapan kepada Nama-Mu Yang Maha Indah dan Maha Berkuasa, Ya Rabb Wahai Nama Yang membuka segenap kebahagiaan dunia dan akhirat yang dengan berdzikir menyebut Nama-Mu, Kau bersama kami dan Kasih Sayang-Mu bersama kami, wahai Rabbiy yang setiap kami menyebut Nama-Mu Kau hapuskan dan Kau jatuhkan dosa – dosa kami dan Kau angkat kami semakin dekat kehadirat-Mu. Yang dengan menyebut Nama-Mu Kau singkirkan musibah yang datang pada kami dan datangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ya Rahman Ya Rahim benahilah kami dan seluruh muslimin, benahilah bumi Jakarta dan seluruh wilayah Barat dan Timur, Ya Rahman Ya Rahim pastikan seluruh wajah ini tidak akan melihat api neraka selama – lamanya, pastikan seluruh kami wafat dalam khusnul khotimah, pastikan seluruh kami wafat dalam keagungan makna kalimat tauhid Laailahailallah Muhammadurrasulullah saw

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin – hadirat, perbanyak ucapan Laillahailallah dan jadikan ucapan ini untuk mencari keridhoan Allah, sebagaimana sabda Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari “Barangsiapa yang mengucap Laillahailallah untuk mendapatkan keridhoan-Ku maka Allah haramkan ia dari api neraka”.

Allah munculkan dalam dirinya dan jiwanya keinginan untuk berbuat baik dan mulia dan akan Allah padamkan pada dirinya dan sanubarinya keinginan untuk berbuat yang hina. Demikian cahaya kalimat Laillahailallah Muhammad Rasulullah.

Tabligh Akbar Majelis Rasulullah Saw akan diadakan pada malam tanggal 1 Januari (malam kamis) di Majelis Taklim Al Karimah,

dan akan dilanjutkan pada hari Sabtu dengan Dzikir Akbar di Majelis Taklim Remaja Islam RW 03, Johar Baru, Jakarta Pusat. Dan hari jum’at dzikir akbar di kediaman Bp. Sulaiman di Jl. Kp.Tipar Rt.04/07 P.Kelapa Duren Sawit, Jakarta Timur. Malam ahad akan diadakan Tabligh Akbar di JOhar Baru, Jakarta Pusat diteruskan dengan ziarah ke makam Habib Ahmad bin Alawi Al Haddad, Kalibata.

Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, kita berjumpa malam selasa yang akan datang Insya Allah tentunya dengan kegembiraan menyambut kedatangan Guru Mulia kita. Kita akan mengadakan acara majelis ini tanggal 12 Januari 2009 di MONAS, Insya Allah akan dihadiri lebih dari 1 Juta muslimin muslimat. Semoga acara ini sukses dan semoga semua acara beliau sukses serta dzikir dan tabligh beliau.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kesedihan Di Wajah Rasulullah SAW

Senin, 22 Desember 2008

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

رَأَى نُخَامَةً فِي الْقِبْلَةِ فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِ

حَتَّى رُئِيَ فِي وَجْهِهِ فَقَامَ فَحَكَّهُ بِيَدِهِ

فَقَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ

فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ (صحيح البخاري


Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Nabi saw melihat bekas ludah yang mengering diarah kiblat, maka hal itu sangat membuat beliau saw sedih, hingga terlihat bekas kesedihan pada wajah beliau saw, seraya berdiri dan membersihkannya dengan jarinya dan bersabda : “Jika diantara kalian berdiri untuk melakukan shalatnya, sungguh ia sedang berbicara pada Tuhan Nya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Memuliakan kita dalam kehidupan dunia yang menjenjang kehidupan yang abadi, Maha Suci Allah, Tunggal dengan Kesempurnaan Nya, Maha Penguasa sepanjang waktu dan zaman, sebelum alam tercipta, setelah waktu dan zaman tercipta dan setelah waktu dan zaman berakhir dengan kehidupan yang kekal dan abadi. Beruntung jiwa yang mengingat Allah, Maha Lembut, Maha Memberi seluruh Anugerah kepada hamba – hamba Nya yang tidak bisa diberikan hamba satu sama lainnya. Panca indera, lautan, daratan, hewan, tumbuhan dan seluruh sel tubuhnya yang tidak ia ciptakan sendiri muncul dengan keajaiban Rahmat Allah Jalla Wa Alla dan setelah itu Maha Raja Alam Semesta mengutus para Nabi dan Rasul untuk menuntun hamba – hamba Nya agar selalu berada dalam keluhuran, meninggalkan kehinaan, meninggalkan perbuatan dhalim dan kejahatan untuk selalu berada didalam kebaikan, didalam dirinya, didalam ucapannya, didalam semua panca inderanya, didalam rumah tangganya dan didalam masyarakat.

Tuntunan sempurna para Nabi dan Rasul yang berakhir dengan tuntunan Nabi Mulia (Sayyidina Muhammad Saw).
Maha Suci Allah yang mengundang jiwa hamba – hamba Nya untuk mendekat dengan ayat – ayat Ilahi. Diantara seruan Allah mengingatkan bagaimana hamba – hamba Nya yang barangkali menyinggung perasaan Allah didalam lintasan pemikiran ataupun ucapan mereka. Seraya berfirman “fa ammal insaanu idzaa mabtalaahu rabbuhu fa akkramahu wana’amahu fayaquulu Rabbiy akraman” QS. Al Fajr : 15. (manusia itu, kata Allah. Kalau Aku (Allah Swt) melimpahkan padanya keluasan, rezki dan kemuliaan maka ia berkata aku dimuliakan Allah. (Maksudnya Allah itu baik karena memberinya keluasan dan kenikmatan).
“Wa ammaa idzaa mabtalaahu faqadara a’laihi rizqahu fayaquulu Rabbiy ahaanan” QS. Al Fajr : 16, (kalau Aku mencobanya dengan sedikit dibatasi rezkinya, ia akan berkata Allah menghinakan aku. Ia mencela Allah ketika Allah memberinya cobaan dengan kesempitan rezki).
Inilah manusia yang Allah jawab “kalla bal laa tukrimuunalyatiim”, QS. Al Fajr : 17 (bukan itu penyebabnya, tetapi diantara kalian tidak memuliakan anak – anak yatim). “wala tahaadhdhuna a’laa tha’amil miskin”, QS. Al Fajr : 18 (kalian juga lupa untuk mengajak orang – orang memberi makan orang – orang miskin). “wata’kuluunatturatsa aklallamma, watuhibbuunal maala hubban jammaa” QS. Al Fajr : 19–20. (kalian juga diantaranya banyak yang berebutan harta waris dan menyukai harta dengan kecintaan yang berlebihan). Kalian mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan melebihi keperduliannya terhadap keluarganya, terhadap para fuqara yang miskin dan terhadap para tentangga dan terhadap yang lainnya.

Kata Allah “kalian jadikan harta lebih dari segala – galanya maka Allah sempitkan hartanya dan diketahui bahwa hartanya tidak bisa berbuat segala sesuatu dari apa yang ia inginkan”.

“Kallaa idza dukkatil ardhu dakkan dakkaa, wajaa rabbuka walmalaku shaffan shoffaa, wajii’a yaumaidzin bijahannam, yaumaidzin yatadzakkarul insaanu wa anna lahudzikra” QS. Al Fajr : 21 – 23)

“kallaa idza dukkatil ardhu dakkan dakkan” QS. Al Fajr : 21 (akan datang waktunya alam semesta ini diguncang dengan gempa yang dahsyat). Disaat itu berakhirlah seluruh kehidupan, disaat itu berakhirlah seluruh harta dan keluasan dalam hal – hal yang bersifat duniawi dan selesailah seluruh hubungan keluarga dan kasih sayang.

“wajaa’a rabbuka walmalaku shaffan shoffaa” QS. Al Fajr : 22 disaat itu Allah Swt menghadap seluruh hamba Nya dan para Malaikat berbaris – baris (menyaksikan apa – apa yang diperbuat keturunan Adam)

“wajii’a ayaumaidzim bijahannam” QS. Al Fajr : 23 (dan disaat itu terlihatlah api neraka yang mengerikan). “yaumaidzin yatadzakkarul insanu wa anna lahudzdzikra” QS. Al Fajr : 23 (disaat itu baru mereka tersadar atas apa – apa yang telah mereka perbuat dari kedhalimannya, dari lepasnya mereka dari sifat – sifat yang baik di masa hidupnya baru mereka sadar dihari itu), kata Allah.

“wa annalahudzdzikra” (apa gunanya kesadaran dihari itu karena tidak lagi berguna dan tidak merubah keadaan).
Maksudnya apa?
Ketika seseorang memahami dan menyadari kesalahannya dimuka bumi maka bentuk kesadarannya menjadi taubat dan lebur dosa – dosanya. Terangkatlah derajatnya dari hina kepada mulia, atau dari mulia kepada yang lebih mulia. Tapi ketika kesadaran baru muncul di hari itu “wa annalahudzdzikra” , maka apa lagi gunanya kalau baru sadar saat itu?, baru manusia berkata sebagaimana ayat berikutnya : Yaa Laytaniy Qaddamtu Lii Hayaatiy “aku sudah ketinggalan kehidupanku tidak bisa kembali lagi”. Tidak bisa lagi menyebut Nama Allah, tidak bisa lagi bergetar bibirnya Mengagungkan Rabbul Alamin, tidak bisa lagi bersujud, tidak bisa lagi berwudhu, tidak bisa lagi menambah satu huruf pun dari amal pahalanya dan tidak bisa lagi menghapus satu dosa pun dari catatan dosanya. “yaalaytani” QS. Al Fajr : 24 (celakalah aku karena telah didahului oleh kehidupanku).

Dan disaat itulah hadirin – hadirat, Allah Swt mengundang kita kepada keluhuran, mengundang kita kepada kemuliaan. “fayaumaidzin laa yua’dzdzibu a’dzabahuu ahad, wala yuutsiqu watsaqahuu ahad” QS. Al Fajr : 25 - 26 (hari itu tidak ada beban dan kesulitan terkecuali pada pelakunya sendiri). Maka disaat itu Allah Swt mengundang kepada kita “fayaumaidzil ayua’dzdzibu a’dzabahuu ahad, wala yautsiqu watsaqahuu ahad ya ayyuhal insan”, Dan Allah Swt menyeru kepada kita untuk sampai kepada Kasih Sayang Nya dan Rahmat Nya. Demikianlah Allah Swt memanggil kita.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Telah kita baca hadits Nabiyyuna Muhammad Saw bersama – sama, demikian indahnya budi pekerti Sang Nabi Saw didalam adab beliau kepada Allah. Menjaga perasaan Rabbul Alamin dengan penjagaan yang sangat sempurna. Kita memahami bahwa menjaga perasaan orang adalah perbuatan yang baik, ternyata perbuatan yang paling sempurna adalah juga menjaga perasaan Allah.

Sebagaimana hadits yang kita baca, Rasul Saw melihat ada bekas air ludah yang mengering di tembok masjid depan. Berubah wajah beliau “..hatta ru’iya fii wajhihi”, maka berubahlah wajah beliau dengan kesedihan. Dalam riwayat hadits lainnya mengalir airmata beliau sampai terlihat diwajahnya membekas kesedihan itu. Apa yang terjadi wahai Rasul hingga membuat kau sedih? maka disaat itu Rasul saw berdiri beliau membersihkan bekas ludah itu dengan jari – jari beliau lalu berkata “inna ahadakum idza qaama ilaa shalaatihi fa innahu yunaaji rabbahu”, jika kalian ini sedang melakukan shalat kalian sedang berbicara dengan Tuhannya yaitu Allah Swt. Demikian Sang Nabi saw menjaga perasaan Allah dan menjaga adab kepada Tuhannya.

Tentunya orang yang meludah ke arah kiblat itu bukan maksud ingin meludahi Allah atau meludahi kiblat didalam masjid. Tentunya tidak sengaja tapi perbuatan itu sangat sangat tidak disukai oleh Sang Nabi saw. Hingga diriwayatkan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari bahwa riwayat hadits lainnya oleh Imam Ibn Hibban dan Imam Abu Daud, ketika Rasul saw melihat salah seorang meludah ke arah kiblatnya didalam masjid seraya berkata “tidak ada kebaikan shalat untukmu”. Karena apa? karena ia tidak menjaga adab kepada Rabbul Alamin disaat ia menghadap Allah. Oleh sebab itu hadirin, shalat itu mempunyai ruhani bukan hanya dhahirnya saja bacaan dan gerakan tapi mempunyai ruhani. Ruhani shalat itu adalah menghadap Allah Swt. Dhahirnya menghadap kiblat dengan rukunnya yang sempurna demikian juga dengan dhahirnya sebagaimana sabda Sang Nabi saw riwayat Shahih Bukhari “shalluu kama ra’aytumuuniy ushalliy”, shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku shalat. Maka itu dhahirnya namun ruhaninya adalah menghadap Allah. Ketika seseorang telah mempelajari hal – hal yang dhahir didalam shalat dan sempurna shalatnya didalam tuntunan islam, setelah itu ia mempelajari dan memahami betapa agungnya shalat yaitu menghadap Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Itulah detik – detik teragung didalam sepanjang kehidupan kita, mulai kita lahir hingga kita dipendam didalam bumi tidak ada detik – detik termulia melebihi saat kita didalam shalat. Hadirin – hadirat, amal pahala agung ini tidak diberikan kepada umat – umat sebelumnya terkecuali diberikan kepada umat ini Keagungan menghadap Allah Swt. Oleh sebab itu jika kita renungkan disaat kita akan berpisah dengan kehidupan dunia ini kita akan sampai kedalam kubur kita itu bukan untuk 1, 2 hari, 1, 2 tahun namun ribuan tahun barangkali kita sendiri, sendiri dalam ribuan tahun. Tidak bisa bicara dengan siapapun, tidak bisa menghubungi siapapun, sendiri saja. Bukan 1 hari bukan 2 hari orang tidak betah hidup, 1 minggu tidak jumpa dengan siapapun, bagaimana kalau ribuan tahun tidak melihat apa – apa? ribuan tahun ia sendiri dan tidak melihat manusia, tidak melihat alam, tidak melihat matahari, tidak lain. Akan tetapi hal yang dirisaukan adalah riwayat Shahih Bukhari bahwa diperlihatkan kepada ahlulkubur itu dimana tempatnya, diperlihatkan kepadanya nanti. Jika tempatnya di surga diperlihatkan tempatnya di surga dan ia semakin rindu kepada surga. Jika tempatnya didalam penjara, ia sudah melihatnya sebelum ia masuk padanya. Inilah penyesalan yang kekal, inilah kerugian yang abadi.

Hadirin – hadirat, seandainya kita merenung akan datang satu waktu nanti bahwa engkau akan berpisah dengan semua temanmu dan bersama si fulan saja (misalnya). Satu orang teman kita, aku hanya akan bersama dia nanti ribuan tahun. Kita akan berfikir mulai sekarang, bagaimana caranya supaya si fulan itu baik kepada kita karena hanya itu satu – satunya teman kita. Saat kita wafat, kita akan ditemani Kasih Sayang Allah Swt atau sebaliknya. Inilah Cahaya Yang Maha Agung yang akan menemani ribuan tahun kita disaat kita lepas dari semua teman, lepas dari segala apa yang kita fikirkan didunia. Tentunya hadirin – hadirat untuk inilah kita shalat agar kita tidak dilupakan oleh Allah disaat semua saudara lupa kepada kita. Disaat itu tidak ada satu kasih pun yang mau menemani kita didalam kubur. Mereka akan duduk mengantar kita dikubur dan 1, 2 jam kemudian mereka meninggalkan kita. Tidak mau mereka tinggal disitu menemani kita bertahun – tahun apalagi ribuan tahun. Disaat itulah Yang Maha Ada tetap Ada. Disaat segala yang fana telah meninggalkan kita, Yang Maha Ada tetap Ada. Nama yang kau bermunajat dan kau bersujud pada Nya (Allah Swt) akan menyambutmu sebagai tamu agung Nya. Dan disaat itulah Allah sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda didalam salah satu khutbahnya, beliau berkata “demikian banyak hal – hal yang belum kulihat sebelumnya sekarang kulihat saat ini didalam tempatku ini sampai surga dan neraka pun aku melihatnya saat ini”, kata Sang Nabi saw. “…”, bahwa kami wahyukan padamu bahwa kalian akan mendapatkan cobaan didalam kubur kalian masing – masing. Cobaan apa? Tiadalah seseorang wafat terkecuali didatangi oleh Malaikat dan bertanya “ma ilmuka fi hadzarrajul?”, para Malaikat itu bertanya apa pengetahuanmu terhadap pria ini..? (Nabi Muhammad Saw?) Ini pertanyaan dalam kubur kan banyak versi tapi versi yang paling shahih pertanyaan pertama adalah “bagaimana pendapatmu dan pengetahuanmu terhadap Nabi Muhammad Saw” (ini versi yang paling shahih, diriwayatkan lebih dari 7X didalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beruntung orang – orang yang mencintai Nabi Muhammad Saw. Rasul saw berkata jika seseorang itu mukmin ia menjawab “innahu Muhammad Rasulullah Saw ja ana bil bayyinaatu wal huda, fa amanna bihi wa ajibna”, dia adalah Muhammad Rasulullah Saw, beliau datang kepada kami dengan petunjuk dan kebenaran dan kami mengikutinya. Maka Malaikat berkata “qad arafna innaka mukmin Nim shaalihan innaka mukmin”, kami tahu sekarang kau ini orang yang shalih, tidur dan istirahatlah menanti sidang akbar.
Dan orang – orang yang berdosa dan selain itu orang – orang yang .. ketika ditanya “siapa dan bagaimana pengetahuanmu terhadap Nabi Muhammad Saw”, ia berkata “aku tidak tahu”. Ucapannya tidak tahu mengawali kesulitannya dan penyiksaannya hingga sidang akbar.

Hadirin – hadirat, kematian pasti datang kepada kita semua yang hidup. Semua yang berkumpul disini akan menemui kematian dan beruntung mereka yang merindukan Allah. “man ahabba liqa’ Allah ahabballah liqa’ah”, barangsiapa yang rindu berjumpa dengan Allah, Allah pun rindu berjumpa dengannya. Tentu kita selalu bermunajat dan berharap dalam hidup kita dan kita jangan wafat terkecuali dalam keadaan rindu kepada Allah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw adalah Sang Pembawa Tuntunan yang sempurna didalam kesejahteraan. Sedemikian hebatnya tuntunan Sang Nabi saw dan dahsyatnya tuntunan keluhuran yang beliau sampaikan, beliau menolak untuk mengajar setiap malam. Ketika para Sahabat meminta Rasul saw untuk menjadikan majelis beliau setiap malam, beliau menolak. 23.15 “mukhofatan Assaaammmah ‘alaina”, takut para Sahabatnya itu bosan dengan tuntunan yang beliau sampaikan (demikian diriwayatkan didalam Shahih Bukhari). Sedemikian hebatnya, orang yang paling sempurna akhlaknya, yang dengan melihat wajahnya tenang hati para Sahabat karena wajah yang paling sejuk dan paling ramah. Beliau masih tidak mau menyampaikan terlalu sering karena takut nanti mereka akan bosan. Betapa indahnya tuntunan Nabi Muhamamd Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan beliau saw mengajarkan banyak dari perbuatan – perbuatan yang sempurna didalam menata para Sahabat dan kaum muslimin. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul saw bagi – bagi hadiah kepada orang – orang yang banyak berbuat salah dan dosa, maka Sayyidina Sa’ad radiyallahu anhum “ya Rasulullah a’thirrajul innahu mukmin” (ya Rasulullah beri orang yang ini karena ia orang yang baik orang beriman orang shalih). Rasul saw tidak memberi, beri lagi orang lain yang banyak berbuat dosa maka Sa’ad ra berkata “ya Rasulullah innahu mukmin”, ini orang yang kau lewati justru orang yang baik, kau salah beri, yang diberi orang yang banyak menyimpang, justru yang diberi orang yang tidak banyak berbuat baik. Maka Rasul saw bersabda “ya Sa’ad inni athaithurrajul wa rajul ahab ilayya minhu, khashyathan an yakubbahullahu finnar..!”, wahai Sa’ad, aku ini memberi orang itu dan aku lebih mencintai orang lainnya, aku memberi orang ini agar Allah tidak mencampakkannya didalam api neraka agar ia lebih baik lagi dari perbuatannya.

Demikian hadirin, sempurnanya tuntunan Nabi Muhammad Saw.

Oleh sebab itu ketika didalam Surah ‘Abasa, Ibn Umi Maktum (yang buta) radiyallahu anhu menyela ucapan Sang Nabi saw ketika berbicara kepada pembesar - pembesar quraisy. Rasul saw sedang menjelaskan Islam dan mengajak mereka masuk Islam, Ibn Umi Maktum yang sudah masuk Islam menyela ucapan Sang Nabi saw, maka Rasul saw cemberut. Maka turunlah firman Allah “ ‘Abasa watawallaa, anjaahul a’ma” QS. ‘Abasa : 1-2 (ia (Muhammad) cemberut dan berpaling…) ketika datang seorang yang buta karena Allah Swt seakan – akan menegur sang Nabi saw.
Ini bukan perbuatan salah pada diri beliau saw, perbuatan Rasul saw benar, karena tidak sepantasnya seorang muslim menyela ucapan seorang Rasulullah, dan Rasul saw tidak mencela Ibn Umi Maktum dengan celaan dan ucapan tetapi Rasul saw hanya cemberut saja sedangkan Rasul saw tahu Ibn Umi Maktum buta (tidak melihat) maka cemberut beliau saw tak akan menyinggung perasaannya. Demikian indahnya budi pekerti Sang Nabi saw untuk menunjukkan kepada para Sahabat yang lain bahwa menyela ucapan Rasulullah adalah hal salah, hingga beliau cemberut tapi beliau juga tidak mau menyakiti perasaan Ibn Umi Maktum yang buta, maka Rasul tidak mengucap apa – apa dan cemberutnya tidak dilihat oleh Ibn Umi Maktum.
Lalu bagaimana dengan teguran ayat itu? Teguran ayat tersebut ditujukan kepada pembesar – pembesar quraisy bahwa Allah lebih menghargai iman seorang buta yang miskin daripada pembesar – pembesar quraisy yang semakin sombong dan kufur.

Demikian hadirin – hadirat, tuntunan indah dari Nabiyyuna Muhammad Saw. Tentang munculnya pertanyaan akan hadits Shahih yang dijadikan dalil Rasul saw menyentuh Sayyidatuna Aisyah radiyallahu anha lantas Rasul shalat tanpa berwudhu lagi. Ini dipakai sebagian orang untuk menusuk fatwa Imam Syafi’i dengan fatwa ini, mengatakan bahwa hadits itu hadits shahih (dishahihkan oleh Abu Dawud dan lainnya) bahwa Rasul menyentuh istrinya lalu shalat tanpa berwudhu lagi (berarti sentuhan dengan wanita tidak membatalkan wudhu). Hadits ini hadirin - hadirat dikatakan Shahih oleh Abu Daud dan lainnya tetapi didhaifkan oleh Imam Bukhari. Kita tahu bahwa didalam fatwa para Muhadits jika 1 orang Muhaddits mengatakan shahih dan salah seorang ahli hadits lainnya mengatakan dhaif, dilihat itu yang mengatakan dhaif siapa? lebih tinggi derajatnya atau lebih rendah. Kalau misalnya Imam Muslim haditsnya shahih lalu ada ahli hadits lain mengatakan dhaif maka tentunya Imam Muslim haditsnya masih bisa dipertahankan karena Imam Muslim lebih tinggi daripada ahli hadits itu.
Tetapi kalau yang mendhaifkan adalah Imam Bukhari (yang paling tinggi derajatnya pada para hadits) maka selesailah sudah fatwa hadits yang mengatakan shahih, tetap menjadi dhaif karena didhaifkan oleh Imam Bukhari.
Imam Bukhari mendhaifkan hadits itu karena periwayatnya Ibrahim Attaymiy tidak jumpa dan menderngar dari Aisyah radiyallahu anha, jadi sanadnya terputus sehingga haditsnya mursal dan hadits itu tidak bisa dipakai dalil.
Demikian hadirin – hadirat, ditambah pula Imam Syafi’i mengatakan hadits itu adalah mansukh (dihapus) dengan turunnya firman Allah yang memerintahkan berwudhu jika menyentuh wanita.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt telah memberikan tuntunan tersuci kepada kita yang dibawa oleh Nabiyyuna Muhammad Saw. Oleh sebab itu jangan putus asa didalam menuntut ilmu. Kita lihat Para Sahabat ra, mereka menuntut ilmu ke tempat yang sangat jauh demi mendapatkan 1 hadits.
Riwayat Shahih Bukhari Sayyidina Jabir bin Abdillah radiyallahu anhu keluar dari Madinah dalam perjalanan 1 bulan ke negeri Syam. untuk mendengar 1 hadits Rasul saw yang belum pernah ia dengar. Ia pergi kepada Abdullah bin Unais Al Anshariy radiyallahu anhu . Datang kesana 1 bulan perjalanan, 1 bulan perjalanan itu kan 30 hari 30 malam berarti 30X beristirahat karena hanya memakai seekor unta saja kendaraannya. 30X istirahat ia lakukan perjalanan ini demi mencapai Abdullah bin Unais di negeri Syam. Kemudian Abdullah bin Unais berkata “ya ibni Abdillah kau ini datang kesini jauh – jauh dari Madinah hanya untuk 1 hadits saja..??”. Maka berkata Jabir ra “aku takut keburu meninggal sebelum mendengar 1 hadits itu”, padahal Jabir ibni Abdillah tahu ribuan hadits. Tapi kalau 1 hadits yang belum pernah ia dengar, ia datang dengan perjalanan 1 bulan demi mendengar 1 hadits Nabi Muhammad Saw dan takut wafat sebelum mendengar hadits itu. Demikian tamaknya mereka kepada kemuliaan dan tuntunan Nabinya Muhammad Saw.

Jakarta ini kan wilayah yang paling banyak majelis taklimnya paling makmur dan paling banyak di Jakarta. Tentunya masa kini tidak ada perjalanan 1 bulan, sepanjang dunia ini tidak ada perjalanan sampai 1 bulan. Yang paling jauh belasan jam dan puluhan jam saja, tidak sampai 1 bulan hanya untuk 1 hadits. Di majelis ini belasan hadits dimunculkan setiap malam selasa, majelis lainnya dan majelis lainnya dan lainnya. Betapa ruginya nafas – nafas yang lepas dari Keagungan Allah Swt.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu Rasul saw memberikan tuntunan - tuntunan kepada kita maka perbaikilah hari – hari kita, perbaikilah siang dan malam kita. Jadikan hari kita semakin mulia dan tentunya yang perlu saya sampaikan Majelis Rasulullah Saw akan mengadakan Tabligh Akbar dan ziarah malam Minggu, malam senin (malam 1 Muharram) ada Tabligh Akbar dan ziarah dan juga malam 1 Januari juga ada Tabligh Akbar dan ziarah. Ini kita terus membesarkan syiar – syiar Keagungan Nama Allah Swt dan dakwah Nabi Muhammad Saw. Mendekati hari – hari, meramaikan daripada acara – acara yang sebenarnya bukan acara muslimin dengan meniup terompet dan lain sebagainya, di malam 1 Januari padahal kalau yang non muslim berbuat seperti itu ya tentunya tidak seramai kalau muslimin yang mendukungnya. Ini muslimin ikut terjun kesana dan ikut meramaikan acara itu. Oleh sebab itu kita mengadakan Tabligh Akbar di malam 1 Januari untuk mengimbangi saudara – saudara kita yang terjebak hal – hal itu agar kembali kepada kemuliaan.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga hari – hari kita semakin baik, semoga bumi Jakarta ini semakin makmur dan semakin baik. Dan Insya Allah malam 1 Januari kita akan mengadakan dzikir Insya Allah disini di Masjid Jami Almunawwar, Insya Allah dihadiri oleh Wakil Presiden RI kita berdzikri di malam 1 Januari Insya Allah di Masjid Jami Almunawwar. Demikian malam 1 Muharram kita akan melakukan Tabligh Akbar di Klender dan setelah itu Ziarah dan akan diumumkan kelak dan tanggal 12 Januari kita akan mengadakan malam selasa di Monas bersama Guru Mulia Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh dan kita berharap hadirin akan melebihi dari 1 juta muslimin – muslimat karena dihadiri oleh Guru Mulia kita Al Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt membenahi jiwa kita dari segala kehinaan, membenahi perasaan kita dari segala kesalahan. Ya Rahman Ya Rahim inilah jiwa kami, inilah perasaan kami, inilah hari – hari kami yang penuh dengan dosa. Rabbiy kami menengadahkan kedua tangan kami mengadukan keadaan kami agar Kau benahi kehidupan kami dengan lebih baik dan semakin baik, Rabbiy kami mengadukan hari – hari kami yang penuh dengan kesulitan dan Kaulah Yang Maha Membenahi hamba- hamba Mu dari zaman ke zaman yang di dunia dan yang telah wafat, Ya Rahman Ya Rahim benahi keadaan kami demi Keagungan Nama Mu Yang Maha Luhur, demi Kesucian Nama Mu Yang Maha Bercahaya, demi Keabadian Mu Yang Maha Melimpahkan Kedermawanan sepanjang waktu dan zaman, Rabbiy pastikan seluruh nama kami yang hadir tidak akan pernah melihat api neraka dan juga untuk semua yang mendengar daripada acara mulia ini semoga dilimpahkan pengampunan atasnya dan kami, Ya Rahman Ya Rahim hapuskan segala dosa ayah bunda kami dari segala dosa mereka, hapuskan dosa – dosa mereka agar semua kami ini tidak lagi membawa dosa ke majelis ini terkecuali telah Kau ampuni. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram ketika kami telah dirunkan kedalam kubur kami, Rabbiy Rabbiy jangan Kau lupakan kami saat semua orang melupakan kami dan jadikan akhir nafas kami adalah akhir nafas puncak kerinduan kami kehadirat Mu, Ya Rahman Ya Rahim

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Ya ayyatuhannafsul muthmainah, irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyah, fadkhuliif ii i’baadii, wadkhulii jannatii (QS. Al Fajr : 27-30) Wahai orang – orang yang diberi jiwa yang tenang oleh Allah..!. Siapa orang yang diberi jiwa yang tenang? Orang yang asyik menyebut Nama Allah dan Mengagung – agungkan Nama Allah. Kembalilah kepada TuhanMu dalam segala kemuliaan dan lamaran – lamaran keridhoan Allah, tinggalkan kemunkaran. Cobalah mendekat kepada hal – hal yang mulia dalam keadaan ridho dan masuklah kedalam kelompok orang – orang yang dimuliakan Allah. Dan masuklah kedalam surganya Allah.

Rabbiy pastikan ayat ini menjadi saksi masuknya kami kedalam surgamu Ya Allah

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

_______________________________________________________________

blog ini dibuat bertujuan sebagai bahan pembelajaran pemilik blog dan siapa saja boleh mempelajarinya