Minggu, 30 November 2008

Seruan Allah SWT Di Sepertiga Malam Terakhir
Senin, 24 November 2008

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ

إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ

فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ

مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

(صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Abadi, Maha Menguasai Cahaya Keindahan, Cahaya Kasih Sayang bagi segenap hamba Nya. Nurrahman (Cahaya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Disebut Cahaya karena selalu menuntun kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang menuntun dan membimbing hamba hamba Nya menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang kekal. Dialah Allah Swt, Cahaya Kasih Sayang terbesar dari semua yang memiliki sifat kasih sayang. Oleh sebab itu Sang Nabi saw selalu berdoa dengan mengakhiri doanya (Nabi Saw) Ya Arhamar Rohiimin (Wahai Yang Maha Berkasih Sayang melebihi semua yang mempunyai sifat kasih sayang) Dialah Allah Swt.

Hadirin hadirat, jika kau renungkan tiadalah satu ucapan huruf bisa kita sebutkan terkecuali itu datang dari kasih sayang Allah. Tiadalah kita bisa melihat, mendengar, bergerak dan hidup diatas bumi ini yang milik Allah terkecuali dari Kasih Sayang Illahi. Pengingkaran, kekufuran dan dosa dosa terus mengalir tetapi Dia (Allah Swt) Maha Bersabar siang dan malam.

Sebagaimana kita dengar munajat yang tadi dibaca dan dilantunkan dari Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad. Ya Illahi wa Maliki anta ta’lam kaifa haliy (Wahai penciptaku, yang memiliki diriku, Kau Maha Tahu akan keadaanku), Wa bima qad halla qalby min humumi wasytighaliy (dari apa yang mengguncang jiwaku dari kegundahan dan dari kealpaan dan dari hal hal yang lainnya, Kau Yang Maha Tahu Wahai Yang Memiliki diriku, Sang Pemilik dari setiap yang hidup, Dialah Allah Swt. Sang Penguasa bagi mereka yang ada di bentangan alam semesta adalah Allah Jalla wa Alla, Maha Sempurna dan Maha Abadi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Setiap gerak gerik kenikmatan yang kita lakukan sampai setiap nafas kita, inilah ciri Kasih Sayang Allah kepada kita yang tidak akan diberikan dan tidak mampu diberikan oleh makhluk satu sama lainnya terkecuali Allah Sang Maha Pencipta.
Hadirin hadirat, beruntung jiwa yang mengingat Allah, beruntung bibir yang menyebut Nama Allah, beruntung alam pemikiran yang memikirkan keagungan Ilahi.

Hadirin hadirat, sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi Saw bersabda menceritakan firman Allah riwayat Shahih Bukhari “Yanzilu Rabbuna tabaaraka wa ta’ala fi tsulutsullailil akhir…” (Allah itu turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam terakhir).
Maksudnya bukan secara makna yang dhohir Allah itu ke langit yang terdekat dg bumi, karena justru hadits ini merupakan satu dalil yang menjawab orang yang mengatakan bahwa Allah Swt itu ada di satu tempat atau ada di Arsy. Karena apa? kalau Allah itu sepertiga malam turun ke langit yang paling dekat dengan bumi, kita mengetahui bahwa sepertiga malam terakhir itu tidak pergi dari bumi tapi terus kearah Barat. Disini sebentar lagi masuk waktu sepertiga malam terakhir misalnya, Lalu sepertiga malam terakhir itu akan terus bergulir ke Barat, berarti Allah terus berada di langit yang paling dekat dengan bumi. Tentunya rancu pemahaman mereka.

Yang dimaksud adalah Allah itu senang semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat kepada hamba hamba Nya disaat sepertiga malam terakhir semakin dekat Kasih Sayang Allah. Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak. Berbeda dengan makhluk, kalau dekat mesti ada sentuhan dan kalau jauh mesti ada jarak. “Allah laysa kamitslihi syai’un” (QS Assyura 11) (Allah tidak sama dengan segala sesuatu).

Allah Swt turun mendekat kepada hamba Nya di sepertiga malam terakhir maksudnya Allah membukakan kesempatan terbesar bagi hamba hamba Nya di sepertiga malam terakhir.
Sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih dinihari.., kalau malam dibagi 3, sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih, sampai sebelum adzan subuh itu sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk berdoa dan bertahajjud.
Disaat saat itu kebanyakan para kekasih lupa dengan kekasihnya. Allah menanti para kekasih Nya. Sang Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkasih Sayang menanti hamba hamba yang merindukan Nya, yang mau memisahkan ranjangnya dan tidurnya demi sujudnya Kehadirat Allah Yang Maha Abadi. Mengorbankan waktu istirahatnya beberapa menit untuk menjadikan bukti cinta dan rindunya kepada Allah.

Hadirin hadirat, maka Allah Swt berfirman (lanjutan dari hadits qudsi tadi) “Man yad u’niy fa astajibalahu” (siapa yang menyeru kepada Ku maka aku akan menjawab seruannya). Apa maksudnya kalimat ini? maksudnya ketika kau berdoa disaat itu Allah sangat….,. sangat… ingin mengabulkannya untukmu. “Man yasaluniy fa u’thiyahu” (barangsiapa diantara kalian adakah yang meminta pada Ku maka Aku beri permintaannya). Seseorang yang bersungguh sungguh berdoa di sepertiga malam terakhir sudah dijanjikan oleh Allah ijabah (terkabul). Kalau seandainya tidak dikabulkan oleh Allah berarti pasti akan diberi dengan yang lebih indah dari itu. “Wa man yastaghfiruniy fa aghfira lahu” (dan siapa yang beristighfar mohon pengampunan pada Ku disaat itu, akan Kuampuni untuknya). Betapa dekatnya Allah di sepertiga malam terakhir. Hadirin hadirat, disaat saat itu orang orang yang mencintai dan merindukan Allah pasti dalam keadaan bangun dan pasti dalam keadaan berdoa.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari “manusia yang paling khusyu’ (Sayyidina Muhammad Saw) didalam tahajjudnya beliau berdoa “Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh, Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh, Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh””.

“Allahumma lakal hamdu antanurrussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah Cahaya langit dan bumi, yang Maha Menerangi langit dan bumi dengan kehidupan, kesempurnaan dan kemegahannya). Cahaya langit dan bumi, Dialah Allah. “Allahumma lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ardh” (Wahai Allah bagi Mu puji – pujian yang indah, Engkaulah yang Membangun langit dan bumi). “Wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ardh” (dan untuk Mu puji – pujian, Engkaulah yang Memelihara langit dan bumi). Jika kita dalami ini sangat indah makna kalimat ini “Memelihara langit dan bumi”. Setiap sel yang merangkai manusia, merangkai hewan, merangkai tumbuhan, merangkai bentuk seluruh sel itu mempunyai kehidupan dan membutuhkan nafkah,makanan dan minumannya dan oksigennya dan kehidupannya dan pengaturannya. Siapa yang memeliharanya? Allah Swt.

“Rabbussamawati wal ardh” (Yang Memelihara langit dan bumi) Yang Mengatur matahari terbit dan terbenam, Yang Mengatur turunnya hujan dan tidak ada manusia yang mampu mengurangi setetes air hujan yang akan turun ke permukaan bumi. Allah jadikan hujan itu rahmat turun di permukaan bumi, Allah jadikan penghapusan dosa bagi mereka yang terkena musibah sebab hujan, Allah jadikan juga hujan itu “sa’atulijabah” (waktu yang diijabah) sebagaimana sabda Sang Nabi saw “indahu…” (disaat turun hujan itu doa doa dikabulkan oleh Allah), maka berdoalah. Banyak turun hujan, banyak doa dikabulkan. Lalu bagaimana dengan datangnya musibah?, Belasan hadits riwayat Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa “seluruh musibah bagi muslimin muslimat adalah penghapusan dosa baginya”. Jadi musibah itu penghapusan dosa tanpa istighfar.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,

Demikian indahnya Sang Nabi saw melewati malam malam dan tentunya bukan hanya beliau tapi diteruskan oleh umat tha’ifah ba’da thaifah, (kelompok demi kelompok), generasi demi generasi sampai kita mengingat bagaimana Al Imam Assajjad Ali Zainal Abidin Ibn Husein Ibn Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhum wa karamallahu wajhah. Ketika Al Imam Thawus datang ke Masjidil Haram di sepertiga malam terakhir, mau sholat di dekat Hijr Ismail, dilihat sudah ada orang sholat disitu. Siapa yang sholat tengah malam begini? ruku’, sujud, ruku’, sujud tidak habis habisnya. Ternyata setelah ia perhatikan Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Dikenal Assajjad karena ia sujud setiap malamnya sebanyak 1000X sujud, terkenal dengan sholat malam sebanyak 500 rakaat. Oleh sebab itu dikenal dengan “Assajjad” (orang yang banyak bersujud). Imam Thawus lihat terus Imam Ali Zainal Abidin. Selesai dari sholat sunnah yang demikian dahsyat dan hebatnya, ia bermunajat. Imam Thawus mendengar munajat yang lirih dari doa Al Imam Ali Zainal Abidin, ia tajamkan pendengarannya. Apa sih yang diucapkan imam ini? Imam Ali Zainal Abidin bermunajat “Abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik,” (hamba ini berada di hadapan Mu Wahai Allah, si miskin dihadapan Mu, si fakir berada di hadapan Mu, si pengemis berada di hadapan Mu). Mengemis kepada Allah, miskin di hadapan Allah, Maha Membutuhkan Anugerah dari Allah. Demikian indahnya doa Imam Ali Zainal Abidin Assajjad. Imam Thawus mendengar, ia terus mengulang ulang doa itu. Terus diulang oleh Imam Ali Zainal Abidin. Imam Thawus berkata “tidaklah aku setelah itu, mau berdoa dengan doa apa saja kalau diawali dengan doa Imam Ali Zainal Abidin pasti Allah kabulkan doaku”. Demikian indahnya doa dari jiwa yang suci.

Putra beliau Al Imam Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin Assajjad ketika putranya yaitu Sayyidina Imam Ja’far AshShodiq semasa kecilnya mendengar Ayahnya kalau di sepertiga malam terakhir melakukan sholat yang sedemikian panjang dan lama. Imam Muhammad Al Baqir berdiri bagaikan patung lamanya tidak bergerak di dalam sholatnya, terus di dalam lantunan firman firman Allah dan di dalam tasbih, ruku’ dan sujud. Sedemikian lamanya sampai seakan akan patung karena lamanya tidak bergerak dari panjangnya menikmati bacaan sholat malamnya. Selesai sholat ia pun berdoa dengan doa yang dihafal oleh anaknya ini “Amartaniy falam a’tamir, wa nahaytaniy falam anzajir, haa ana abduka bayna yadayk, mudznibun mukhthi’un, falaa a’tadzir”. Alangkah indahnya doa ini. “Kau beri aku perintah wahai Allah tapi banyak yang tidak kulakukan”. Siapa yang bicara? Imam Muhammad Al Baqir (putra Imam Ali Zainal Abidin, putra Sayyidina Husein, putra Sayyidatuna Fatimah Azzahra, cucunya Rasulullah Saw). Disebut Al Baqir karena ia orang yang sangat luas ilmunya. Imam Malik dan Imam Abu Hanifah mengambil sanad dari Imam Muhammad Al Baqir. Demikian hadirin hadirat, ia berkata “banyak perintah yang Kau berikan padaku wahai Allah dan aku tidak melakukannya dan aku tidak taat. Banyak hal yang sudah Kau larang tapi masih juga ada yang kulanggar larangan Mu, inilah aku sekarang di hadapan Mu Wahai Allah, banyak dosa, banyak salah, dan aku mengaku banyak dosa dosa dan aku tidak mengelak dari dosa dosaku. Memang aku seorang pendosa”. Demikian hebatnya khusyu’ Al Imam Muhammad Al Baqir ibn Ali Zainal Abidin Ibn Husein radiyallahu anhum.

Putranya pun demikian Imam Ja’far Ashshodiq alaiha rahmatullah, beliau itu kalau sudah berdoa tidak mau putus dari munajatnya sampai nafasnya sendiri yang kehabisan nafas. Beliau pun juga memanggil Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..sampai habis nafasnya baru berhenti. Lalu diganti Nama Allah dengan yang lainnya Ya Rahman..Ya Rahman..demikian malam malam mereka.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Kenapa mereka terus bertahan menikmati saat saat itu karena mereka merasakan kenikmatan besar. Karena Allah memberi keledzatan bagi mereka yang mau menjumpai Kasih Sayang Allah disaat itu.
Hadirin hadirat, Allah Swt berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “Ana ‘inda dhonni ‘abdihii” (Aku bersama persangkaan hamba Ku). Maksudnya apa? jika hamba Ku ingin dekat pada Ku, Aku lebih ingin dekat padanya, jika hamba Ku ingin pengampunan Ku maka Aku lebih ingin melimpahkan pengampunan untuknya. “Wa ana ma’ahu idza dzakaranii” (Aku bersama hamba Ku jika hamba Ku mengingat Ku, kata Allah). Demikian dekatnya Rabbul Alamin kepada hamba hamba Nya yang mungkin banyak berbuat dosa, memang Dialah (Allah Swt) Yang Maha Dekat dari semua yang dekat.

Tadi kita dengar munajat Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad seraya berkata “Ya Qariban ya mujiban ya a’liman ya sami’an” (Wahai Yang Maha Dekat, Wahai Yang Maha Menjawab, Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar). Allah Swt menjawab bukan dengan suara tapi menjawab dengan takdir Nya yang indah. Seseorang bermunajat dan berdoa kepada Allah, tidak mendengar jawaban Allah. Tentunya jawaban Allah lebih agung dari sekedar suara. Jawaban dari Allah bagi mereka yang berdoa adalah rahmat Nya yang jauh lebih luhur daripada sekedar suara.
Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, “Ya ‘aliiman ya samii’an” (Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar).

Kembali ke hadits qudsi tadi “ketika hamba Ku mengingat Ku didalam dirinya maka Aku mengingat hamba Ku didalam diri Ku, ketika hamba Ku mengingat Ku di tempat yang ramai, Aku mengingat hamba Ku dihadapan para malaikatul muqorrobin”. “wa in taqarraba ilayya bi syibrin taqarrabtu ilaihi dzira’aa” (ketika hamba Ku mendekat pada Ku satu jengkal, Aku dekat padanya satu hasta), “wa in taqarraba ilayya dziraa’an taqarrabtu ilaihi baa’aa” (jika hamba Ku mendekat pada Ku satu hasta, Aku mendekat padanya satu depa), “wa in ataani yamsyii ataytuhu harwalah” (jika ia datang dengan melangkah, Aku datang dengan bergegas, kata Allah). Apa maksudnya? kembali seperti yang tadi, bukan Allah itu berjalan mendekat dan lain sebagainya. Maksudnya setiap keinginanmu yang ingin dekat dengan Allah, Allah menjawabnya lebih dekat dari apa yang kau inginkan. Ketika kau mencintai dan merindukan Allah, Allah lebih mencintai dan merindukanmu. Jika ia datang pada Ku dengan melangkah, Aku datang dengan bergegas. Apa maknanya? Jika kau ingin dekat dengan Allah, ingin dicintai Allah, ingin rindu kepada Allah, Allah menjawabnya dengan bersemangat dan lebih dari keinginanmu. Demikianlah Yang Maha Indah yang selalu indah hamba hamba Nya yang memahami keindahan Ilahi dengan keindahan dunia dan akhirat.

Seraya berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari “Aku siapkan untuk hamba hamba Ku yang shalih apa apa yang belum pernah dilihat mata, apa yang belum pernah didengar telinga dan apa yang belum pernah terlintas didalam benak semua alam pemikiran”. Apa maksudnya Allah menyampaikan ini? Maksudnya Allah mengundang kita untuk masuk ke dalam kelompok shalihin. Ini disiapkan untuk hamba Ku yang shalih. Allah sebutkan demikian agar bangkit keinginan hamba Nya untuk ingin bersama orang orang yang shalih pun jika kita tidak mampu mencapai derajat para shalihin paling tidak selalu mencintai para shalihin dan beruntunglah mereka yang mencintai Sayyidina Muhammad Saw wa barak ‘alaih.

Orang yang paling mencintai Allah, Nabiyyuna Muhammad Saw. Rahmatan Lil Alamin, Muhammad Rasulullah. Orang yang paling tidak tega melihat umatnya padahal beliau paling benci dengan dosa. Kalau diseluruh dunia ini manusia benci dengan dosa, yang paling benci dengan dosa adalah Nabi Muhammad Saw. Paling benci dengan maksiat tapi beliau juga yang paling perduli kepada para pendosa. Tidak ada yang lebih perduli terhadap para pendosa dari manusia melebihi Nabiyyuna Muhammad Saw.
Ketika umatnya berdatangan dan mereka dihalau dari Sang Nabi Saw, seraya berkata “kenapa mereka dihalau?”, “ya Rasulullah mereka berubah, berbuat dosa setelah kau wafat”. Maka Rasul saw berkata “biarkan mereka pergi.., kemanapun mereka mau pergi, silahkan!! Celaka orang yang berubah setelah aku wafat”.

Maka umatnya mencari syafa’at kepada Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim dan semua Nabi menolak. Kembali lagi kepada Nabi Muhammad saw dan beliau tidak tega. Tadi beliau sudah mengusir tapi ketika mereka kembali karena tertolak oleh semua orang, muncul sifat tidak tega beliau. Beliau berkata Ana Lahaa (akulah yg akan membantu masalah kalian) ini para pendosa, tidak ada lagi yang mau membela di hadapan Allah, tidak ayahnya, tidak ibunya, tidak kekasihnya, tidak keluarganya”. Siapa berani membela pendosa? bayarannya adalah api neraka. Maka Beliau saw pun datang Kehadirat Allah dan bersujud “wahai Allah umatku..umatku..”, Allah berikan syafa’at bagimu wahai Muhammad, beri syafa’at orang yang akan kau beri syafa’at.

(…………………hb munzir terdiam sesaat dan mengalirkan airmata dan kehilangan kata kata………)

Hadirin hadirat saya tidak perlu berpanjang lebar atas kasih sayang Nabi Muhammad Saw terhadap kita. Renungkan betapa indahnya idola kita, budi pekertinya dan beliau itu ciptaan Allah yang terindah.

Kita bermunajat kepada Allah Swt Semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cahaya kebahagiaan dan cahaya khusyu’, Rabbiy terangi jiwa kami dengan cahaya Nama Mu Yang Maha Luhur, pastikan semua wajah kami yang hadir akan melihat keindahan Dzat Mu di yaumal qiyamah, pastikan seluruh wajah kami yang hadir tidak akan melihat api neraka selama lamanya, pastikan kami semua yang hadir dalam husnul khatimah, pastikan semua yang hadir Kau limpahkan kesuksesan dan keberhasilan dunia dan akhirat.
Wahai Yang Maha Membagi bagikan kebahagiaan sepanjang waktu dan zaman, limpahkan atas semua kami yang hadir kebahagiaan yang milik Mu tanpa batas dunia dan akhirat.

Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal Ikram tidak lupa kami berdoa agar Kau hentikan dan Kau cukupkan musibah yang terus turun daripada hujan yang terus mendera muslimin. Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal Ikram kami mengadukan keadaan kami Wahai Yang Memiliki Kami, Wahai Yang Memiliki Bumi dan Langit, Wahai Yang Memiliki panca indera kami, Wahai Yang Mengetahui dimana kami akan pulang dan kami akan berpisah selain Mu, berpisah dengan semua kekasih, berpisah dengan semua teman, berpisah dengan semua harta dan jabatan. Tinggallah Engkau Yang Maha Tunggal.

Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang Paling Dicintai Rasulullah SAW Diantara Kalian

Senin,17 November 2008
Yang Paling Dicintai Rasulullah SAW Diantara Kalian



قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh yang paling kucintai diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya diantara kalian” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Langit dan Bumi, Tunggal dan Abadi sepanjang waktu dan zaman di dalam Kesempurnaan Nya. Nama Yang Paling Indah disebut dan diingat, Nama yang Mengawali segala kejadian dan kehidupan, yang setiap kehidupan berawal dari Keagungan Nama Nya, yang setiap kehidupan berawal dari Kehendak Nya.
Hadirin hadirat…, wahai yang setiap sel tubuh kita yang milik Allah Swt, wahai yang diberi panca indera yang milik Allah..,

Hadirin hadirat sadarkah kita bahwa kita ini ada yang memiliki, ada yang mengatur setiap kehidupannya, ada yang mengatur jumlah nafasnya, ada yang mengatur usianya untuk hidup diatas bumi yang milik Nya, ada yang mendengar setiap ucapan yang diucapkannya, Maha Melihat setiap lintasan pemikirannya, Dialah Allah Swt Yang Maha Dekat kepada segenap hamba Nya tanpa sentuhan dan tanpa jarak.
Tiada menyerupai Nya segala sesuatu, Dialah Allah yang Tidak Serupa dengan segala galanya. Maha Tunggal dan Maha Sempurna. Dengan tidak bisa dibayangkan keberadaan Dzat Nya dan tidak bisa disamakan dengan makhluk Nya.

Tunggal berbeda dari segenap yang ada di langit dan bumi, kasih sayang Nya melebihi segenap kasih sayang, kelembutan Nya melebihi kemurkaan Nya. Sebagaimana firman Nya didalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhari, “Rahmat Ku mengungguli daripada Kemurkaan Ku”. Rahmat Ku terlebih dahulu daripada Kemurkaan Ku dan Kasih Sayang Ku melebihi Kemurkaan Ku.

Menunjukkan ketika hamba telah banyak berbuat salah dan dosa, Kasih Sayang Ilahi tetap terbuka baginya untuk kembali kepada kelembutan Allah. Untuk dimaafkan dan untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia dan abadi. Allah Swt Semulia mulia Dzat yang Diingat dan Disebut setiap lisan, Semulia mulia yang Dimuliakan dan Diagungkan, Yang Paling Berhak Dimuliakan dan Dicintai adalah Allah Swt. Semakin seseorang mencintai dan merindukan Allah, menjaga perasaan Allah….
Adakah kita terlintas menjaga perasaan Allah agar Allah tidak kecewa?, Yang memiliki dirimu.., sepantas pantasnya yang kita jaga perasaannya adalah Allah.. Dan kita malam hari ini bertamu di rumah Allah.

Hadirin hadirat semakin besar keinginan seorang hamba untuk mencari keridhoan Tuhannya, untuk membuat Tuhannya senang maka ia semakin dicintai oleh Allah.
Pahami satu jiwa yang termuliakan dari semua jiwa, sanubari yang paling suci dari semua makhluk Nya, adalah Sayyidina Muhammad Saw.. Manusia yang paling menjaga perasaan Allah, Manusia yang selalu ingin berbuat apa apa yang sangat dicintai Allah dan selalu ingin membimbing hamba hamba Allah agar sampai pada kelompok orang orang yang dicintai Allah. Allah kabulkan niat mulia Sang Nabi Saw sehingga Allah berfirman “Qul in kuntum tuhibbunallah fattabi’uni yuhbibkumullah, katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (Nabi Muhammad Saw) maka kalian akan dicintai Allah” (QS. Ali Imran:31).
Allah menjaga perasaan Sang Nabi Saw. Allah tidak biarkan Sang Nabi Saw kecewa dan sedih. Oleh sebab itu ketika terputusnya wahyu beberapa waktu, mulailah penghinaan dari kaum kaum kuffar quraisy terhadap Sang Nabi Saw yang berkata “tampaknya setan yang biasa menyurupimu sudah hilang wahai Muhammad”. Nabi Saw itu kalau turun ayat, beliau menggigil, maka mereka mengumpamakan dg ejekan yaitu kesurupan.
Lalu muncullah firman Allah Swt dari ucapan orang orang kuffar mengatakan itu kemasukkan syaithan. Maka ketika tidak ada wahyu beberapa waktu, orang orang kuffar berkata “berarti sudah sembuh dari kesurupanmu”. Maka sakitlah Rasul saw mendengar pernyataan itu, bukan karena hinaan orang tapi karena takut berpisah dan takut jauh dari Allah. Sangat mencintai Allah dan tidak ingin berpisah dengan Allah walaupun harus berpisah dengan segala galanya.

Termuncul dari ucapan beliau (Nabi Saw) ketika dilempari dan dikejar kejar seraya berkata “in lam yakun laka ghadhabun alayya fala ubaliy, asal Kau (Allah Swt) tidak murka padaku, aku tidak perduli apapun yang menimpaku”.
Inilah jiwa termegah dan jiwa yang paling mulia yang dipuji oleh Allah, “wa innaka la’alaa khuluqin adhim, sungguh kau (Nabi Saw) memiliki akhlak yang agung” (QS.Al Qalam:4).

Ketika Sang Nabi saw didalam puncak kesedihan hingga jatuh sakit karena terputusnya wahyu dalam waktu yang lama, Allah turunkan firman Nya untuk menghibur Sang Nabi saw “Wadhdhuhaa, wallaili idza sajaa, ma wadda a’ka robbuka wamaa qalaa, walal akhiroti khoirullaka minal uulaa, walasaufa yu’thiika robbuka fatardha…., Demi cahaya dhuha, demi cahaya pagi dan demi malam ketika gelap gulita” (QS.Adhdhuha:1-5).
Al Hafidh Al Musnid Al Imam Qurthubi didalam tafsirnya menukil sedemikian banyak penafsiran tentang ayat ini. Dari salah satu penafsirannya yang tsigah, Al Imam Qurthubi mengatakan makna kalimat wadhdhuha disini adalah melambangkan cahaya yang menerangi hati orang orang yang dipenuhi cinta kepada Allah (qulubul arifin), dipenuhi cahaya khusyu’. Allah bersumpah dengan cahaya yang ada di sanubari ahlul khusyu’, ahlul sujud dan ahlul munajat. Orang yang jiwanya dipenuhi kerinduan kepada Allah, Allah bersumpah dengan cahaya itu yang menerangi jiwa mereka.

Dan dari sedemikian banyak jiwa yang memiliki cahaya rindu kepada Allah, tentunya pemimpinnya adalah Sayyidina Muhammad Saw. Allah sedang melambangkan indahnya iman pada jiwa Sang Nabi Saw dan para arifin (ahli makrifah) lainnya.

“wallaili idza sajaa, demi malam ketika gelap gulita” (QS.Adhdhuha:2). Al Imam Qurthubi menafsirkan salah satu dari makna penafsiran ini adalah demi malam ketika gelap gulita. Allah bersumpah menqiyaskan jiwa orang orang kuffar yang memusuhi Sang Nabi saw dalam gelap gulita. Tidak mengenali kemuliaan dan imam. Maksudnya antara jiwa Sang Nabi saw dan orang orang yang dimuliakan Allah dan orang orang yang gelap hatinya dengan kemuliaan.
“Ma wadda a’ka robbuka wamaa qalaa, Allah tidak akan meninggalkanmu wahai Muhammad dan tidak akan murka kepadamu” (QS.Adhdhuha:3). “walal akhiroti khoirullaka minal uulaa, hal hal yang akan datang jauh lebih baik daripada yang sekarang ini” (QS.Adhdhuha:4). “wa lasaufa yu’thiika rabbuka fatardha, Allah akan memberimu anugerah sampai kau benar benar ridha dan puas” (QS.Adhdhuha:5).

Al Imam Ibn Abbas dalam tafsirnya menafsirkan makna ayat “wa lasaufa yu’thiika rabbuka fatardha” adalah Syafa’at Nabi Muhammad Saw di yaumal qiyamah. Ayat ini juga menenagkan orang orang yang merindukan Allah Swt karena pemimpin mereka Nabi Muhammad Saw ditenangkan oleh Allah dengan turunnya ayat ini. Dan ayat ini juga diperuntukkan bagi kita. Tenangkan diri kita dengan cahaya Keagungan dan Kasih Sayang Illahi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu Sang Nabi Saw selalu ucapan bibirnya mengucap Nama Allah, berdzikir, berdoa dalam segala hal. Bahkan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, beliau (Nabi Saw) selalu mengucapkan “labbaik allahumma labbaik” mulai dari medan Arafah saat beliau pergi haji sampai Mudzdalifah, dari Mudzdalifah sampai Mina. Terus ucapan ini diucapkan “labbaik allahumma labbaik”, aku datang pada Mu wahai Allah, aku datang. Dan ucapan ini, para ahlul ma’rifah (para ulama) kita sering mengucapkannya walau bukan di musim haji dan umrah. Tapi dari cinta mereka kepada Allah, mengatakan “wahai Alllah wahai Allah, kami datang kepada kasih sayang Mu, kepada Rahmat Mu, kepada Pengampunan Mu, kepada Majelis Dzikir Mu, kepada Masjid masjid Mu, kepada Panggilan Shalat Mu”. seluruh bentuk ibadah dan taat kepada Allah adalah bentuk talbiyah dan ucapan aku datang kepada Mu wahai Allah. Seluruh bentuk ibadah. Setiap sujud adalah bentuk daripada ucapan labbaika allahumma labbaik. Wahai Allah aku datang pada Mu wahai Allah dalam setiap shalat kita, dalam setiap ibadah kita.

Jadikan dirimu siang dan malam dipenuhi cahaya talbiyah (aku datang kepada Mu wahai Allah). Datang siang, malam dalam kebaikan dan ibadah.

Hadirin hadirat, dan ketahuilah segala kemuliaan bukan hanya muncul pada ibadah ibadah yang khusus saja tetapi ibadah untuk menyenangkan hati orang orang yang shalih atau orang orang yang beriman atau ayah bunda kita adalah bentuk ibadah. Seseorang berkata (barangkali kalau zaman sekarang menyenangkan hati orang lain itu bukan ibadah). Hadirin hadirat, kalau dibilang ibadah syirik nanti. Tentunya tidak demikian. (tidak syirik), Menyenangkan hati seorang muslim, seorang mukmin apalagi ayah bunda apalagi shalihin atau bahkan Nabi Muhammad Saw adalah merupakan ibadah yang diganjar pahala oleh Allah. Sebagaimana firmannya “jangan sesekali mengeraskan suara pada ayah bunda kita namun ucapkan pada mereka kalimat yang baik”.(QS Al Isra 23). Kenapa? karena ucapan yang baik baik itu ibadah walaupun kepada kedua orangtua kita, bukan kita menyembah ayah bunda kita tapi mengikuti tuntunan Sang Nabi saw adalah ibadah. Karena firman Allah “athi’ullah wa athi’urrasul, taatilah Allah dan taatilah Rasul”. Bakti kepada orangtua adalah ibadah.

Rasul saw bersabda didalam hadits yang kita baca tadi “diantara kalian yang paling kucintai diantara kalian adalah yg paling baik akhlaknya”. Hadirin hadirat, ini menujukkan Sang Nabi saw memberi kesempatan kepada kita untuk berlomba lomba menjadi orang orang yang beliau saw cintai. Kenapa ucapan ini muncul? diantara kalian yang paling kucintai adalah yang paling baik akhlaknya.
Disini Sang Nabi saw mengajak kita berlomba lomba menjadi orang yang paling dicintai oleh beliau. Kenapa? karena orang yang paling dicintai beliaulah orang yang paling dicintai Allah.
Demikian hadirin hadirat rahasia dari makna hadits ini. Menunjukkan perbuatan perbuatan yang mengarah kepada hal hal yang menyenangkan Sang Nabi saw adalah ibadah dan hal tersebut merupakan bakti kita kepada Nabi Muhammad Saw.

Kehadiran kita ditempat ini adalah salah satu bentuk yang sangat membuka gerbang keridhoan Allah yang menggembirakan Sang Nabi saw. Apa sih yang membuat Sang Nabi saw gembira? yang membuat Nabi saw gembira itu adalah hal hal yang diridhoi Allah. Itu yang membuat Sang Nabi saw gembira, diantaranya akhlak yang indah. Jaga lidah kita jangan mencaci muslimin, jaga hati kita jangan membenci muslimin, jaga hari hari kita jangan mengganggu saudara saudari kita muslimin, apalagi ayah bunda kita, tetangga kita, keluarga kita, guru kita apalagi Nabiyyuna Muhammad Saw. Jangan sampai kita berbuat hal hal yang mengecewakan mereka.

Hadirin hadirat, “sungguh yang paling dicintai dihadapanku diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya diantara kalian”. Hadits ini jelas mengajak kita berlomba lomba menjadi orang yang paling dicintai olejh Nabi Muhammad Saw. Semoga Allah menjadikan kita orang orang yang paling dicintai Allah.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw menyebutkan “aku mendengar hentakkan sandalmu wahai Bilal dihadapanku di surga”. Saat Rasul saw Mi’raj sampai ke surga, beliau mendengar suara langkah sandalnya Bilal. Kita bertanya kenapa bukan Bilal yang masuk ke dalam surga Nya, tapi langkah sandalnya? ini menunjukkan perbuatan Bilal dicintai oleh Allah dan dicintai oleh Nabi Muhammad Saw. Para Muhaddits menjelaskan makna daripada hadits ini bahwa Bilal itu ketika ditanya akan hadits ini, kenapa bisa demikian? Bilal berkata “tidaklah aku batal wudhu terkecuali aku berwudhu lagi”. Batal wudhu, berwudhu lagi dan shalat sunnah 2 rakaat. Perbuatan itu dicintai oleh Allah dan Rasul. Dan Rasul melafadhkannya kepada umat ini agar sampai kepada kita. Untuk apa? Menunjukkan perbuatan memperbanyak wudhu itu dicintai oleh Rasul dan itu dicintai oleh Allah Swt.

Oleh sebab itu hadirin hadirat, perbanyak perbuatan yang membuat Rasul saw senang kepada kita. Bagaiman kalau kita mendengar hadits beliau, “seseorang bersama dengan orang yang ia cintai”. Pahamlah kita disini, munculkan kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw itu akan membuat kita dicintai oleh Allah dan akan membuat kita dicintai oleh Rasul saw.

Cinta kepada Allah dan Rasul itu akan membenahi keadaan kita, membenahi sifat kita, membenahi apa apa yang kita perbuat sehingga kita akan semakin terbimbing untuk mengikuti akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw.

Hadirin hadirat, oleh sebab itu Rasul saw berkata (riwayat Shahih Bukhari) “tidak diperbolehkan untuk berselisih antara sesama muslim melebihi 3 hari”. Menunjukkan Rasul saw memahami perselisihan itu mungkin ada antara muslimin tapi tidak boleh lebih dari 3 hari, kata Rasul. Kalau tidak saling jumpa, tidak saling silaturahmi selama berpuluh puluh tahun tentunya tidak mengapa tapi jangan ada permusuhan., jika muncul permusuhan tidak boleh lebih dari 3 hari dan diantara 2 orang yang berselisih yang paling afdhol (kata Rasul saw) adalah yang memulai dengan mengucap salam kepada temannya. Dari orang yang berselisih, mana yang paling mulia diantara mereka? yaitu yang memulai salam terlebih dahulu. Itulah yang lebih mulia, kata Rasul saw.

Jika kita kaitkan ayat ini dengan habluminallah dan habluminannas. Subhanallah!! Betapa besarnya cinta Allah kepada kita. Kita tidak boleh berselisih lebih dari 3 hari, tapi kalau Allah harus 5X sehari kita menghadap. Demikian besarnya cinta Allah Swt kepada kita.
Wahai yang tidak bersujud kecuali hanya kepada Allah, benahi penghadapanmu kepada Allah dalam 5 waktu setiap harinya, karena itu adalah bentuk cinta Allah kepada kita dan jawablah lamaran cinta Allah Swt kepada kita. Bagaimana dengan kita?, dengan menunaikan shalat 5 waktunya, tambah lagi kalau mampu dengan qabliyah dan ba’diyah. Tidak mampu saya sibuk banyak pekerjaan di sekolah atau dalam pekerjaan dikantornya atau didalam perdagangannya atau lainnya. Ada waktu shalat witir malam hari setelah shalat isya, ada waktu shalat dhuha, ada waktu qiyamullail. Ada banyak waktu yang diluar waktu kesibukkan kita. Sempatkan waktu menjawab cintanya Allah yang wajib dan yang sunnah.

Hadirin hadirat, hiasi hari harimu dengan hal hal yang dicintai Allah, perbuatlah terus dan perbuatlah terus sebagaimana Allah menjanjikan “tiadalah seorang hamba beramal hal hal yang fardhu dan tiadalah hamba Ku berhenti pada hal hal yang fardhu saja tapi ia teruskan dengan hal hal yang sunnah sampai Aku mencintainya”. Amal yang fadhu semampumu perjuangkan, lebihkan lagi dengan hal hal yang sunnah, akan sampai waktunya Allah mencintaimu. Rabbiy pastikan kami semua sampai kepada nafas nafas yang Kau cintai wahai Rabb.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Penyampaian saya yang terakhir adalah munculnya banyak pertanyaan tentang hukumnya memakai minyak wangi yang mengandung alkohol atau minum obat batuk yang mengandung alkohol. Hadirin kalau minyak wangi itu alkoholnya tidak dihukumi “khamr”, bukan arak. Sebagian besar ulama membolehkannya karena bukan najis. Yang disebut alkohol yang diharamkan dan najis itu adalah yang memabukkan. Kalau minyak wangi dan obat bius lokal dikulit itu tidak memabukkan tapi itu racun. Kalau diminum tidak mabuk, tapi mati.
Oleh sebab itu tidak diharamkan, tidak najis hukumnya. Tapi yang diharamkan adalah diantaranya obat batuk yang mengandung alkohol. Obat batuk yang mengandung alkohol itu bukan racun tapi itu obat penenang yang juga menghilangkan rasa sakit dan lainnya itu adalah hal yang tidak diperbolehkan oleh syariah. Banyak obat batuk anak anak (mengandung alcohol), cari obat yang lain karena masih banyak yang tidak mengandung alkohol. Demikian hadirin hadirat yang diharamkan adalah yang melewati proses yang diperbuat sepeprti membuat arak. Memabukkan bila diminum itu haram hukumnya, walaupun sedikit. Hadirin hadirat demikian. Tapi kalau proses dibuatnya bukan untuk memabukkan maka tidak haram hukumnya dan hukumnya bukan hukum khamr.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah swt membangkitkan kecintaan didalam jiwa kita untuk selalu berbuat hal – hal yang dicintai Allah. Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal ikram terangi jiwa kami dengan pelita keindahan Nama Mu, terbitkan keindahan Nama Mu didalam jiwa kami dengan cahaya yang tiada pernah terbenam, Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal ikram kami benamkan seluruh doa dan munajat kami didalam doa kami, didalam dzikir kami, kami memanggil Nama Mu Yang Maha Luhur..

Hadirin hadirat setiap kali kau memanggil Nama Allah maka saat itu kalimat itu, kau telah memanggil Sang Pemilikmu, Yang Memilikimu didunia hingga di akherat, Dialah Allah Swt, Dzat Yang Paling Lembut dan paling mencintaimu, memberikan kepadamu kehidupan yang tidak bisa diberikan oleh sesama makhluk satu sama lain, Dialah Allah Yang Maha Tunggal dan Abadi.

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah.. Ya Allah.. Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selasa, 25 November 2008

Taman-Taman Sorga

Diantara Rumah dan Mimbar Rasulullah saw adalah
Senin, 10 November 2008

Taman-Taman Sorga



قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ
مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي
(صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Diantara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman sorga, dan mimbarku diatas telaga Haudh” (Shahih Bukhari)



Image Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Langit dan Bumi, Maha Menciptakan seluruh alam semesta dari ketiadaan, Maha Membentangkan angkasa raya dengan Kesempurnaan, Maha Berjasa atas setiap kehidupan dengan jasa yang tiada pernah terbayar dengan syukur dan sujud, Maha Suci Allah Swt yang telah membangkitkan kepada kita Sang Pembawa Risalah, Pembawa Kedamaian Dunia, Rahmatan Lil Alamin (Sayyidina Muhammad Saw), Pembawa Ketenangan di dalam kehidupan, Pembawa Kebahagiaan yang mengajar bimbingan terluhur dari segenap bimbingan. Sayyidina Muhammad Saw idolaku dan idola kalian, Sang Pembawa Akhlak Terluhur, manusia yang paling ramah, manusia yang paling bersopan santun, manusia yang paling banyak tersenyum, manusia yang paling indah budi pekertinya, mengajarkan bakti kepada Ayah dan Bunda, mengajarkan bakti kepada tetangga, mengajarkan bakti kepada rumah tangga, mengajarkan bakti kepada keluarga, mengajarkan bakti dan pembawa kedamaian bagi masyarakatnya…, Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Cahaya kesucian Allah yang berpijar di dalam jiwa Sang Nabi saw menerangi hamba hamba Nya dengan Alqur’anul karim sebagaimana firman Allah Swt “menyeru ke jalan Allah dengan kehendak Allah dan menjadi pelita yang terang benderang” (QS AL Ahzab 46). Walaupun beliau (Nabi Saw) teah wafat tetapi perjuangan dan bakti beliau dan jasa beliau tetap membekas dari zaman ke zaman di permukaan Barat dan Timur.

Hadirin hadirat,
Sang Pembawa Rahmatnya Allah Swt), kekasihku dan kekasih kalian, idolaku dan idola kalian.., Sayyidina Nabi Muhammad Saw. Allah Swt berfirman : “Demi bintang bila telah berpijar benderang” (QS Annajm 1). Najm adalah bintang yang mempunyai cahaya yang berpijar, Bintang di dalam bahasa arab ada 2 yaitu Najm dan Kawkab. Perbedaan Najm dan Kawkab, Kawkab adalah bintang yang cahayanya adalah pantulan dari cahaya bintang lain, kalau Najm adalah bintang yang bercahaya dengan cahaya sendiri.
Bulan termasuk Kawkab karena tidak bercahaya, namun mengambil cahaya dari matahari, dan matahari termasuk Najm karena berpijar dengan cahaya sendiri.

Allah Swt bersumpah demi bintang yang berpijar dengan keindahan. Sebagaian para ahli tafsir menjelaskan bahwa An Najm ini adalah Sayyidina Muhammad Saw. Ketika sedang berhadapan dengan Rabbul Alamin, sedang dalam puncak kerinduannya kepada Allah, berpijar dengan kerinduan pencipta Nya (Allah Swt). Demi sang bintang yang berpijar dengan cahaya yang indah, yang tentunya sebagian para ulama mengatakan yang dimaksud adalah Nabiyyuna Muhammad Saw karena beliaulah cahaya yang berpijar yang diberi gelar oleh Allah siraajan muniiraa (pelita yang terang benderang). Kalau bintang bintang itu kan akan sirna di hari kiamat terkecuali bintang yang berpijar yaitu kekasih Allah yang tercinta Sayyidina Muhammad Saw. "Beliau (Nabi Saw) itu bukan orang yang tidak mengerti dan bukan pula orang yang menipu"( QS Annajm 2). Dengan kejadian apa? dengan kejadian setiap ucapan dan kalimat kalimatnya yang menyampaikan Alqur’anul karim.

Allah Swt meneruskan firmannya “beliau (Nabi Saw) tidak berbicara dari hawa nafsunya kecuali wahyu yang diwahyukan Allah Swt kepada beliau” (QS Annajm 3).
Kalimat kalimat tersuci yang ada di alam, kalimat kalimat yang teragung yang muncul didalam tuntunan Sang Nabi Saw, yang dengan itu menenangkan hamba Nya, mereka yang dalam kesedihan atau di dalam permasalahan atau di dalam musibah akan tenang dan terus bersabar akan terangkat dari musibahnya dengan segera karena jiwa yang dipenuhi cahaya Sang Pembawa Al Qur’an, jiwa yang dipenuhi cahaya Allah dan Iman dan juga mereka yang dilimpahi kenikmatan dan keluasan tidak menjadi kufur dan sombong. Kenapa? karena ada cahaya iman. "Diajarkan pada beliau (saw) oleh yg dahsyat kekuatannya (jibril as)" (QS Annajm 4), Diajarkan kepadanya (saw), Jibril As yang Allah gelari Shadidul quwaa (dahsyah kekuatannya) Malaikat Jibril As. Yang diberi kemuliaan dan kekuatan oleh Allah Swt yaitu malaikat Jibril As.

Diriwayatkan oleh Imam Ibn Abbas ra di dalam tafsirnya bahwa ketika Jibril As lewat di Masjidil Aqsa melihat iblis dan saat itu iblis itu terkena angin daripada sayapnya Jibril As sehingga iblis itu terlempar sampai ke India. Demikian dahsyatnya kekuatan malaikat Jibril As.
Hadirin hadirat Allah menjelaskan bahwa Al Qur’an ini diturunkan kepada Sang Nabi saw oleh makhluk Nya yang paling kuat yaitu Jibril As diberi kekuatan oleh Allah. Tapi sekuat kuatnya Jibril As, Jibril As tidak mampu berhadapan dengan Allah, terkecuali Sayyidina Muhammad Saw. Dan berjumpa Jibril As dengan Sang Nabi Saw membawa beliau sampai kepada apa? dan disaat itu Sang Nabi Saw diangkat oleh Allah di ufuk agung yang tertinggi. Lantas Sang Nabi Saw mendekat kehadirat Allah Swt. Sedemikian dekatnya, seakan akan dekatnya 2 hasta dengan Rabbul Alamin. (Firman Allah swt : "Pemilik kekuatan sempurna, dan ia (nabi saw) di ufuk yg tinggi, lalu ia mendekat dan mendekat, hingga sangat dekat sejarak dua hasta atau lebih dekat, maka diwahyukan pada hamba Nya (Rasul saw) dari wahyu wahyu Nya, dan sungguh hatinya tak berdusta atas apa apa yg telah dilihatnya, apakah kalian meragukan apa yg dilihatnya?" QS Annajm 5-12), , Sangat dekat makhluk yang paling disucikan Allah Yang Maha Suci sehingga Allah memberikan perumpamaan “seakan akan dekatnya 2 hasta bahkan lebih dekat lagi”. Diwahyukanlah kepada hamba Nya apa apa yang ingin diwahyukannya oleh Allah. Sang kekasih, sanubari mulia itu tidak berdusta atas apa yang diucapkannya.
Imam Ibn Abbas ra di dalam tafsirnya menukil salah satu pendapat bahwa Nabi saw tidak melihat Allah dengan matanya tetapi melihat Allah dengan sanubari dan jiwanya.
karena kekuatan jiwa dan sanubari lebih tajam dari kekuatan penglihatan. Kekuatan penglihatan terbatas tetapi kekuatan jiwa dan sanubari jauh lebih tajam menangkap perjumpaan yang demikian agungnya dengan Rabbul Alamin. Penglihatan bisa berkedip dan terpejam tapi jiwa dan sanubari tidak berkedip.
Demikian pendengaran, demikian panca indera ada batasnya tetapi kemuliaan jiwa dan sanubari jauh lebih tajam. Oleh sebab itu Sang Nabi saw berhadapan dengan Allah dengan jiwanya. Kalau seandainya berhadapan dengan jiwa dan sanubarinya maka seluruh panca inderanya sudah pasti berhadapan,
demikian Al Imam Ibn Abbas menjelaskan di dalam tafsirnya. Beliau (Nabi Saw) melihat Allah dengan jiwanya dan itu telah terangkum dengan seluruh panca indera beliau. Apakah kalian masih meragukan apa apa yang dilihat Sang Nabi saw. Demikian agungnya penjumpaan Sang Nabi saw dengan Allah di malam yang suci itu dan ternyata keberkahan bukan hanya sampai disitu, justru itu adalah salah satu awal kebangkitan munculnya ajaran kedamaian di muka bumi. Kembalilah Sang Nabi saw ke muka bumi di dalam perjuangannya menegakkan Rahmat Lil Alamin. Tugas utama Sang Nabi Saw adalah Rahmatan Lil Alamin.

Sampailah kita kepada hadits mulia ini yang memberi kejelasan bahwa walaupun beliau sudah tidak berada di tengah tengah kita di dalam kehidupannya tapi mimbar beliau dan rumah beliau, apa apa yang ada diantara mimbar dan rumah beliau masih tetap taman taman surganya Allah Swt.

"Apa apa yang ada diantara mimbarku dan rumahku adalah taman taman surga". Menunjukkan bekas perjuangan beliau (Nabi Saw) tidak pernah sirna. Oleh sebab itu Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa makna dari hadits ini adalah pendapat mereka yang mengatakan bahwa raudhah itu yang ada di Masjid Nabawiy antara mimbar dan kubur beliau itu yang disebut raudhah. Tempat itu lebih afdhal, dari Makkah Al Mukarramah ada sebagian pendapat yang mengatakan demikian tapi yang diluar itu tentunya adalah Masjid Al Haram lebih afdhal. Karena apa? karena ada haditsnya yang menjelaskan bahwa raudhah itu adalah taman taman surga.
Al Imam Ibn Hajar mengatakan sebagian ulama menjelaskan raudhah itu kelak akan dimunculkan oleh Allah dan dipindahkan di dalam surganya Allah Swt. Dan mimbarku berada diatas telaga haudh. Namun kesimpulan daripada hadits ini bahwa perjuangan Sang Nabi Saw tidak akan sirna dan keberkahan akan terus maju. Bagi mereka mereka yang ingin meneruskan perjuangan beliau (Nabi Saw) kemenangan akan selalu menjelang..

Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda “tidak akan ada habis habisnya kelompok dari umatku ada yang terus muncul diantara umatku berdakwah (pada kebenaran) mereka tidak akan sirna sampai sampai di hadapan Allah Swt”. Demikian mulianya kelompok ini, dijamin oleh Sang Nabi saw tetap ada dan membawa kedamaian.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu walaupun kerusakan yang terus terjadi diantara umat dan masyarakat kita. Munculnya narkoba yang semakin dahsyat dan segala hal yang bersifat munkar, ini semua pasti akan terbenahi jika muncul muncul kelompok kelompok yang ingin membenahi umat dengan kedamaian dan dengan rahmatan lil alamin. Ini akan terbenahi.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, semoga Allah Swt mengelompokkan majelis kita diantara mereka yang disabdakan oleh Sang Nabi Saw “tidak akan ada habis habisnya kelompok dari umatku akan terus ada, yang terus membawa tuntunanku dan bimbinganku, yang mneruskan perjuangan akhlak beliau, yang meneruskan sunnah beliau, yang meneruskan kedamaian yang dibawa oleh beliau”.

Inilah hari pahlawan kita. Hadirin hadirat,
mereka nenek moyang kita, kakek kakek kita berjuang dengans senjata apa adanya, Allah Swt berikan kemenangan karena kekuatan niatnya. Karena perjuangan merekalah kita bisa terlepas dari para penjajah dan tentunya kita tidak mau pisah dengan mereka begitu saja. Kita ingin bersatu dan bersama mereka dalam satu perjuangan thaifah ba’da thaifah. Generasi demi generasi dan sebelumnya dan sebelumnya sampai kepada generasi Sayyidina Muhammad Saw.

Ya Rahman Ya Rahim kuatkan jiwa kami untuk selalu bersatu dalam niat dengan para syuhada kami, dengan para pahlawan kami yang telah melewati dan menjadikan bumi Indonesia ini bersatu dalam kemakmuran dan kedamaian, Rabbiy Ya Rahman Ya Rahim mereka telah mengorbankan harta dan nyawanya demi mengusir para penjajah, demi mengusir para pengkhianat yang mendatangi bangsa kita, maka Rabbiy muliakan arwah mereka bersama syuhada dan muqarrabin. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am
dan jadikan kami para penerus perjuangan mereka membawa kedamaian khususnya di bumi Jakarta dan juag wilayah sekitar. Ya Rahman Ya Rahim teruslah berikan bimbingan dan bantuan kepada kami untuk terus mendapatkan keberhasilan didalam membenahi masyarakat di sekitar kami, di dalam membenahi kedamaian, di dalam membenahi akhlak para pemuda kami.
Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am kami telah mendengar sabdamu (Nabi Muhammd Saw) bahwa antara mimbar dan rumah beliau adalah taman taman surga karena tempat itu selalu dilewati oleh perjuangan beliau. Jadikan jiwa kami sebagai taman taman surga. Ya Rahman Ya Rahim dengan kecintaan kepada Nabi kami Muhammad Saw, dengan niat kami untuk terus meneruskan perjuangan akhlak beliau, perjuangan sunnah beliau, Ya Rahman Ya Rahim pastikan kami berada di dalam kelompok yang disabdakan oleh Sang Nabi Saw “tiada henti hentinya sekelompok dari umatku terus ada dari generasi ke generasi membawa kedamaian bagi masyarakat di muka bumi. Pastikan kami diantara mereka Ya Rabb Ya Dzaljalali wal ikram

jadikanlah Rabbiy malam ini malam terindah dalam kehidupan kami, inilah malam doa kami, demi semangat para pahlawan dan syuhada kami Rabbiy, mereka yang telah wafat dan arwah mereka telah berada di dalam kemuliaan, tambahkan kemuliaan mereka dan juga atas kami Ya Rabbiy Ya Rahman Ya Rahim jangan Kau pecah belahkan kami, jangan Kau hancur leburkan bangsa kami, satukan kami dalam satu kalimat muia, didalam kalimat tauhid, didalam keluhuran, didalam kedamaian, didalam kebahagiaan. Ya Rahman Ya Rahiim limpahkan keberkahan bagi kami, limpahkan atas kami kebahagiaan dunia dan akhirat. Jadikanlah musim hujan yang akan datang membawa rahmat, jangan Kau jadikan musim hujan ini membawa musibah dan jadikan pula kemarau jika akan datang membawa rahmat dan jangan Kau jadikan pula musibah. Ya Dzaljalali wal ikram jadikan setiap nafas kami rahmat, jadikan hari hari kami limpahan anugerah, jadikan siang dan malam kami di limpahi kebahagiaan, limpahkan kemuliaan bagi Ayah Bunda kami dan bagi para pahlawan kami. Mereka Rabbiy, bagi Ayah Bunda kami yang masih hidup limpahkan keberkahan dalam hidupnya, Ayah Bunda kami yang telah wafat muliakan mereka bersama para muqarrabin dan para shidiqqin. Ya Rahman Ya Rahiim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am

Hadirin hadirat kita berdoa sambil memanggil Nama Allah Yang Maha Luhur dan jadikanlah dalam setiap kalimat itu, doa doamu dan harapanmu kepada Allah Swt dan Insya Allah tiada satupun doa yang kita panjatkan terkecuali dikabulkan oleh Allah Swt. Dengan keberkahan majelis dzikir, dengan Keagungan Nama Allah, dengan Kebesaran dan Cahaya Nama Allah Swt mintalah cahaya kedamaian dan kebahagiaan sepanjang hidup, mintalah cahaya kemegahan dunia dan akhirat, mintalah cahaya kebahagiaan terbit pada hari harimu dan tiada pernah terbenam.
Panggillah Nama Allah Swt sebagaimana firmannya “Ingatlah kalian kepada Allah maka Allah akan mengingat kalian"(QS Al Baqarah 152), dan "Dzikirlah dan sebutlah Nama Allah dengan sebutan yang banyak”(QS Al Ahzab 41). Dan “barangsiapa yang mencintai sesuatu, akan banyak menyebutnya”. Maka jadikanlah kau di kelompok orang yang mencintai Allah Swt, Rabbiy Rabbiy kami telah mendengar hadits qudsi dari NabiMu Muhammad Saw, dari firmanMu Rabbiy Yang Maha Luhur, “sudah kupastikan kasih sayang Ku bagi mereka yang saling berdzikir dan saling bersilaturahmi karena Aku dan saling menyayangi dan bersatu karena Aku, Kupastikan atas mereka kasih sayanKu” kata Allah. Pastikan atas kami kasih sayangMu Ya Rabb, pastikan atas kami cahaya kasih sayangMu Rabbiy yang dengan itu menerbitkan tuma’ninah dan kebahagiaan didalam hari hari kami.

Ya Allah…, Ya Allah…, Ya Allah…, Ya Allah …..

Ya Rahman Ya Rahiim hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, selagi engkau menyebut Nama Allah satu kali engkau lebih dekat kepada Allah Swt, semakin dekat kepada Allah dan semakin jauh dari musibah dan semakin jauh dari cobaan dan semakin jauh dari hambatan karena Dialah Yang Maha Meluaskan segala galanya, mintalah kehadiratNya Yang Maha Melimpahkan Keluasan dan Kebahagiaan, semoa dilimpahkan bagi kita keluasan dunia dan akhirat.

Faquuluuu (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah.. Ya Allah.. Ya Allah.. Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebaik-baik Ucapan dan Petunjuk

Senin, 03 November 2008
Sebaik-baik Ucapan dan Petunjuk



قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا
(صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh sebaik baik ucapan adalah Kitabullah, dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw, dan seburuk buruk perkara adalah perkara yang baru” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt yang menjadikan pujian kehadirat Nya sebagai gerbang pembuka Rahmat dan Pengampunan Nya. Alhamdulillahi Rabbil Alamin gerbang pembuka kebahagiaan bagi hamba hamba Nya, pembuka rahasia Anugerah Nya Yang Kekal dan Abadi. Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Menerbitkan Matahari dan Bulan dan seluruh apa apa yang muncul dari keajaiban alam, yang kesemuanya merupakan bukti bahwa Allah Maha Agung, Maha Luhur, Maha Indah dan Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi.

Tunggal dalam Kesempurnaan, Tunggal dalam Keindahan, Tunggal dalam Kekuasaan, Tunggal dalam Keabadian, Tunggal Memiliki setiap jiwa dan jasad dan setiap ruh dan semua yang ada di alam semesta. Yang dengan menyebut Nama Nya teranglah jiwa, yang dengan banyak mengingat Nya maka jadilah hal itu rahasia kebahagiaan bagi hamba Nya. Ketika jiwa mengingat Allah, ketika jiwa berfikir kepada Allah, ketika jiwa rindu kepada Allah dan malu atas dosa dosanya kepada Allah. Hati sanubari yang seperti itu akan membawa efek dan keberkahan bagi dirinya dan bagi alam sekitarnya. Jiwa yang demikian kecil, tampaknya sanubari kita ini akan merubah keadaan sekitar jika ia bercahaya dengan Cahaya Allah Swt.

“Apabila penduduk masyarakat beriman dan bertaqwa maka akan Ku Limpahkan Keberkahan dari langit dan bumi”, (QS Al A'raf 96), kata Allah. Jelas sudah ketaqwaan muncul daripada jiwa yang bertaqwa maka mereka mereka itu keberadaannya membawa keberkahan dan membawa efek yang besar pada alam sekitarnya. Demikian dahsyatnya sanubari yang dipenuhi Cahaya Allah Swt berpengaruh di alam. Mewangikan alam dan memperindahnya. Semakin banyak maksiat dan kejahatan, makin rusaklah alam.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt telah berfirman di dalam hadits qudsi “tidak akan cukup untuk menampung Ku Langit Ku dan Bumi Ku itu, yang cukup menampung Ku adalah jiwa hamba Ku yang beriman”. Lebih luas dari alam semesta, sanggup menampung Allah Jalla wa Alla. Demikian indahnya hati kita, yang hanya berupa gumpalan daging yang kecil tapi tersimpan di dalamnya Cahaya Keagungan Allah, jika ia mau memupuknya dan memanfaatkannya pada hal yang benar.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Oleh sebab jiwa, Allah merubah alam semesta, Sifat yang telah baku dari Sunnatullah berubah dengan kehendak Ilahi karena kemuliaan hati.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika Nabiyullah Ibrahim as, dilemparkan ke apinya Namrud maka Nabiyullah Ibrahim mengucapkan Hasbiyallahu wani'mal wakiil, “Cukup bagiku Allah dan semulia mulia tempat untuk bertawakkal”. Kalimat agung dari jiwa yang mulia ini merubah api sehingga turunlah firman Alah yang berbunyi Kuuniy bardan wa salaaman ala ibrahim.., Jadilah sejuk dan dingin dan membawa kesejahteraan kepada Ibrahim,. wahai api (QS Al Anbiya 69)”. Jadilah engkau wahai api sejuk dan membawa kesejahteraan bagi Ibrahim, Allah sudah ciptakan sifat api itu panas dan membakar sesuatu yang menyentuhnya, tapi Allah balikkan ketentuan Nya karena jiwa yang bermunajat, jiwa yang berdoa, jiwa yang mulia dengan Cahaya Allah Swt. Berbalik keadaan api menjadi sejuk.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya sanubari dan jiwa yang memuliakan Allah, semakin besar kemuliaan Allah di dalam hatinya maka semakin ia membawa kemuliaan dalam kehidupan, bagi dirinya dan bagi sekitarnya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan Allah Swt mengikat erat jiwa dan sanubari yang terikat pada Para Shalihin. Dan bicara mengenai Ibrahim, sedemikian mulianya. Bukan untuk Nabi Ibrahim sendiri tapi orang orang dan siapa pun yang mencintai Nabi Ibrahim as turut termuliakan.

Sekarang yang saya sampaikan bukan manusia tapi hewan. Diriwayatkan di dalam Syi'bul Iman oleh Al Imam Baihaqi juga di dalam tafsir Imam Qurthubi, ketika seekor katak tidak tahan melihat Nabi Ibrahim mau dibakar oleh Raja Namrud, (padahal) tidak bisa berbuat apa apa seekor katak, ia hanya menaruh air di mulutnya, Berapakah besar mulutnya katak mau memadamkan apinya Ibrahim? (Api menyala) lebih besar dari bukit, Katak mengambil air dari sungai dan melompat lompat dan menyemburkan air itu ke api, tidak berguna perbuatan katak itu, Tidak akan bisa memadamkan api, tapi Yang Maha Melihat, (tetap) melihat!! Allah Swt melihat jiwa seekor katak yang kecil yang tidak dilihat oleh makhluk lainnya. Allah Swt tahu niat daripada hamba Nya yang kecil itu, cintanya kepada Nabiyullah Ibrahim dan niatnya menyelamatkan Nabi Ibrahim (padahal Nabi Ibrahim sudah dilindungi oleh Allah) maka Allah mengharamkan katak untuk dibunuh sampai akhir zaman.
Semua katak, padahal ini perbuatan satu saja. Yang berbuat satu, semua katak sampai akhir zaman haram dibunuh. Sampai diriwayatkan lebih dari 20 hadits, pelarangan Nabi saw membunuh katak sehingga para sahabat datang kepada Rasul saw mengajukan pertanyaan “ada katanya jenis obat tapi diambil dari katak, harus membunuh katak” dan Rasul saw melarangnya. Jangan jadikan pengobatan dari katak. Kenapa? karena katak dilindungi sampai akhir zaman. Kenapa? satu diantaranya pernah ingin menyelamatkan Nabi Ibrahim as.
Lihat Allah menghargai keinginan mulia, walaupun tidak bisa berbuat apa apa, walaupun tidak bisa merubah keadaan tetapi hal itu dihargai oleh Allah dan dilihat.
Lebih lebih lagi orang orang yang mencintai Sayyidina Muhammad Saw, Pemimpin Para Nabi dan Rasul. Dan orang orang yang membantu apa apa yang diperjuangkan oleh Rasul saw.
Perbuatannya tidak berarti barangkali tapi itu usaha yang dihargai oleh Allah Swt.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, bersabda Nabiyyuna Muhammad Saw “inna ahsanal kitab kitabullah” semulia mulia kitab adalah kalamullah (alqur’anul karim)”. “wa ahsanal hadyi hadyu Muhammad Saw” dan sebaik baik petunjuk dan bimbingan adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw”. Sebaik baik ucapan adalah kitabullah, sebaik baik yang diucapkan adalah yang ada daripada kalamnya Allah Swt yaitu Alqur’anul karim. Maka perindah bibir kita dengan kalamullah dan sebaik baik petunjuk dan bimbingan adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw.

Perindah bibir kita dengan kalamullah, perindah jiwa kita dengan cahaya kitabullah Swt. Semulia mulia petunjuk adalah bimbingan sang Nabi Muhammad Saw. Kita memahami petunjuk dan bimbingan itu banyak, ada yang memberikan bimbingan seperti ini, seperti itu kalau kita lihat semua, pilih yang mana? Bimbingan yang muncul dari Sayyidina Muhammad Saw itulah yang terbaik dari semua bimbingan yang ada. Bimbingan tidur, bimbingan makan, bimbingan hidup, bimbingan nikah, bimbingan bermasyarakat, bimbingan rumah tangga, dalam segala hal. Yang terbaik adalah bimbingan Nabi Muhammad Saw.

“wa syarral umur muhdatsaa tuhaa” seburuk buruk perkara adalah perkara yang baru”. Maksudnya hadits ini Al Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari mensyarahkan makna dari yang terakhir ini “perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru”. Adalah hal hal baru yang bertentangan dengan syariah. Selama hal itu tidak bertentangan dengan syariah dan sunnah maka hal itu adalah hal yang baik. Disinilah munculnya istilah kalimat “Bid’ah” yang sering kita dengar dan sering kita bahas juga. Hadits ini bicara tentang hal ini. Imam Ibn Hajar menjelaskan tentunya bahwa yang disebut bid’ah itu adalah jika hal itu adalah hal hal yang baru dan tidak bertentangan dengan syari’ah dan sunnah maka hal itu tidak dilarang, tapi jika bertentangan dengan sunnah dan syari’ah maka hal itulah yang terlarang. Ini yang dimaksud hadits “Seburuk buruk perkara adalah perkara yang baru”, maka maksudnya yang bertentangan dengan syari’ah Nabi Muhammad Saw.

Oleh sebab itu dijelaskan oleh Al Imam Ibn Rajab di dalam Jami’ Al'ulum wal Hikam, juga di dalam Tuhfatul ahwadziy yang menukil ucapan Imam Ibn Rajab bahwa ia berkata “sudah cukup firman Allah yang berbunyi “(Innallaha ya'murukum bil adli wal ihsan….dst) Sungguh Allah memerintahkan kalian untuk berbuat keadilan dan kebaikan, menyambung hubungan dengan kerabat dan melarang hal hal yang munkar dan hina dan mewasiatkan kepada kalian untuk saling mengingatkan satu sama lainnya” (QS Annahl 90) . Ayat ini (dikatakan oleh Imam Ibn Rajab) dengan munculnya ayat ini sudah cukup memberi perintah semua hal yang baik baik. Apakah itu diajarkan oleh Sang Nabi saw atau belum diajarkan. Semua hal yang baik sudah diperintah di dalam ayat itu dan semua hal yang buruk sudah dilarang oleh ayat itu. itu ayat sempurna daripada penjelasan makna syari’ah dan sunnah. Semua hal yang baik diperintah disitu, selama tidak bertentangan dengan syari’ah dan sunnah Nabiyyuna Muhammad Saw. semuah hal yang buruk sudah dilarang. Jadi kalau zaman sekarang seseorang berkata hal hal seperti maulid dan hal hal yang baru di zaman sekarang dikatakan bid’ah munkarah tidak juga, karena semua hal yang baik sudah diperintah oleh Allah. Hal yang buruk sudah dilarang, narkoba di zaman yang lalu tidak ada, apakah kita tidak bisa mengharamkannya? karena di zaman Rasul saw tidak ada narkoba, tidak ada larangannya. Tentunya tidak demikian, kembali hal itu merusak dan memabukkan (qiyasnya kepada khamr) (kullu muskir haram : Semua yg memabukkan haram) maka haram secara mutlak.

Demikian hadirin hadirat, begtu pula dengan hal hal yang baik. Hal hal yang baik yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan sunnah juga sudah diperintah oleh Allah dalam ayat itu. Jadi jika seseorang ingin mengenal mana bid’ah yang baik dan bid’ah yang buruk, sudah ada firman Nya (Allah Swt). Jadi dikatan oleh Imam Ibn Hajar, ayat itu sudah memerintah semua perbuatan baik diriwayatkan dalam hadits atau belum teriwayatkan dan sudah ada perintahnya pada ayat itu. dan juga ayat itu sudah melarang semua hal yang munkar yg ada di zaman Rasul saw atau belum ada di zaman Rasul saw.

Jelas sudah makna daripada bid’ah yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari dan juga menukil banyak dari fatwa Imam yang lainnya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Hal hal yang baru setelah wafatnya Rasul saw banyak diperbuat oleh Sahabat. Diantaranya penjilidian Alqur’anul karim oleh Sayydina Abi Bakar Ashshiddiq dan Para Khulafaurrasyidin lainnya. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa Sayyidina Umar datang kepada Sayyidina Abi Bakar Ashshiddiq yang menjadi Khalifah saat itu. “wahai khalifah, banyak dari orang orang yang hafal Alqur’an dibunuh maka alangkah baiknya kalau Alqur’an kita kumpulkan menjadi satu jilid jangan terpecah pecah”. Di masa itu Alqur’an terpecah pecah, ada yang ditulis, ada yang dihafal, ada yang ditulis di kulit onta, ada yang ditulis di tembok. Ayat ayatnya sudah diatur oleh Rasul saw. Surat ini, ayat ini, setelah surat ini adalah surat ini sudah diatur oleh Rasul tapi belum dijilidkan menjadi satu oleh Rasul saw.
Maka Sayyidina Umar berkata “jilidkan wahai Abi Bakar” maka Abu Bakar Ashshiddiq ra menjawab “bagaimana aku berbuat sesuatu yang tidak diperbuat oleh Rasul saw?” maka Sayyidina Umar berkata “tapi ini mengandung kebaikan, untuk umat nanti kalau seandainya yang hafal Alqur’an ini dibantai terus yang akhirnya habis para penghafal Alqur’an, tidak ada lagi orang yang mengenal Alqur’an setelah generasi kita”. Bahaya, maka demi menyelamatkan Alqur’an yang tentunya mengandung kebaikan maka dijilidkan Alqur’an itu baru dimulai di zaman Khalifah Abu Bakar Ashshiddiq ra. Dan belum selesai sampai beliau wafat lalu diteruskan di masa Sayyidina Umar dan baru selesai di masa Sayyidina Utsman bin Affan ra. Yang kemudian sekarang dikenal dengan “Mushaf Utsmani” yang selesai di masa Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan ra. Dan disepakati oleh seluruh Sahabat termasuk Sayyidina Ali bin Abu Tholib, Sayyidina Abdullah bin Abbas dan juga beberapa sahabat lainnya (ra).

Hadirin hadirat beruntunglah jiwa yang mau memiliki kemuliaan, beruntunglah kita ini yang memiliki penuntun paling suci, manusia yang paling indah akhlaknya, manusia yang paling ramah, Sayyidina Muhammad Saw. kalau kita lihat tadi bagaimana api bisa menjadi sejuk oleh Nabi Ibrahim as dan doanya. Allah juga tundukkan hal hal di alam untuk Nabiyunna Muhammad Saw, diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw memanggil bulan purnama di malam bulan purnama, Rasul saw keluar dari batas kota Makkah bersama orang orang kuffar Quraisy, Rasul saw menujuk bulan itu dan bulan itu datang bergulir di udara untuk mendatangi panggilan Nabi Muhammad Saw. lantas Rasul saw memerintahkannya terbelah maka terbelahlah dan terlihat betapa besarnya bulan yang dilihat bkan sekecil itu, ternyata bulan itu sedemikian besar. Mendekat dan mendekat ke bumi lantas diperintahkan terbelah di udara maka bulan itu terbelah di udara. Taat kepada perintah Rasulullah Saw. lalu bulan itu dikembalikan pada posisinya, lantas bulan itu bergulir ke udara menuju ke tempatnya.

Kita sudah memahami bahwa bulan itu punya rotasi yang tidak bisa berubah. Tidak mungkin bulan bisa berubah posisi sebagaimana yang disampaikan di dalam hadits tetapi jelas. Bulan itu ada yang mengatur rotasinya, ada yang mengatur putarannya, ada yang mengatur cahayanya, ada yang mengatur posisinya, Dialah Allah Swt, Jika Allah menghendaki maka bulan itu pun taat kepada Allah dengan perinah Nabi Muhammad Saw. Dan beliau (Nabi saw) adalah orang yang paling bertanggung jawab, paling perduli terhadap orang orang yang mencintai beliau dan membela beliau saw walaupun mereka barangkali lebih banyak berbuat salah.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika paman beliau Abu Thalib yang disaat sakaratul mautnya diperintah oleh Sang Nabi saw untuk mengucap syahadatain dan Abu Thalib menolak. Karena apa? karena takut kalau ia mengucapkan, nanti orang orang kafir Quraisy makin menyiksa Nabi Saw. Jiwanya beriman tapi tidak mau mengucapkannya, maka Abu Thalib wafat, para Sahabat bertanya “Ya Rasulullah berarti perjuangan Abu Tholib sia sia? bukankah ia yang membelamu disaat semua orang mencaci dan menghinamu? apakah berguna perjuangan beliau yang demikian hebatnya berakhir dengan kematian yang tidak berarti dengan menolak mengucapkan syahadat”. Rasul saw merah padam wajahnya berkata “berguna..!" perjuangan Abu Tholib tidak sia sia, kalau bukan aku yang memperjuangkan, maka Abu Tholib sudah ada di jurang neraka yang terdalam”. (Shahih Bukhari).
Diriwayatkan juga pada Shahih Bukhari, Abu Thalib ada di pantainya neraka. Kenapa bisa ada di pantai neraka? karena di syafa’ati oleh Nabi Muhammad Saw dari dasar neraka. Kenapa bisa di dasar neraka?
Bukan mati dalam kekufuran, sebagaimana tuduhan sebagian saudara kita yang mengatakan Abu Thalib mati kafir karena menolak syahadat. Tentunya kalau ia mati dalam kekufuran, Rasul saw tidak akan mensyafa’atinya. Rasul saw mensyafa’atinya berarti ia wafat dalam iman walaupun tidak mengucapkannya.
Kalau tidak, Rasul saw tidak akan mensyafa’atinya. Dan disini kenapa ia masuk ke jurang neraka, karena menolak perintah Rasul saw mengucap syahadat. Karena disini bukan lagi antara paman dan keponakan, Abu Thalib pamannya Nabi saw. Ini bukan paman dan keponakan tapi ini antara hamba dengan utusan Allah. Kalau seseorang diperintah oleh Rasul saw dg perintah langsung, yaitu langsung diucapkan dan ia mendengar perintah dihadapannya, lalu tidak ia perbuat, maka ia mati di dalam kekufuran (dosa besar).
Nah ini Abu Tholib diperintah oleh Rasul saw mengucapkan syahadat tidak mau, bukan karena menentang Nabi saw tapi karena takut nanti Rasul saw makin disiksa oleh orang orang semacam Abu Lahab dan lainnya. berkata Abu Thalib : "Aku tidak mau mengucapkannya" demi menjaga Sang Nabi saw, tapi ketidak taatannya kepada perintah Nabi saw terkena dosa besar. Maka Rasul saw mensyafa’ati Abu Thalib.
Hebat sekali ucapan Sang Nabi saw “kalau bukan karena aku yg mensyafa’atinya…”. Demikian perjuangan Sang Nabi saw membela orang orang yang memperjuangkan dan mendukung beliau (Nabi saw) sehingga di limpah ruahkanlah kemuliaan pengampunan kepada umatnya (Nabi saw).

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, bagaimana Rasul saw memaafkan dan menyampaikan pengampunan Allah. Demikian mudahnya. Ketika seorang pemuda datang dengan airmata yang mengalir untuk bertaubat kepada Nabi saw “Ya Rasulullah aku sudah banyak berbuat dosa, aku minta dihukum”. Rasul saw berkata, Allah Swt yang menjawab “sungguh perbuatan perbuatan pahala menghapus dosa dosa”, maka gembira pemuda ini dan berkata “Ya Rasulullah apakah ini untukku sendiri?”, Rasul saw menjawab “ini untukmu dan untuk seluruh umatku (Nabi Saw)”. Mereka yang memperbanyak pahala, Allah akan hapuskan dosa dosanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Carilah pengampunan Allah dalam segala hal daripada sunnah Nabi Muhammad Saw. Diantara shalat satu dengan shalat lainnya terdapat pengampunan. Kita shalat dhuhur lalu shalat ashar dan diampuni dosanya antara dhuhur dan ashar. Diantara satu shalat ke shalat lainnya maka penuh pengampunan diantara shalat jum’at satu ke shalat jum’at berikutnya terdapat pengampunan. Di setiap dzikir, di setiap selesai shalat terdapat pengampunan. Bahkan diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, barangsiapa yang mengucap “aamiin” disaat imam mengucapkan “ghairilmaghdhu bi alaihim waladhdhollin” ia mengucap “aamiin” maka malaikat akan meng “aamiin” kan ucapan sang imam dan Allah akan mengampuni dosa dosanya yang terdahulu karena ucapan amin saja, meng “amin” kan ucapan imam. Jika bersatu dan bersamaan aminnya dengan aminnya para malaikat tentunya amin yang yang teratur ketika imamnya mengucapkan “waladdhaallin”, ia berhenti beberapa detik lalu mengucapkan “aamiin”. Disaat itu pengampunan Allah turun atas mereka. Demikian hadirin hadirat indahnya pengampunan Allah muncul pada kalimat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dan perbuatan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Hadirin saya tidak berpanjang lebar karena kita akan berdzikir bersama untuk berdoa kepada Allah Swt untuk seluruh wilayah muslimin muslimat. Hadirin beberapa hari yang lalu saya kembali dari Denpasar, Bali. Dakwah disana semakin makmur namun butuh doa dan munajat dari kita agar Allah Swt tidak memecah belah muslimin disana agar jiwa mereka bersatu dan mereka terus diberi kemudahan apa apa yang muncul daripada kejadian semacam berlakunya Undang Undang Pornografi dan semacamnya sempat memberatkan posisi muslimin di Bali. Akan tetapi ketabahan mereka, membuat permasalahan itu dapat diredam oleh saudara saudara kita.

Dan acara di malam itu diteruskan dengan ziarah ke makam Ratu Khadijah (seorang muslimah) yang sebagian menjelaskan sebagai wanita muslimah pertama yang mati syahid di Bali. Kenapa? karena ia adalah seorang putri Raja dari Kerajaan Badungan yang menikah dengan seorang pangeran dari Madura. Masuk islam tanpa sepengetahuan Ayahnya, Ayahnya adalah Raja. Maka ketika putri ini diketahui oleh Ayahnya telah berubah aqidah maka diperintahkan untuk diikuti dan dibunuh. Maka putri itu telah mengetahui bahwa ia akan dibunuh karena ketahuan melakukan shalat maka ia pun berkata “kalau seandainya kalian ingin membunuh aku silahkan tapi tolong jasadku jangan dibakar, kalau seandainya nanti aku meninggal setelah dibunuh lalu muncul wangi maka jangan dibakar tubuhku tolong dikubur saja”. Mereka tidak tahu cara orang mati itu dikubur dan di masa itu ya dibakar, tentunya belum mengetahui ajaran islam. Tolong jangan bakar tubuh saya nanti kalau saya wafat keluar wewangian. Demikian doanya Ratu Khadijah ini dibunuh sebab karena ia melakukan shalat dan setelah ia wafat seluruh wilayah pemecutan itu wangi dengan semerbak yang tidak diketahui asalnya maka tubuhnya tidak dibakar, tubuhnya dimakamkan. Dan muncullah pohon yang besar dalam semalam itu,. Pohon itu tumbuh dalam satu hari yang tumbuh di atas makamnya dan menutup makamnya agar tidak bisa diambil jasadnya. Demikian doa yang dimunculkan oleh Ratu Khadijah kepada Allah agar tubuhnya tidak dibakar, Allah muliakan ia sebagai wanita yang syahidah. Wanita yang mati syahid dibunuh karena melakukan shalat, Allah jadikan tubuhnya wangi bagi alam sekitar dan Allah jaga tubuhnya agar tidak dibakar.

kita kembali bermunajat kepada Allah Swt untuk kemaslahatan dakwah saudara saudari kita di Denpasar, Bali juga saudara saudari kita yang di Manokwari, Irian Barat dan juga kita berdoa untuk kemaslahatan muslimin di bumi Jakarta khususnya mulai masuk musim hujan kita berdoa kepada Allah semoga musim hujan ini dijauhkan dari musibah yang menimpa bumi Jakarta dan sekitarnya. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram kami bertawassul dengan Keagungan Nama Mu Ya Allah, agar Kau jauhkan fitnah dan musibah bagi muslimin khususnya di bumi Jakarta, Ya Rahman Ya Rahim jauhkan fitnah dan musibah dari bumi Jakarta, kami telah melihat dahsyatnya musim hujan tahun lalu yang menenggelamkan sebagian bumi Jakarta. Ya Rabb jadikan tahun ini hujan pembawa berkah, Ya Rahman Ya Rahim kami yakin setiap bibir yang menyebut Nama Mu, Kau ringankan musibah bagi muslimin, disini ada ribuan bibir yang akan memanggil Nama Mu, Ya Rahman Ya Rahim angkatlah musibah bagi muslimin

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kewajiban Zakat Fitrah Bagi Kaum Muslimin

Senin, 29 September 2008
Kewajiban Zakat Fitrah Bagi Kaum Muslimin

عن ابن عمر رضي الله عنه :
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا
مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى
وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا
أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ
(صحيح البخاري


Dari Ibnu Umar ra:
"Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu shaa' (1 shaa = 4 mudd = 3,5 liter) daripada terigu, atau satu Shaa' daripada kurma (bahan pokok di wilayah masing masing), diwajibkan kepada hamba sahaya dan orang merdeka, pria dan wanita, besar dan kecil, dari kaum muslimin, dan beliau memerintahkan untuk disampaikan sebelum keluarnya orang orang untuk shalat idul fitri" (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Suci Allah. Beruntunglah bibir dan jiwa yang mensucikan Nama Allah dan memuji Allah. Semakin ia banyak mensucikan Nama Allah, kenapa? karena Allah sebenarnya tidak perlu disucikan dan dipuji. Namun semakin banyak ia mensucikan Nama Allah, Allah akan menjadikan kehidupannya lebih suci. (akan) Kembali cahaya kesucian (dari dzikirnya itu) dalam kehidupannya, kembali cahaya keindahan Illahi pada jiwanya. Semakin ia mensucikan Allah, semakin suci jiwanya. Semakin ia senang mensucikan Nama Allah, semakin Allah senang mensucikan hidupnya. Dalam kehidupannya, dalam aktifitasnya, dalam pekerjaannya, dalam rumah tangganya selalu diberi kesucian dan keindahan oleh Allah. Semakin seseorang senang memuji Allah, semakin Allah jadikan hidupnya terpuji. Semakin asyik seseorang dengan memuji Allah, semakin senang Allah membuat hidupnya terpuji. Demikian timbal balik dari rahasia keagungan dzikrullah.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
"Man habba syai'an katsura dzikrahu" demikian salah satu kaidah ushul, "Barangsiapa yang mencintai dan menyenangi sesuatu pasti sering menyebut nyebutnya". Dan demikian pula jiwa yang mencintai Allah akan senang menyebut Allah dan mengingat Allah, Semakin banyak ia menyebut dan mengingat Allah, semakin sering Allah mengingat dan menyebutnya. Demikian agungnya hubungan ruh dengan Rabbul Alamin Swt. Maha Suci Allah Swt Yang Maha Dekat dan menawarkan kehidupan yang suci dan terpuji bagi mereka mereka yang mensucikan dan memuji Allah Jalla wa Alla.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Sehingga Rasul saw bersabda, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim “ahabbul khalimah Ilallah Subhanallah Wabihamdih”. "Kalimat yang paling dicintai Allah adalah Subhanallah Wabihamdih". (HR Muslim) Maha Suci Allah dan untuk Nya segala puji. Maha Suci Allah serta pujian untuk Allah. Kenapa Allah mencintai kalimat ini? karena Allah senang untuk membuat kehidupan hamba Nya suci dan terpuji. Oleh sebab itu Allah menyenangi kalimat ini. Karena Allah menyenangi hamba Nya dekat.

Yang paling membuat senang Dzat Nya Allah adalah pendosa yang bertaubat. Orang yang telah berbuat kesalahan lalu bertaubat, itulah sangat menyenangkan Allah dan hal itulah tugas Nabiyyuna Muhammad Saw menuntun manusia daripada kedhaliman menuju keluhuran, daripada kegelapan menuju cahaya kemuliaan. Demikian salah satu dari tugas kebangkitan para Nabi dan Rasul dan inilah tugas yang paling utama. Dan bulan ramadhan adalah bulan penyucian diri, mensucikan kita dari dosa dosa kita dan mensucikan kita daripada jauhnya kita sebab dosa dosa kita kepada Allah Swt.

(hal) Ini hadirin hadirat telah kita dengar sabda Rasulullah Saw, riwayat Shahih Bukhari tentang kewajiban zakat fitrah bagi kaum muslimin. Sebagaimana sabda beliau saw, ucapan Ibn Umar ra yang menukil perintah Sang Nabi saw. Rasul saw mewajibkan zakat fitrah. Zakat fitrah itu zakat badan, mensucikan badan kita. Zakat harta lain lagi, zakat harta ada nishab dan haulnya bagi mereka yang menyimpan harta lebih daripada 84 gram emas murni atau uang seharga itu, tidak bergerak terus selama 1 tahun dan uang itu tidak berkurang antara 84 gram emas keatas atau uang seharga tersebut maka kena zakat harta. Pembahasannya bukan malam ini, malam ini kita bahas zakat fitrah (zakat badan).

Dengan mengeluarkan zakat fitrah mensucikan badan kita. Karena zakat itu secara bahasa adalah kesucian dan membersihkan diri. Sedangkan secara syariah adalah mensucikan badan dengan mengeluarkan bahan pokok atau mengeluarkan harta untuk mensucikan tubuh kita. Zakat fitrah telah boleh dilakukan mulai tanggal 1 ramadhan dan zakat fitrah wajib bagi setiap manusia. Siapa? sebagaimana disabdakan oleh Sang Nabi saw tadi bahwa sebanyak apa zakat fitrah itu? yaitu 1 sha’ bahan pokok. Dimasa itu bahan pokok adalah kurma dan terigu. Berarti ini tergantung pada wilayahnya dan wilayah kita adalah beras. Berapa jumlahnya yaitu 1 sha’. 1 sha’ adalah 4 mudd. Dan 4 mudd itu adalah kurang lebih 3,5 liter. Siapa saja yang diwajibkan? orang yang merdeka, pria dan wanita besar maupun kecil semuanya kena zakat fitrah. Hukumnya wajib, tapi bagi yang mampu.

Terkecuali 8 kelompok orang yang akan saya sebutkan. Yang pertama Fuqara, fuqara tidak wajib zakat fitrah. Yang kedua Masakin. Siapa ini fuqara dan masakin? masakin lebih tinggi kemampuannya adripada faqir. Akan saya jelaskan. Fuqara adalah orang yang pendapatannya setiap bulannya kurang dari 50% kebutuhannya. Seandainya kebutuhan hidupnya, jika ia mempunyai istri dan anak, punya tanggungan, punya ayah bunda yang semuanya sudah tidak mampu bekerja. Misalnya kebutuhan per bulannya adalah Rp. 100.000,-, penghasilannya Rp. 50.000,- ke bawah. Nah ini digolongkan sebagai fuqara, karena ia masih butuh setiap bulannya kurang lebih setengah dari pendapatannya. Ini fuqara dan paling berhak mendapatkan zakat, semua zakat mulai dari zakat fitrah, zakat maal, zakat tijarah dan semua zakat.
Di atasnya orang miskin, siapa orang miskin? yang pendapatannya kurang dari kebutuhannya. Kalau kebutuhannya misal Rp. 100.000,- (ini kebutuhan primernya), kalau ia tidak dapat Rp. 100.000,-, ia akan kelaparan. Kurang dari Rp. 100.000,- pendapatannya setiap bulan. Misalnya kebutuhannya Rp. 100.000,-maka bisa saja kebutuhan primernya Rp. 200.000,- Rp. 300.000,- tergantung kondisi kebutuhannya dan kondisi dirinya. Ia sendiri atau bersama keluarga (anak, istri) dan yang lainnya. Tergantung kondisinya sendiri. Kalau pendapatannya kurang dari 100% daripada kebutuhannya, ini orang miskin. Berhak mendapatkan zakat dan tidak wajib mengeluarkan zakat.

Sebagian ulama sebagaimana dalam Madzhab Syafi’i dalam kitab Busyral Karim dalam syarah Muqaddimatul Hadramiyyah dijelaskan bahwa orang orang fuqara bukan yang 50% ke bawah pendapatannya tapi 40% ke bawah. Dari 0 sampai 40% ke bawah pendapatannya. Ini orang – orang fuqara dan diatasnya adalah masakin yang terbagi menjadi 2 kelompok. Mereka yang pendapatannya mulai 41% sampai 80% kebutuhannya. Ini orang – orang miskin, siapa mereka? yang berhak mendapat zakat dan tidak wajib membayar zakat. Ada kelompok miskin yang diatasnya, yang pendapatannya antara 81% sampai 99%, ini tidak boleh menerima zakat tapi tidak pula diwajibkan membayar zakat.

Jadi ada 3 kelompok fuqara masakin. Pertama yg mustahiq adalah fuqara, ia tidak wajib mengeluarkan zakat dan boleh menerima zakat, jika tidak mau menerima tidak apa apa tapi boleh menerima zakat. Kedua masakin, masakin ada 2 kelompok. Orang yang tergolong masakin antara 41% sampai 80% pendapatannya dari 100% kebutuhannya, mereka tidak perlu menunaikan zakat dan berhak menerima zakat. Yang 81% sampai 99% adalah mereka yang tidak boleh menerima zakat tapi juga tidak wajib mengeluarkan zakat. Hadirin tentunya ceramah ini akan ditulis dan teks ini akan ditampilkan di website dan juga tayangannya.

Yang ketiga adalah Ghaarimiin yaitu orang yang terlibat hutang, mereka tidak wajib mengeluarkan zakat dan berhak menerima zakat. Yang keempat adalah Amilin ‘Alaiha yaitu orang – orang yang bekerja untuk menyampaikan zakat, mereka ini berhak menerima zakat. Yang kelima adalah Musafirin dan Ibn Sabil yaitu orang orang yang dalam perjalanan dan tidak punya ongkos untuk pulang, mereka ini berhak menerima zakat.

Kalau zaman sekarang orang orang seperti ini berhak menerima zakat fitrah namun untuk zakat tijarah mungkin tidak. Karena zaman sekarang sudah ada handphone, ada telepon. Tidak bisa pulang dapat menghubungi ke rumahnya. Kalau orang tidak punya ongkos untuk pulang ke rumahnya itu, walaupun ia orang kaya di kampungnya, dia tetap berhak menerima zakat untuk pulang ke rumahnya. Tapi di masa sekarang tentunya sudah ada telepon dan sudah ada lainnya. Perlu barangkali dizakati untuk ia menghubungi saudaranya yang disana, sudah ada rekening untuk mentransfer uang dan sudah ATM dan lainnya. Demikian ini di luar zakat fitrah, kalau zakat fitrah boleh mereka terima zakat fitrah.

Karena zakat fitrah itu sebagian besar ulama mengatakan tidak sah kalau bukan dengan bahan pokok. Tidak boleh dengan uang tetapi ada ulama yang membolehkannya. Tapi kalau mau mengambil pendapat yang terkuat adalah harus dengan bahan pokok. Kalau dikeluarkan dengan uang ya boleh saja, pun ada ulama yang membolehkannya. Namun afdholnya dengan bahan pokok. Demikian hadirat hadirat.

"Dan zakat itu diperintah untuk disampaikan sebelum orang orang keluar melakukan shalat". Shalat apa? Imam Ibn Hajar Al Asqalani mengatakan ini yang dimaksud adalah Shalat Idul Fitri bukan shalat subuh. Jadi zakat itu makruh kalau seandainya dilakukan saat orang – orang shalat idul fitri. Dan menjadi haram kalau sudah selesai shalat idul fitri. Sebagian pendapat mengatakan makruh sampai terbenamnya matahari tapi sebagian pendapat mengatakan haram tapi wajib.

Ini masalah haram tapi wajib. Maksudnya apa? Kena dosa orang orang yang terlambat menyampaikan zakat fitrahnya tapi tetap wajib. Daripada saya kena dosa lebih baik saya tidak usah bayar zakat fitrah. Tentunya terkena dosa lagi, lebih besar lagi dosanya. Ia terkena dosa karena apa? Karena ia telat perhatiannya pada fuqara.

Demikian indahnya tuntunan Nabiyyuna Muhammad Saw. Demikian indahnya Nabi kita yang memberikan bimbingan yang paling sempurna sehingga maksud daripada ajaran ini, sebelum selesainya orang – orang daripada shalat ied, orang orang fuqara sudah punya bahan pokok semua. Jangan melewati siang hari lebaran masih tidak punya makanan dirumahnya. Demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw, orang yang paling dermawan dari semua orang.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, dimana Rasul saw bersabda “Ana awla bil mu’minina min anfusihim”, Aku (Nabi saw) lebih awla daripada orang mukmin atas diri mereka sendiri. Koq bisa Rasul saw mengatakan “aku lebih awla daripada orang orang mukmin atas diri mereka sendiri”. Kenapa? karena firman Allah. Allah Swt berfirman “Annabiyyu awla bil mu’minina min anfusihim” (QS. Al Ahzab:6). Nabi saw itu lebih utama, lebih patut didahulukan dari orang mukmin atas diri mereka sendiri, maka Rasul saw berkata “Ana aula bil mu’minina min anfusihim”. Seakan akan kalau tidak kita ikuti sabda Beliau (saw) yang selanjutnya ucapan ini sombong. Aku (Nabi saw) yang lebih utama dari orang mukmin atas diri mereka sendiri, Tapi lihat ucapan (hadits beliau saw) selanjutnya “..barang siapa yang wafat masih meninggalkan hutang dan dia tidak punya uang atau harta untuk bisa membayar hutangnya, aku (Nabi saw) yang akan menyelesaikan hutangnya”. Berapa banyak orang – orang muslimin yang wafat yang tidak mampu membayar hutangnya. Ahli warisnya atau tidak punya harta waris, mereka datang kepada Nabi saw. Rasulullah saw yang membayar hutang mereka. Subhanallah!! Inilah orang yang paling dermawan dari semua yang dermawan.

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan menukil beberapa hadits lainnya bahwa sebelum Fatah Makkah, baru malam selasa yang lalu kita bahas fatah makkah. Sebelum fatah makkah Rasul saw tidak mau menyolatkan jenazah yang masih punya hutang. Jadi kalau jenazah seseorang yang wafat, Rasul saw bertanya “ini masih punya hutang?”, kemudian dijawab “masih ada”. Rasul saw tidak mau sholat. Kalau sudah selesai hutangnya atau ada orang yang bilang “aku yang menanggung”, baru Rasul saw mau menyolatkannya. Ini bukan karena Rasul saw benci atau menghina jenazah itu, tapi Rasul saw tidak mau ada 1 jenazah masuk ke dalam kuburnya masih membawa hutang, ia dihimpit oleh bumi. Demikian indahnya Nabiyyuna Muhammad Saw, tidak rela beliau ada 1 jenazah yang masuk ke dalam kubur dihimpit oleh bumi….. (hb munzir terhenti ceramahnya sesaat dan menangis haru..)

Maka Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa hal seperti ini dipertanyakan kepada kita. Setelah fatah makkah Rasul saw baru mengatakan “siapa yang punya hutang datang padaku, kalau tidak bisa bayar hutang”.Tapi sebelumnya beliau (Nabi saw) tidak mau menyolatkan jenazah. Dipertanyakan bagaimana dengan kita? jika ada jenazah yang wafat orang susah punya hutang, disholatkan atau tidak? Jika tidak ada yang mau membayar hutangnya.
maka Imam Ibn Hajar mengatakan tetap disholatkan. Apakah ia dihimpit bumi? Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan “tidak, ia bebas”. Karena apa? selama ia tidak punya harta, ia orang susah lalu wafat dan hartanya tidak cukup untuk melunasi hutangnya, ia tidak dihimpit bumi. Kenapa? karena orang – orang fuqara itu punya hak dari baitul maal. Zaman sekarang tidak ada baitul maal.
Baitul maal itu kira – kira Departemen Keuangan, semua orang fuqara dapat santunan. Itu baitul maal di zaman Rasul saw. Zaman sekarang tidak ada baitul maal. Nah oleh sebab itu kalau seandainya di zaman itu ada orang wafat, miskin tidak punya hutang yang membayar baitul maal, setelah wafatnya Rasul saw. Oleh sebab itu zaman sekarang tidak ada baitul maal maka orang yang wafat meninggalkan hutang dan belum mampu melunasi hutang daripada sisa hartanya, temannya tidak ada yang mau membayarnya maka ia tidak dihimpit bumi. Karena apa? karena tidak ada baitul maal. Demikian hadirin – hadirat dijelaskan di dalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari

dan Rasul saw selalu menginginkan keberkahan bagi umatnya (Nabi saw), Maka ketika penduduk Madinah yaitu (yg dikenal dg gelar kaum) Anshar Nabi saw yang terkena beban dengan datangnya Muhajirin kepada mereka sehingga orang – orang anshor membagi setengah harta mereka untuk muhajirin. Ketiban susah, kasarnya begitu. Turut punya saudara baru harus membagi harta mereka. Harta dibagi, rumah mereka untuk saudara – saudara mereka yang datang bersama Rasulullah saw dari Makkah. Maka Rasul saw mendoakan mereka, mereka yang berkorban di doakan oleh Nabi saw. Apa? Allahumma bariklahum fii mikyaalihim, wa muddihim, wa shaa'ihim…. Rasul saw mendoakan orang Madinah “wahai Allah berkahi mereka pada timbangannya, timbangan perdagangannya, pada muddnya, pada sha’ nya”. Maksudnya dalam perdagangannya, di dalam bermasyarakatnya limpahi keberkahan. Doa itu sampai sekarang Madinah Al Munawwarah tidak pernah dilimpahi kemiskinan. Doa Nabiyyuna Muhammad Saw untuk Madinah dan juga Doa Nabiyullah Ibrahim As untuk Makkah.

Maka Makkah dan Madinah tidak pernah ditimpa kemiskinan sampai saat ini. Kenapa awal awalnya? awal awalnya orang orang yang membela beliau (Nabi saw), orang orang yang mencintai beliau (Nabi saw). Orang orang Anshor adalah orang orang yang menerima Nabi saw saat Nabi saw terusir dari semua tempat. Semua orang tidak mau kedatangan Rasul saw karena takut nanti orang orang kuffar quraisy akan datang memerangi mereka. Maka hanya orang Madinah yang membuka pintu untuk Sang Nabi saw dan para Muhajirin, maka mereka hijrah ke Madinah Al Munawwarah. Didoakan oleh Rasul saw sehingga beliau bersabda riwayat Shahih Bukhari “Tanda orang yang beriman adalah mencintai anshar, dan tanda orang munafik adalah benci kaum Anshar”, (Shahih Bukhari) kata Rasul saw. Alangkah indahnya orang orang yang mencintai Nabi Muhammad saw, dibela oleh Rasul saw. Anshor penduduk Madinah di masa itu. Dan tanda orang orang yang munafik adalah orang orang yang benci kepada Anshor. Demikian pembelaan dan penghormatan Sang Nabi saw bagi mereka mereka yang membela Rasulullah Saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya kasih sayang Allah kepada kita dengan kebangkitan Nabiyyunna Muhammad Saw. Kita mendengar salah satu daripada cerita Sang Nabi saw diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari menceritakan ketika 2 orang wanita datang kepada Nabiyullah Sulaiman. Sama sama punya anak bayi yang salah satunya di makan serigala maka tinggal 1. Kedua ibu ini berebut, kita sering dengar hikayah ini tapi kita buka hikmahnya. Maka Nabiyullah Sulaiman mengatakan kepada pengawalnya “ya sudah, ini tidak tahu anak siapa, belah bagi dua masing2 dapat setengah”. Ibu yang pertama berkata “ya adil, belah bagi dua”. Ibu yang kedua berkata “bukan bukan, jangan dibelah, ambil saja untuknya, ini bukan anakku”.
Yang mana pemilik anak itu?. Yang satu mengatakan dengan keadilan, yang satunya mengaku ini bukan anaknya. Ambil saja ini bukan anakku, aku dusta tadi.
Nabiyullah Sulaiman memberi kepada siapa? memberi kepada ibu yang kedua, yang mengatakan ini bukan anakku. Kenapa diberi padahal ia mengaku bahwa ini bukan anaknya?. Karena kasih sayangnya, kasih sayang ibu itu melebihi daripada keinginan wanita yang pertama tadi yang inginkan anaknya dibelah.
Kalau dibelah berarti dibunuh, ibu yang kedua daripada dibunuh anaknya lebih baik diambil orang, ia masih akan hidup. Demikian cintanya pada anaknya. Dan Allah Swt Maha Melihat jiwanya, ibu yang shalih dan jujur ini, yang berharap kepada Allah Swt, Allah kembalikan bayinya untuknya. Nabiyullah Sulaiman berkata “ini bayimu, ini adalah anakmu”. Dan wanita yang satunya diberi hukuman oleh Nabiyullah Sulaiman As. Kenapa? karena mengakui anak orang lain. Demikian sabarnya seorang ibu, ketika ia percaya dan tsigah (kuat) kepada Allah Swt, maka Allah kembalikan anaknya kepadanya. Walaupun ia mengatakan ambil saja ini bukan anakku, Allah kembalikan untuknya karena ia lebih berhak dan karena ia adalah orang yang tsigah percaya kepada Allah swt.

Kita mempunyai satu makhluk yang sangat mencintai kita dan menjaga kita lebih dari ibunda, kita yaitu Nabiyyuna Muhammad Saw. Disaat semua ibu melupakan anaknya, Sang Nabi saw tidak melupakan umatnya. Semua ibu disaat itu tidak mau mengakui anaknya kalau anaknya pendosa, kalau perlu ia tidak mengakui dan memutuskan hubungan dengan anaknya. Ini bukan anakku, bukan anakku, kenapa? karena pendosa... Kalau mengakui anaknya dituntut nanti, ini perasaan sang ibu, gelisah. Tidak ada ibu yang berani mengakui anaknya yang pendosa bahwa itu adalah anaknya. Sekarang ibu cinta pada anak anaknnya, tapi di yaumal qiyamah..?, melihat kemurkaan Allah.., di saat itu semua orang gelisah dan takut kepada siksa dan kemurkaan Allah... Daripada takutnya ditanya oleh Allah, ini anakmu? tidak mau mengakui anak anaknya. Allah Swt berfirman “hari dimana seseorang lari dari istrinya, lari dari suaminya, lari dari ibunya, lari dari ayahnya”. Dari istri – istrinya, dari suami – suaminya, dari anak – anaknya. (QS Abasa)
Kenapa? takut dituntut oleh Allah. Satu yang akan membela kita, yaitu Sayyidina Muhammad saw, tidak malu umatnya banyak yang pendosa.

Walaupun di awal beliau (Nabi saw) berkata pergilah orang orang yang berpaling setelah aku (Nabi saw) wafat, maka mereka terusir dari telaga haudh. Mereka mencari pemimpin, mencari penolong, satu persatu para Nabi semua menolak. Kembali mereka kepada Nabi Muhammad Saw, jiwanya (Nabi saw) tidak tega. Tidak tega pada siapa? pada pendosa..., Yang semestinya beliau (Nabi saw) akan murka pada mereka ini, wajah wajah yang tidak taat kepada perintahku (Nabi saw) dimasa hidup. Beliau (Nabi saw) menjawabnya betul beliau (Nabi saw) tidak menyukai dosa dan paling benci dosa tapi beliau (Nabi saw) ini sangat mencintai umatnya (Nabi saw). Sangat mencintai umatnya (Nabi saw) sehingga beliau (Nabi saw) mau sujud di hadapan Allah mohon pengampunan mereka.

(padahal) Sudah cukup para syuhada, para shalihin, para auliya, para ulama, dan orang mulia yang sudah banyak masuk surga. Beliau (Nabi saw) tidak puas, ada orang orang dari umatnya (Nabi saw) yamg masih di neraka. Demikian riwayat Shahih Bukhari, beberapa hadits ini diulang ulang di dalam Shahih Bukhari, berkali kali diriwayatkan dalam riwayat yang berbeda namun dengan makna yang sama. Bahwa Rasul saw terus memperjuangkan para pendosa dari umatnya (Nabi saw) dan tidak selesai sebelum semuanya terangkat dari api neraka.

Inilah idola…!, adakah idola yang bisa kita pilih melebihi Nabi Muhammad Saw yang dipilihkan Allah untuk kita?. Tentunya Allah Swt sangat mencintai orang orang yang mencintai Nabi Muhammad Saw. Sehingga Rasul saw bersabda “belum sempurna iman kalian sebelum aku lebih dicintainya daripada keluarganya dan daripada ayah ibunya dan dari anak – anaknya”. (Shahih Muslim) Kenapa? karena Rasul saw lebih mencintai mereka dari anak anaknya, dari ayah ibunya, dari keluarganya dan dari apa yang mereka miliki. Demikian indahnya firman Allah yang selalu kita dengar “telah datang kepada kalian seorang Rasul”. Sangat berat memikirkan apa yang menimpa kalian, sangat menjaga kalian kepada orang – orang muslimin sangta berlemah lembut". Demikian yang disifatkan oleh Allah, Allah ciptakan Sang Nabi saw sebagai salah satu rahmat Allah yang terbesar. Rahmat Nya Allah swt banyak tapi yang besar dan diutus oleh Allah yaitu firman Nya “kuutus engkau (Nabi saw) untuk membawa rahmat Ku bagi sekalian alam semesta”. Inilah kasih sayang Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Akhir dari penyampaian saya adalah beberapa hari lagi kita akan sampai pada Idul Fitri, Rasul saw bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa beliau tidak keluar Idul Fitri sebelum sarapan dulu beberapa butir kurma dengan angka yang ganjil. Demikian sunnahnya, kita hiasi hari hari kita dengan sunnah Sayyidina Muhammad Saw. Orang yang paling berlemah lembut kepada semua orang.

Hadirin hadirat dan juga diriwayatkan oleh Hujjatul Islam wa Barakatul Anam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Ghazali, yang kita kenal dengan Nama Imam Al Ghazali dalam kitabnya mukasyifatul quluub “barangsiapa yang membaca Subhanallah Wabihamdih 300X di hari Idul Fitri dan diniatkan pahala untuk muslimin muslimat maka Allah Swt akan mengirimkan cahaya cahaya ke pekuburan muslimin muslimat dan saat ia wafat, Allah penuhi kuburnya dengan 1000 cahaya”. Orang yang menbaca subhanallah wabihamdih 300X di hari Idul Fitri dan diniatkan pahalanya untuk muslimin muslimat maka pahalanya akan ditebarkan pada muslimin muslimat dan saat ia sendiri yang wafat, Allah berikan kuburnya 1000 cahaya. Ini kemuliaan yang diajarkan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw dan pula Imam Ghazali menukil satu hadits Rasul saw “barangsiapa yang menghidupkan malam Idul Fitri (malam ied), memakmurkannya, mensyiarkannya maka Allah akan hidupkan hatinya disaat semua hati dalam keadaan mati. Ini tafsir haditsnya banyak, ada yang mengatakan di saat semua orang gundah ia akan tetap tenang. Ada yang mengatakan di saat semua orang itu wafat dan dikuburkan, ia tetap hidup dengan rahmat Allah, ada yang mengatakan di saat yaumal qiyamah ia tetap diberi ketenagan oleh Allah Swt karena ia memakmurkan malam Idul Fitri.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Insya Allah di malam Idul Fitri, esok malam Majelis Rasulullah Saw akan mengadakan Takbir Akbar. Bagi mereka yang mau ikut acara diadakan di daerah Mampang Prapatan, nanti akan diumumkan lagi. Tepatnya besok malam pukul 21.00 WIB kita mulai acara. Dan Insya Allah mereka yang ingin pulang kampung semoga diberi keselamatan oleh Allah Swt, mereka yang mempunyai kesibukan dan takbiran di wilayahnya semoga dilimpahi keberkahan ramadhan dan mereka yang mempunyai waktu untuk takbiran bersama kita untuk mensyiarkan malam idul fitri dan idul adha semoga Allah buat hati kita selalu hidup dengan dzikir dan kesejukan dan Allah limpahi keberkahan.

Hadirin hadirat mala mini malam terakhir di bulan ramadhan, inilah malam perpisahan kita di bulan ramadhan. Kita telah melewati sedemikian banyak hari hari puasa dan tarawih. Dan tadi adalah tarawih yang terakhir…. Sebagian banyak dari para shalihin dan shulaha pada malam mulia mendapatkan mimpi bahwa bulan ramadhan itu pamit dengan perpisahannya dan sedemikian banyak dari orang mukminin mukminat bersedih di malam malam terakhir di bulan ramadhan karena berpisah dengan ramadhan..

Hadirin hadirat kita bermunajat kepada Alllah Swt di malam terakhir bulan ramadhan ini, kita berdoa kepada Allah Swt. Sebelumnya saya akan menyampaikan pengumuman bahwa sebagaimana banyaknya tuntutan dari pihak masyarakat di Masjid Raya Al Munawwar ini dan juga para tokoh masyarakat juga beberapa hari yang lalu beberapa pemuda meminta saya untuk majelis diteruskan di Masjid Raya Al Munawwar dan tidak berpindah ke tempat yang lain. Dan sedemikian banyaknya masyarakat yang setuju meminta ini dan mengeluh atas berpindahnya majelis ini ke Masjid Attin dan juga dukungan dari para tokoh masyarakat di Masjid Raya Al Munawwar.

Bpk H. Marzuki semoga dilimpahi keberkahan, Bpk KH. Alinurdin, Bpk. H. Muhammad Hasan dan para tokoh masyarakat yang mendukung semoga dilimpahi keberkahan oleh Allah Swt. Maka majelis kita diteruskan di masjid ini setiap malam selasa, Insya Allah.
Demikian hadirin hadirat salah satu dari pengumuman saya bahwa Majelis Rasulullah Saw kembali di Masjid Raya Al Munawwar. Jadi tidak pindah ke masjid lain, namun kalau ada acara besar mungkin kita pindah ke tempat lain untuk sementara waktu saja.
Dan Insya Allah hari takbiran bagi mereka yang ingin shalat berjamaah disini, saya juga shalat disini, shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Munawwar, mereka yang mempunyai keinginan untuk shalat bersama disini. Karena ada tuntutan untuk meminta waktu kunjungan ke rumah setelah ramadhan. Karena setelah ramadhan ini ada persiapan menuju ke Manokwari, selasa yang akan datang. Jadi persiapan persiapan itu yang membuat tidak mungkinnya kunjungan. Jadi untuk beridul fitri ke rumah ya kita jumpa disini, di hari idul fitri. Mereka yang mau silahkan hadir di shalat berjamaah idul fitri di Masjid Raya Al Munawwar. Hari Rabu pagi tentunya.

Demikian hadirin hadirat kita bermunajat di malam terakhir bulan ramadhan ini, semoga ya Rabbiy doa doa kami yang kami panjatkan dan kami lantunkan sepanjang ramadhan maka Rabbiy jangan Kau tolak lagi di malam terakhir ini.. Diriwayatkan di dalam salah satu riwayat yang tsigah (kuat) bahwa Allah memberikan anugerah yang banyak, mulai malam pertama daripada rahmat, pengampunan dan pelepasan dari api neraka, dan di malam terakhir Allah limpahkan sebanyak limpahan mulai dari malam pertama hingga malam yang yang kemarin. Di malam ini Allah limpahkan sebanyak itu dari anugerah rahmat, pengampunan dan pelepasan api neraka.

Maka kita bermunajat memanggil Nama Nya Yang Maha Luhur, semoga Allah Swt menyucikan hari hari kita, menyucikan jiwa kita dan semoga Allah Swt membuat kehidupan kita terpuji. Ya Rahman Ya Rahim Muliakan jiwa yang memanggil Nama Mu, muliakanlah bibir yang memanggil Nama Mu, muliakanlah majelis yang mengagungkan Nama Mu, permudahlah kami dari segala permasalahan kami, daripada kesulitan kami, daripada hambatan kami. Ya Rahman Ya Rahim demi keagungan Nama Mu Yang Maha Luhur, hindarkan kami dari segala kesulitan pribadi kami dan kesulitan jamaah serta kesulitan dakwah demi keagungan majelis yang selalu mengagungkan Nama Mu

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram.

Majelis Rasulullah saw sepanjang ramadhan selalu berjuang mengagungkan Nama Mu Ya Allah, kami terus berkumpul untuk selalu menyebut Nama Mu Rabbiy, sepanjang ramadhan majelis majelis agung telah kami lewati dengan segala hambatannya, dengan segala kesulitannya. Dan diantara hadirin hadirat yang memaksakan diri dan mengeluarkan hartanya dan menyisakan waktunya demi meramaikan majelis majelis untuk mengagungkan Nama Mu Rabbiy…, Ya Dzaljalali wal ikram (Wahai Yang Maha Memiliki Kemegahan dan kemuliaan)… jangan salahkan kami berharap lebih daripada yang lainnya karena kami selalu ingin mengagungkan Nama Mu.. Rabbiy maka kami mengharapkan balasannya di dunia dan akhirat.
Kami berharap keagungan Nama Mu dan terhindar dari keburukkan dunia dan akhirat. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Wahai Yang Maha Mengasihi dan Menyayangi dari semua yang menyayangi. Lihatlah wajah wajah yang senang mengagungkan dan menyebut Nama Mu. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Kau telah berfirman di dalam hadits qudsi “Aku bersama hamba Ku saat mereka menyebut Nama Ku dan mengingat Ku” dan Kau telah berfirman “Ingatlah kalian padaKu maka Aku akan mengingat kalian”. Rabbiy kami telah memakmurkan ramadhan ini dengan keagungan Nama Mu dan syiar syiar keagungan Nama Mu, Ya Rahman Ya Rahim muliakan kami dhahiran wa bathinan,jangan kecewakan semua harapan kami ya Rabbiy dan ingatlah malam ini saat kami mengahdap Mu Ya Rahman, kaulah (wahai hadirin) wajah wajah yang senang memakmurkan Nama Mu di muka bumi, kaulah wajah wajah yang senang Nama Allah dibesarkan dan bergemuruh di muka bumi.

Hadirin hadirat semoga kita mendapat sambutan di yaumal qiyamah, jadikan kami wahai Rabbiy tamu tamu yang paling Kau cintai di yaumal qiyamah.., Ya Rahman dekatkan kami sedekat dekatnya pada istana Nabi Muhammad Saw, Ya Rahman Ya Rahim kami selalu memakmurkan menyebut Nama Mu Ya Allah maka jadikan kami menghadapMu, halalkan kami melihat indahnya Dzat Mu.
Haramkan kami dari api neraka, dari siksa kubur, pastikan seluruh nama ini bebas dari api neraka dan siksa kubur, pastikan seluruh nama ini bebas dari hisab dan langsung masuk ke dalam surga Nya Allah, pastikan seluruh wajah ini melihat keindahan Dzat Mu di awal kali perjumpaan, pastikan seluruh wajah ini dilimpahi kemakmuran dunia dan akhirat.

Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laailahailallah Laailahailallah Laailahailallah Muhammadurrasulullah

Insya Allah malam selalu yang akan datang kita berjumpa lagi di masjid ini.

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shobhihi wa Sallam.
Walhamdulillahi Robbil Alamin.

_______________________________________________________________

blog ini dibuat bertujuan sebagai bahan pembelajaran pemilik blog dan siapa saja boleh mempelajarinya